Senin, 17 Maret 2014

INFLATION TARGETING FRAMEWORK DI INDONESIA

Apa sih yang sebenarnya ITF dan apa hubungannya dengan Indonesia, apakah itu adalah akrab, kuliner, atau sistem. Mereka akan telah belajar dong Apakah inflasi, bagi mereka yang belum memahami inflasi berarti naiknya harga Umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut kecuali inflasi kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) dalam artikel lain. Kemudian apa adalah ITF dan apa itu ubungannya dengan inflansi?? ITF atau kerangka penargetan inflasi adalah kerangka kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman kepada publik mengenai target inflasi dicapai dalam beberapa periode ke depan. Secara eksplisit dinyatakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan utama dari kebijakan moneter. ITF dengan hubungan inflansi adalah ITF kebijakan moneter yang digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol inflansi.
Alasan pemilihan ITF
1. pemilihan kerangka kerja kebijakan moneter IT didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
o memenuhi prinsip-prinsip kebijakan moneter yang sehat (sound).
o sesuai dengan amanat UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 tahun 2004.
o hasil riset menunjukkan semakin sulit pengendalian moneter jumlah.
o pengalaman empiris negara-negara lain menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan ITF berhasil menurunkan inflasi tanpa meningkatkan volatilitas output.
o dapat meningkatkan kredibilitas pengendalian inflasi sebagai BI melalui komitmen pencapaian target.
2. penerapan ITF bukan berarti bahwa bank sentral hanya menaruh perhatian pada inflasi saja, dan tidak lagi membayar perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi serta kebijakan dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Juga, ITF bukanlah suatu peraturan yang kaku (rule) tetapi sebagai kerangka kerja menyeluruh (framework) untuk perumusan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Fokus inflasi tidak berarti membawa ekonomi dengan kondisi yang benar-benar tanpa inflasi (zero inflation).
3. inflasi yang rendah dan stabil dalam jangka panjang, ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (suistanable pertumbuhan). Penyebabnya, karena tingkat inflasi berkorelasi positif dengan fluktuasinya. Ketika inflasi tinggi, fluktuasinya juga meningkat, sehingga orang-orang yang merasa tidak pasti dengan laju inflasi yang akan terjadi di masa depan. Akibatnya, suku bunga jangka panjang akan meningkat karena tingginya premi risiko akibat inflasi. Perencanaan usaha menjadi lebih sulit, dan minat investasi menurun. Ketidakpastian inflasi ini cenderung membuat investor lebih memilih investasi di aset keuangan jangka pendek daripada jangka panjang investasi riil. Itulah sebabnya, otoritas moneter seringkali berpendapat bahwa kebijakan bahwa anti inflasi sebenarnya adalah justru kebijakan yang pro pertumbuhan.
Dalam penerapan ITF langsung pemerintah tidak bisa pergi berkeliling menggunakan ITF sebagai kebijakan moneter, tapi pemerintah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. membuat kemerdekaan dari bank sentral. Ada beberapa kemerdekaan milik bank sentral, tapi yang paling penting adalah kemerdekaan dari instrumen. Ini berarti bahwa bank sentral memiliki kebebasan untuk mendefinisikan dan menggunakan setiap instrumen kebijakan tanpa diganggu oleh kepentingan pihak lain (eksekutif dan legislatif). Gangguan ini sering terjadi datang dari sisi fiskal, itu adalah kebijakan pembiayaan defisit anggaran dengan mencetak uang baru (seignarage). Jika hal ini terjadi, maka itu sangat sulit bagi bank sentral untuk mengontrol jumlah uang beredar (uang beredar) yang memenuhi dua kepentingan secara bersamaan. Untuk alas fiskal dominasi, kemudian ITF dalam model adalah suatu keharusan.
2. Hindari nominal target selain inflasi. Tidak adanya target nominal selain inflasi, seperti target nilai tukar. Inflasi teoritik dan empirik memiliki kaitan erat dengan nilai tukar. Akibatnya, sasaran inflasi berarti mengorbankan target nilai tukar. Jika dipilih untuk sasaran inflasi atau sasaran kebijakan moneter, ekonomi harus menerima konsekuensi apapun besarnya nilai tukar. Untuk alasan itu, maka regim tukar relevan dengan ITF model gratis pengambangan nilai tukar.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami