Selasa, 17 Desember 2013

Strategi Bisnis, Desain, dan Pengendalian dalam Perusahaan Internasional

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.

Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).

Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi).

FOKUS PEMBAHASAN

1. Strategi Bisnis dalam Organisasi Internasional

2. Desain Organisasi Internasional

3. Pengendalian Organisasi Internasional


BAB II

PEMBAHASAN

STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Mengidentifikasikan Peluang Internasional.

Strategi Internasional adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual produk dan jasanya keluar dari pasar domestik. Salah satu alasan perusahaan mengimplementasikan internasional strategi adalah bahwa perusahaan dapat memberikan peluang baru yang potensial. Motif lain sebuah perusahaan untuk menjadi perusahaan multinasional adalah untuk melindungi sumber daya yang dibutuhkan. Beberapa perusahaan lain juga mencari biaya yang rendah dalam beberapa faktor produksi dan memindahkan beberapa bagian pengoperasian produk mereka ke Negara lain karena mengharapkan adanya penguranagan biaya produksi.

Perusahaan dapat memperoleh 4 manfaat dasar dalam penerapan strategi internasional antara lain :

  • Peningkatan Pangsa pasar : perluasan jumlah pasar dengan pertumbuhan yang potensial.
  • Pengembalian dalam investasi (Return On Investment) : pemasukan dari pasar internasional akan sangat mempengaruhi pengembalian pada ivestasi yang signifikan. Pengembalian yang diharapkan dari investasi menggambarkan prediksi perusahaan. Masing-masing negara memiliki ekspektasi yang berbeda untuk memutuskan kemana mereka akan menginvestasikannya di pasar internasional.
  • Nilai ekonomi dari skala dan pembelanjaan : perusahaan dapat mengkoordinasikan fungsi sumber daya yang penting untuk mencapai nilai ekonomis dari skala yang optimal.
  • Keuntungan Lokasi : Perusahaan dapat mengalokasikan fasilitas-fasilitas di Negara lain untuk dapat menurunkan biaya dasar sebuah produk-jasa .Misalnya akses tenaga kerja yang lebih murah, energi, dan sumber daya lainnya.

Strategi Internasional.

Perusahaan memiliki dua pilihan tipe, yaitu :

1. Bisnis - Strategy level internasional, perusahaan mengikuti strategi umum seperti memimpin harga, diferensiasi, fokus memimpin harga, fokus diferensiasi, integrasi kepemimpinan harga / diferensiasi

2. Perusahaan – strategi level internasional, Multidomestik, global dan transnasional ( gabungan dari multidomestik dan global ).

Setiap strategi harus mewujudkan kompetisi inti berdasarkan kesulitan untuk menduplikasi sumber daya dan kemampuan. Serta setiap perusahaan mengharapkan untuk menciptakan nilai dari implementasi bisnis – level strategi dan strategi - level perusahaan.

Bisnis - Strategy level internasional

Setiap bisnis harus mengembangkan / menemukan sebuah strategi yang kompetitif, untuk fokus di pasar domestiknya. Level strategi – internasional bisnis memiliki ciri yg unik yaitu, negara dimana perusahaan tersebut beroperasi merupakan bagian paling penting dalam sumber daya untuk tantangan yg kompetitif. Sumber daya dan kemampuan perusahaan didirikan di perusahaan ( negara pendiri ).

Faktor produksi

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan, struktur dan saingan

Relasi dan industry pendukung

Ilustrasi diatas (model Michael porter) menjelaskan faktor faktor kontribusi untuk keuntungan perusahaan. bagian pertama dari model tersebut tersebut itu adalah faktor faktor produksi. Bagian ini mengacu kepada kebutuhan masukan / input untuk berkompetisi dalam berbagai industri-tenaga kerja, lahan, sumber daya natural, modal dan infrastruktur ( seperti transportasi, sistem komunikasi, postal ).

Bagian kedua dari model tersebut adalah kondisi permintaan, dikarakteristikan oleh sifat dan jumlah kebutuhan pembeli di pasar dalam negeri untuk industri barang dan jasa. Ukuran kecil dari segmentasi pasar yg dapat menghasilkan permintaan yang dibutuhkan untuk membuat skala – efisien fasilitas. Efesiensi tersebut dapat juga memimpin dominasi industri di negara lain.

Hubungan dan industri pendukung merupakan bagian ketiga dari model porter. Italy telah menjadi pemimpin dalam industry sepatu karena relasi dan industri pendukung. Dan juga , banyak orang yg berpergian ke itali untuk membeli bahan kulit yg bagus, menyediakan dukungan terhadap distribusi.

Strategi perusahaan, struktur dan pesaing menjadi dimensi dalam strategi ini dan juga pertumbuhan industri tertentu. Dimensi dari strategi, struktur dan persaingan antara perusahaan sangat bervariasi dari negara ke negara.

Empat elemen dasar dari model diatas menekankan terhadap linkungan atau atribut struktur dari ekonomi nasional yg mengkontribusi keuntungan nasional. Peraturan pemerintah juga mengkontribusi terhadap sukses dan kegagalan dari banyak perusahaan dan industri. Walaupun setiap perusahaan harus membuat kesuksesan sendiri, tapi tidak semua perusahaan akan bertahan menjadi competitor global - tidak semua faktor operasi / kegiatan di beberapa negara menghasilkan perusahaan yg sukses.

Perusahaan – strategi level internasional

Berfokus pada, lingkup operasi perusahaan melalui kedua produk dan diversifikasi geografis. Strategi ini dibutuhkan ketika perusahaan beroperasi di beberapa industri dan beberapa negara / bagian. Tiga strategi itu adalah, strategi multidomestik, global dan transnasional.

· Strategi Multi domestic, sebuah strategi internasional dimana dan keputusan operasi terdesentralisasi ke strategi unit bisnis di beberapa negara sehingga memungkinkan unit tersebut menyesuaikan produk di pasar lokal. Berfokus pada persaingan di beberapa negara. Dengan asumsi pasar tersebut berbeda dan tersegmentasi oleh batasan negara. Dengan strategi ini perusahaan dapat merubah atau kostumisasi produk agar sesuai dengan spesifikasi dan referensi costumer lokal. Strategi ini digunakan untuk memperluas pasar lokal perusahaan karena perusahaan dapat mengambil perhatian kebutuhan dari klien lokal. Seperti yg dilakukan oleh KFC, Tacobell dan Pizza Hut.

  • Global strategi. Strategi ini berasumsi banyaknya standarisasi sebuah produk untuk pasar lintas negara. Sebagai contoh, strategi global bersifat terpusat dan terkontrol oleh kantor pusat. Global strategi juga merupakan internasional strategi melalui penawaran produk yg standar di pasar seluruh negara dengan strategi kompetitif yg ditetapkan oleh kantor pusat. Global strategy menghasilkan resiko yg rendah. Perlu adanya sharing sumber daya dan koordinasi, kerjasama antar negara mengenai batasan. Yg selanjutnya memerlukan sentralisasi dan control kantor pusat.
  • Transnational strategi. Sebuah strategi dimana perusahaan mencari untuk mendapatkan efisiensi global dan tanggapan pasar lokal. Sulit untuk diwujudkan karena membutuhkan koordinasi yg baik secara global serta membutuhkan fleksibilitas pasar lokal. Dan strategi ini sulit digunakan karena konflik tujuan. Implementasi yg efektif dari strategi ini selalu menghasilkan performa yg tinggi dibandingkan strategi yang lain.

Trend Lingkungan

Walaupun Strategi Internasional sulit untuk diimplementasikan, penekanan pada efisiensi global semakin meningkat sejalan dengan banyaknya industri yang memulai berkompetisi secara global. Permasalahan lain yang sering muncul dalam pasar internasional yaitu adanya tuntutan lokal seperti barang dan jasa yang sifatnya global harus melakukan penyesuaian dengan peraturan pemerintah negara setempat, produk dan jasa juga harus disesuaikan dengan selera dan keinginan konsumen lokal.

Sebagian besar perusahaan multinasional dengan produk yang beragam menggunakan multidomesik strategi , line produk yang unik dan strategi global. Banyak perusahaan multinasional memerlukan strategi yang lebih fleksibel agar dapat lebih berkompetisi dimana trends sering berubah dari waktu ke waktu. Terdapat dua jenis trend dalam Strategi Internasional :

1. Liability of Foreignness

Saat ini perusahaan mengurangi fokus pada pasar global yg sebenarnya, dan lebih banyak beradaptasi pada regionalnya. Globalisasi bisnis dengan strategi lokal di demonstrasikan oleh “online operation”, menggunakan koneksi internet untuk menawarkan produk yg dijual. Implementasi strategi berbasis internet pun masih memerlukan adaptasi. Penggunaan katalog bisnis berbasis email memerlukan dana yang besar untuk pemeliharaannya. Perusahaan lebih baik menggunakan bisinis website dimana semua orang dapat mengakses website tersebut tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk pemasangan iklannya.

2. Regionalisasi

Lokasi perusahaan dapat memberikan efek pada strategi kompetisi, perusahaan harus menentukan apakah berkompetisi disemua pasar global atau fokus pada regional tertentu. Apabila perusahaan memutuskan akan bermain dalam pasar secara global, banyak perusahaan lebih memilih untuk memfokuskan pada regional tertentu, karena hal tersebut akan lebih efektif dalam berkompetisi secara global.

Sebagian besar perusahaan yang memasuki pasar regional secara berkelanjutan, akan memulai usahanya pada wilayah yang lebih familiar. Pada awalnya perusahaan akan lebih memperlihatkan keunggulan yang dimilikinya, setelah bisnis awal telah meraih keberhasilan maka akan dilanjutkan dengan lini-bisnis lainnya. Setelah perusahaan memilih strategi internasional dan memutuskan akan menggunakan antara pasar global dan regional perusahaan harus memilih salah satu Metode memasuki pasar.

DESAIN ORGANISASI INTERNASIONAL

Untuk memasuki pasar global, kadang struktur perusahaan harus diubah, baik dari segi manajemen maupun strukturalnya. Divisi internasional yang biasanya ada dan dimiliki perusahaan-perusahaan yang beroprasi secara global kadang dianggap tidak penting lagi ketika mereka mulai memperluas operasinya ke luar negeri. Mereka kemudian lebih memilih menghapus divisi internasionalnya dan menggantinya dengan membentuk organisasi-organisasi yang lebih mendunia yang berbasis pada produk, wilayah, fungsi, atau kelas konsumen. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa dalam bisnis internasional, struktur organisasional yang ada pada organisasi maupun perusahaan sangatlah penting. Pemilihan struktur organisasional ini dapat memengaruhi sejauh mana keberhasilan serta keefektifan dari kinerja perusahaan tersebut. Sehingga sangatlah dibutuhkan pengetahuan mengenai tipe-tipe struktural apa saja yang ada dalam suatu bisnis internasional agar visi dan misi serta tujuan perusahaan dapat tercapai.

Ada beberapa bentuk struktur yang dapat dipilih oleh organisasi, di antaranya adalah Global Corporate Form–Product, Global Corporate Form–Geographic Regions, Global Corporate Form–Function, Hybrid Forms, Matrix Organizations, dan Strategic Business Units. Ketiga bentuk struktur pertama memiliki basis fokus, yaitu, produk, geografi wilayah, dan fungsi.

Bentuk korporasi global yang pertama adalah yang berbasis produk, dalam hal ini divisi produk bertanggung jawab terhadap operasi dunia seperti marketing dan produksi produk dibawah kontrol mereka.

Bentuk yang kedua adalah berbasis kepada wilayah geografis, dimana divisi wilayah geografis bertanggung jawab atas semua kegiatan di bawah manajer area yang secara langsung memberikan laporan kepada CEO (Chief Executive Officer). Jenis organisasi ini membuat tugas yang mengarah pada pengoperasian di seluruh dunia menjadi lebih sederhana dikarenakan setiap negara di dunia berada di bawah kendali seseorang yang berada dalam kontak dengan kantor pusat. Model ini disukai oleh perusahaan-perusahaan dengan produk beragam yang mana masing-masing memiliki persyaratan produk yang berbeda, lingkungan yang kompetitif, dan resiko politik yang berbeda pula.

Bentuk yang ketiga adalah bentuk korporasi global yang fokus terhadap fungsi dimana perusahaan yang memilih tipe struktural ini percaya bahwa keahlian fungsional yang mendunia itu lebih menghasilkan hasil yang signifikan untuk perusahaan daripada yang fokus terhadap produk maupun wilayah geografis Dalam struktur ini, orang-orang yang melaporkan kepada CEO merupakan eksekutif senior yang bertanggungjawab untuk setiap wilayah fungsional seperti marketing, produksi, keuangan, administrasi, keahlian tehnik, manufaktur, dan lain sebagainya.

