Minggu, 13 April 2014

Download materi PASAR FAKTOR PRODUKSI : TENAGA KERJA DAN TANAH



PASAR FAKTOR PRODUKSI : TENAGA KERJA DAN TANAH
      Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang
digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa.  Faktor produksi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam/tanah, dan
kewirausahaan.
      Faktor Produksi Tenaga Kerja
      Definisi
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah suatu
pasar tempat bertemunya antara permintaan
tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja
yang akan dipergunakan dalam proses produksi
atau transaksi perdagangan dan tenaga kerja
akan menerima balas jasa berupa gaji atau upah.
     Faktor yang mempengaruhi Permintaan dan PenawaranTenaga Kerja
Permintaan faktor produksi tenaga kerja
tergantung pada:
                      Permintaan barang jadi. Makin besar skala produksi, permintaan terhadap faktor produksi juga meningkat.
                      Pendapatan rumah tangga produksi (para pengusaha),
                      Faktor kemajuan teknologi (makin modern teknologi berarti makin banyak dibutuhkan tenaga teknisi yang tidak hanya berpendidikan tetapi juga memiliki keterampilan dan pengalaman yang luas).
Penawaran faktor produksi tenaga kerja tergantung
pada:
                      Jumlah penduduk
                      Struktur umur
                      Tingkat produktifitas
                      Tingkat upah
                      Tingkat pendapatan
                      Kebijaksanaan pemerintah
                      Wanita yang mengurus rumah tangga
                      Penduduk yang bersekolah
                      Keadaan perekonomian.
      Prinsip Pasar Tenaga Kerja
Prinsip antara tenaga kerja dan pemberi kerja akan
berlaku hukum ekonomi, yaitu dimana pekerja harus
berusaha mendapatkan hasil upah yang sebesar
besarnya untuk memenuhi segala kebutuhan sehari
hari. Demikian juga dengan pemberi kerja akan
berusaha mengeluarkan upah yang serendah-rendahnya
dengan maksud untuk meminimkan biaya yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAH TENAGA KERJA

      Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan biasanya gaji yang diperoleh akan semakin besar. Demikian juga dengan jabatan yang diperoleh dalam perusahaan, jika pendidikan semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula jabatan yang akan didudukinya.
      Tingkat Keahlian Tenaga Kerja. Sama halnya dengan tingkat pendidikan, keahlian yang dimiliki semakin besar maka peluang untuk mendapatkan gaji lebih akan terbuka.
      Tingkat Pengetahuan yang dimiliki tenaga kerja. Begitu juga dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki akan mempengaruhi seberapa besar gaji yang akan diperoleh.
      Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja. Biasanya produktivitas tenaga kerja akan tercapai pada saat berusia 15 hingga 64 tahun. Kurang dari 15 tahun masih kategori anak-anak, sedangkan apabila berusia lebih dari 64 tahun sudah memasuki usia pensiun.

      Klasifikasi Tenaga Kerja
         Tenaga Kerja Terdidik. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan dengan mengikuti pendidikan-pendidikan resmi yang diselenggarakan oleh negara maupun swasta. Golongan tenaga kerja seperti ini biasanya memiliki surat / ijazah yang telah diakui.
         Tenaga Kerja Terlatih. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh negara maupun swasta atau lembaga-lembaga tenaga kerja. Contohnya pekerjaan baby sister, pekerjaan mekanik bengkel dan tukang potong rambut profesional
         Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan selain mengikuti pendidikan resmi juga memiliki ketrampilan lain yang menunjang dalam pekerjaan. Contoh : selain berpendidikan tinggi calon pegawai juga menguasai komputer dan perakitannya. jenis tenaga kerja seperti inilah yang paling banyak dibutuhkan dalam suatu perusahaan.
         Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.

      Pasar Tanah
       Manurut David Ricardo (Ekonom Inggris abad 19), harga sewa tanah sangat ditentukan oleh tingkat produktifitas tanah. Makin subur (produktif), harga sewa makin mahal. Tanah yang digunakan pertama kali adalah tanah yang paling subur, dan karena jumlahnya terbatas, maka jika kebutuhan pangan makin besar, permintaan tanah makin besar pula sehingga tanah yang kurang subur pun disewa.
      Sewa Tanah menurut Richardo
      Tanah yan paling subur memiliki struktur biaya yang paling murah, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi penyewanya.
      Tanah yang tidak subur akan menurunkan laba, bahkan merugikan penyewa.

       Sama halnya dengan faktor produksi lainnya permintaan tanah ditentukan oleh produktifitasnya.

      Dalam era modern, produktifitas tanah diukur dari seberapa besar output yang dihasilkan karena memproduksi di lokasi tersebut. Contoh : usaha sewa rumah, tanah dekat lokasi jalur transportasi utama akan menghasilkan uang lebih banyak daripada perumahan yang berada di pedalaman, karena permintaannya lebih besar.
       Dengan cara befikir yang sama dapatlah dipahami mengapa perkantoran,hotel-hotel dan pusat-pusat perdagangan berada dipusat kegiatan ekonomi dan bisnis dimana harga sew jauh lebih mahal dibanding tempat-tempat lainnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami