Politisi Eva Kusuma Sundari dari PDI Perjuangan ditolak pendengaran yang disebut Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengusir bakal calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo dari rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat setelah Pileg selesai.
"Khotbah Jakarta Post kemarin (12/4/2001) yang menyatakan bahwa pada tanggal (9/4/2001) Tn. Jokowi dikeluarkan Perdana Menteri (Puan Maharani) sangat menyesatkan dan benar," kata Eva kemudian dikonfirmasi, Sabtu (12/4/2014).
Eva sendiri mengaku telah mengkonfirmasi langsung ke Jokowi melalui saluran telepon. Ternyata, dalam pertemuan di kediaman pascapileg Ketua PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri berlangsung tidak hadir Puan Maharani.
"Konfirmasi Tn. Jokowi, evaluasi quick count dengan Ketum pada April 9, malam tidak dihadiri oleh PM atau mas Prananda mendapat deman. Sejak coblosan saya tidak pernah bertemu lagi dengan ya Puan sampai sekarang ' penjelasan Tn. Jokowi oleh telepon jam 10.00 pagi, "kata Eva.
Eva, yang juga menjabat sebagai anggota perwakilan Komisi III dan tim media PDI Perjuangan menjelaskan, fakta bahwa terjadi segera setelah quick count, Megawati sepanjang Jokowi untuk mengevaluasi dan menyusun konsep kampanye pemilihan Presiden. Pada 9 April, mereka dirampungkan organisasi dan pemenang dari tim dukungan kampanye pemilihan Presiden, yang termasuk penentuan cawapres.
"Hasil quick count diterima dengan sukacita, karena orang-orang yang telah memimpin PDI-P sebagai pemenang pileg meskipun pencapaian target meleset, tetapi PDI-P tetap sebagai pemenang pileg," kata Eva.
Eva juga spare munculnya berita seperti itu. Menurutnya, berita tentang pengusiran tidak disertai dengan konfirmasi langsung kepada para pihak yang disebutkan dalam Berita, begitu menyesatkan.
"Menyebabkan kerugian kepada semua orang yang diberitakan. Tn. Jokowi berharap Jakarta Post segera mengoreksi pemberitaan yang tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mr Jokowi harapan bahwa di masa depan, itu tidak terjadi lagi, "kata Puan.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani sangat kecewa, sejauh yang meminta kandidat calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo keluar kediamannya. Kekecewaan Puan seperti dikutip dari The Jakarta Post adalah karena popularitas Jokowi tidak bahkan mampu mendongkrak suara PDI Perjuangan tepat sasaran.
Dalam tubuh Berita juga dieja keluar bagaimana Megawati Sukarnoputri menangis karena melihat sikap Puan. Namun, menurut proklamasi, itu adalah bukan karena menangis Puan Megawati bertanya Jokowi keluar, tapi 'jurang' antara putrinya Puan dengan anaknya, mantan pasti Prananda mendukung Jokowi.
0 komentar:
Posting Komentar