Model yang keempat adalah Hybrid Forms, dengan struktur organisasi yang diatur oleh lebih dari satu dimensi di bagian level atas dari suatu struktur organisasi atau perusahaan tersebut. Kombinasi yang ada di dalamnya biasanya menghasilkan perusahaan yang terorganisasi secara regional yang memiliki produk yang baru serta unik yang dipercaya akan dapat ditangani oleh divisi produk worldwide. Unilever adalah contoh perusahaan yang menganut sistem ini dimana pengorganisasiannya terdapat di tiga negara dengan dua segmen produk dan terdapat lima fungsi dalam strukturnya.

Model yang Kelima adalah Matrix Organizations, yakni struktur organisasi yang terdiri dari satu atau lebih struktur organisasi yang berlapis, dalam upaya untuk menggabungkan produk, keahlian regional, fungsional dan sebagainya. Nokia, British Petroleum, dan Michelin adalah contoh perusahaan yang mengadopsi sistem ini. Namun kemudian terdapat masalah yang ada dalam penerapan organisasi matriks ini dimana dua ataupun tiga manajer yang ada dalam satu perusahaan tersebut haruslah sepakat dengan satu keputusan yang sama dan hal ini akan memperlambat kinerja perusahaan. Solusinya kemudian adalah adanya lapisan matriks yang berusaha untuk mengatasi masalah struktur matriks tersebut dengan cara menuntut pertanggungjawaban dari seluruh fungsi yang ada dalam organisasi dengan tidak memerhatikan manajemen matriks dengan strukturnya yang cukup rumit.

Dan bentuk yang terakhir adalah Strategic Business Units yang mana merupakan entitas bisnis dengan pasar yang jelas, pesaing yang spesifik, serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi bisnisnya, dengan ukuran yang sesuai untuk dikontrol oleh seorang manajer tunggal. Hal ini berarti bahwa pasar yang ada, target pasar sudah jelas, diiringi pula dengan jelasnya pesaing-pesaing yang ada, juga adanya kemampuan dan ukuran bisnis yang wajar sehingga kesemuanya tersebut bisa dikontrol oleh seorang manajer saja.

Lingkungan bisnis yang cepat berubah akibat meningkatnya persaingan global, permintaan pelanggan atas barang-barang yang dibuat secara khusus daripada produk yang dibuat secara masal, dan perubahan teknologi yang cepat dapat menekan perusahaan untuk meningkatkan pencarian mereka terhadap bentuk organisasi yang tepat. Dalam menjalankan suatu bisnis internasional, ada kalanya di tengah jalan, perusahaan menginginkan adanya suatu perubahan bentuk struktural demi meningkatkan pendapatannya, mengurangi pembiayaan perusahaan, bertindak lebih cepat juga untuk meningkatkan kualitas produknya. CEO dari suatu perusahaan ini tentu akan bekerja keras untuk membuat perusahaannya lebih efisien, cepat dalam merespon keadaan dan inovatif dengan salah satu caranya adalah mengubah struktur organisasional yang dianggap kurang efektif ataupun kurang cocok diterapkan dalam perusahannya.

Terdapat dua bentuk organisasional lagi yang banyak mendapatkan perhatian dari para CEO, yaitu korporasi virtual dan korporasi horizontal. Virtual Cooperations atau disebut juga sebagai korporasi jaringan merupakan sebuah organisasi yang mengkoordinasikan aktivitas ekonomi untuk mengirimkan suatu nilai kepada konsumen dengan menggunakan sumber daya di luar batasan-batasan tradisional dari yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kemudian banyak mempercayakan aktivitas ekonominya dan memimpin bisnisnya kepada pihak ketiga. Konsep ini pada umumnya banyak ditemui digunakan di berbagai perusahaan dikarenakan konsep ini sudah ada sejak lama, atau biasa dikenal sebagai modular corporation. Keuntungan dari konsep ini sendiri salah satunya adalah adanya fleksibilitas yang tinggi pada praktek kerjanya serta adanya keuntungan yang didapat dari kompetisi dikarenakan adanya jaringan hubungan yang lebih dinamis sehingga dapat merespon adanya perubahan dengan cepat. Kerugian dari konsep ini sendiri adalah kurangnya kontrol manajemen.

Model yang kedua adalah korporasi horizontal yang merupakan sebuah bentuk dari organisasi yang menggolongkan organisasinya berdasarkan proses keputusan yang bercabang, jaringan yang horizontal, dan kerjasama yang kuat dari filosofi bisnis yang ada. Bentuk organisasi ini sering dikarakteristikkan sebagai “antiorganization” karena pembuatnya berusaha untuk menghilangkan kendala yang dikenakan oleh struktur organisasi konvensional. Dalam korporasi horizontal ini, karyawan di seluruh dunia berusaha untuk membuat, membangun, dan memasarkan produk dari perusahaannya melalui sistem hubungan timbal balik yang telah terlatih. Contohnya adalah, pemasar di Inggris berbicara langsung dengan orang produksi di Brazil tanpa harus melalui home office yang berada di Jerman. Sehingga kemudian sistem ini lebih memudahkan pebisnis dikarenakan pihak-pihak yang akan diajak bekerjasama sudah mengetahui satu sama lain dan tidak perlu melalui sistem yang rumit dalam melakukan kerja sama.

Pada abad ke-21, perusahaan semakin dituntut untuk lebih mampu bersaing di pasar global karena jumlah kompetitor yang semakin berkembang luas dan produk-produk yang juga semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Perusahaan pun kini dituntut untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang kian sengit ini. Cara-cara yang dapat ditempuh perusahaan diantaranya adalah dengan kontrol, dimana setiap perusahaan yang sukses tentu menggunakan kontrolnya untuk membuat rencana-rencana berjalan dengan efektif, mengevaluasi keeektifitasannya, membuat koreksi dan mengevalusai serta memberikan penghargaan ataupun membenarkan performa dari para eksekutifnya. Demi berjalannya kontrol yang efektif maka setiap unit operasi haruslah membuat laporan yang rutin, akurat, dan lengkap. Laporan ini nantinya akan banyak manfaatnya karena di dalamnya terdapat informasi-informasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat berguna untuk menganalisis kinerja perusahaan dan kemudian memperbaiki hal-hal yang kurang juga meningkatkan hal-hal yang menjadi kelebihan dari perusahaan.

Tipe dari hal-hal yang perlu dilaporkan adalah mengenai keuangan, teknologi, peluang pasar serta politik dan ekonomi. Sehingga kemudian dapat disimpulkan bahwa kontrol itu merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan eksistensi suatu perusahaan di bisnis internasional yang persaingannya kini kian kompetitif dimana membuat laporan yang rutin, akurat, serta lengkap merupakan bagian yang juga krusial demi dapat menjalankan evaluasi yang dapat membantu efektivitas perusahaan.

PENGENDALIAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pengertian Pengendalian

Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer. Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi segala penyimpangan. 

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern organisasi. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi yang pimpinan puncaknya menganggap anggaran hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan stakeholder organisasi, bukan sebagai alat pimpinan untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan mengakibatkan pimpinan menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran organisasi. Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan di dalam organisasi.

Setiap perusahaan yang berhasil menggunakan pengendalian untuk merealisasikan rencananya, mengevaluasi evektifitasnya, membuat koreksi nyang dinginkan, dan mengevaluasi serta menghargai atau mengoreksi kinerja eksekutif. Masalah-masalah menjadi lebih rumit bagi suatu perusahaan internasional dibandingkan dengan perusahaan yang hanya beroperasi di satu negara.

Macam – macam Pengendalian

Macam-macam Pengendalian adalah sebagai berikut:

ü Pengendalian Antisipatif ( freeforwort) / pengendalian pendahuluan/ pengendalian prefentif.

Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah / mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi tertentu.

ü Pengendalian bersama ( concurrent control)

Pengendalian dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan  kegiatan. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat.

ü Pengendalian bersama meliputi self – control ,

Dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas atau tidak. Jika mereka melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka mereka akan melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada masalah yang harus ditangani.

Metode Pengendalian

Ada beberapa metode untuk mempertahankan pengendalian, yaitu:

a. Kontrak manajemen

b. Pengendalian keuangan

c. Pengendalian teknologi

d. Menempatkan orang-orang dari perusahaan internasional dalam posisi eksekutif penting.

Sebagaimana yang diperkirakan, perusahan-perusahaan internasional telah menghadapi resistensi yang beralsal dari mitra usaha patungan atau dari Negara tuan rumah ketika akan meneptakan orang-orangnya dalam posisi-posisi eksekutif penting. Keinginan wajar para mitra dan pemerintah ini adalahbahwa orang-orang meeka sendiri memiliki paling tidak kesejajaran dalam posisi-posisi penting dan bahwa mereka memperoleh pelatihan dan pengalaman dalam teknologi dan manajenmen.

Pelaporan

Agar pengendalian menjadi efektif, seluruh unit operasi dari suatu perusahaan internasional harus menyediakan laporan yang tepat waktu, akurat, dan lengkap kepada kantor pusat. Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan. Diantara jenis-jeni pelaporan yang diharuskan adalah:

1. Keuangan

Kelebihan dana di suatu anak perusahaan mungkin dapat ditahan disana untuk keperluan invesatsi atau kontijensi. Di pihak lain kelebihan dana semacam itu dapat lebih berguna bagi induk erusahaan, dalam kasus pembayaran deviden. Atau mungkin anak perusahan membutuhkan modal, dan kelebihan dana tersebut dapat dipinjamkan atua diinvesatisikan di sana saja. Dan kantor induk perusahaan harus mengetahui keberadaan dan ukuran dari kelebihan dana tersebut untuk menentukan penggunaan yang terbaik.

2. Teknologi.

Teknologi yangbaru sebaiknya harus dilaporkan. Teknologi yang bar uterus-menerus dikembangkan di Negara-negara yang berada, atau anak perusahaan yang beroperasi di Negara semacam itu kemungkinana akan mengetahuinya sebelum kator pusat mengetahuinya. Jika kantor pusat menganggap bahwa teknologi baru tersebut secara potensiaal bernilai, maka perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan menjadi pihak pertama yang menghubingi si pengembangan guna memperoleh lisensi untuk menggunakannya.

3. Peluang pasar

Perusahaan afiliasi di berbagai Negara dapat menemukan pasar baru atau yang sedang tumbuh untuk bebrapa produk perusahaan. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan, karena perusahaan internasional dapat menjual lebih banyak produk tersebut sementara perusahaan afiliasi memperoleh lebih banyak komisi penjualan. Informasi pasar lainnya sebaiknya dilaporkan ke kantor pusat perusahaan internbasional meliputi aktivitas pesaing, perkembangan harga, dan produk baru yang potensial menarik perhatian dari kelompok perusahaan internasional tersebut. Yang juga penting adalah mengenai pangsa pasar anak perusahaan dan apakah pangsa terebut tumbuh atau menyusut.

4. Politik dan ekonomi

Tidak mengherankan, laporan-laporan mengenai kondisi politik dan ekonomi semakin meningkat dalam jumlah dan pentingnya selama 1 tahun terakhir ketika revolusi berdarah telah menggulingkan dan mengganti pemerintah. Demokrasi telah menggantikan dictator, seseorang dictator mengantikan dictator lainnya, Negara telah tepecah ataubergabung kembali perubahan-perubahan telah terjadi diberbagai belahan dunia.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penentu dalam sebuah struktur organisasi selain ukuran organisasi, lingkungan dan teknologi. Desain organisasi pada umumnya mengikuti perencanaan karena organisasi harus menerapkan rencana strategis. Proses perencanaan itu sendiri karena mencakup suatu analisis atas lingkungan eksternal maupun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses pengendalian merupakan proses yang dinamis dan berkesinambungan, dimulai dengan prestasi yang nyata dan mengukur prestasi tersebut, manajer membandingkan prestasi dengan standar, mengidentifikasi adanya penyimpangan dan menganalisis penyimpangan dan menentukan program perbaikan bila perlu, kemudian melaksanakan program perbaikan untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Hill, Charles. 2009. International Business 7thed : Competing in The Global Market Place.New York : McGraw Hill

Daniels, John D., Lee H. Radebaugh, dan Daniel P. Sullivan, 2007. International Business: Environment and Operations. New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Wild, John J., Wild, Kenneth L., & Jerry C. Y. 2008. International Business: The Challenge of Globalization. New Jersey : Pearson Prantice Hall.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami