1
DAMPAK IMPLEMENTASI STANDAR ISI DAN STANDAR PROSES TERHADAP HASIL UASBN 2009/2010 PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI Sutimah dan Prof. Ace Suryadi,M.Sc.,Ph.D Abstrak Permasalahan yang dikaji adalah dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN tahun 2009/2010 pada sekolah dasar di Kota Jambi. Selain itu juga dipertimbangkan apakah faktor usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh terhadap hasil UASBN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi dan regresi linier berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 31 guru kelas VI dari 31 Sekolah Dasar di kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN secara simultan. Selanjutnya setelah usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru diperhitungkan secara simultan mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap hasil UASBN. Latar Belakang Masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia merupakan masalah yang harus dicari solusinya, sehinga mutu pendidikan di negeri ini dari waktu ke waktu menjadi lebih baik. Perbaikan secara terus- menerus telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu (Hayat dan Yusuf, 2009: 16). Berdasarkan definisi tersebut bahwa yang dimaksud SNP sebagai dasar perencanaan adalah dengan melakukan persiapan-persiapan yang matang untuk memperbaiki kualitas pendidikan melalui Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan yang dimaksudkan adalah dengan melakukan suatu aktivitas yang berupa pengkajian, analisis, terhadap data-data pendidikan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan. Sementara itu, yang dimaksud pengawasan pendidikan adalah melakukan refleksi kembali apakah pelaksanaan sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan bahkan sampai hasil pelaksanaan digunakan sebagai pedoman penyusunan program peningkatan mutu pendidikan selanjutnya.
2
Terdapat 8 (delapan) standar dalam Standar Nasional Pedidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar kelulusan, dan standar sarana dan prasarana. Dari delapan standar tersebut, penelitian ini akan memfokuskan dua standar, yaitu standar isi dan standar proses. Standar isi diatur dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 dan standar proses diatur dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Secara garis besar, di dalam standar isi mencakup 3 hal besar, yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, dan kalender pendidikan. Sedangkan dalam standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan. Jadi, standar proses berkaitan dengan standar pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Terkait pada hal tersebut di atas, reformasi dalam pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dari segi sektor kurikulum, baik itu struktur kurikulum maupun prosedur perumusannya. Perubahan kurikulum akan lebih bermakna jika diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran. Dengan demikian, indikator perubahan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan metode, media, dan penetapan pola penilaian yang menentukan hasil pendidikan. Terdapat alasan bagi penulis untuk memilih standar isi dan standar proses. Pertama, standar isi merupakan bagian yang sangat mendasar di mana guru harus memahami perkembangan kurikulum serta ruang lingkupnya, berapa beban belajar minimal guru dalam mengajar, dan kalender pendidikan sebagai dasar perencanaan pembelajaran. Kedua, adanya keterkaitan antara standar isi dan standar proses di mana apabila guru telah memahami kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kalender akademik, maka standar proses akan dapat berjalan dengan baik. Untuk mengimplementasikan standar isi dan standar proses, sekolah harus bekerja keras, dalam hal ini adalah semua pendidik, kepala sekolah, termasuk pengawas sekolah. Pendidik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam mempersiapkan, merencanakan pengajaran, dan mengevaluasi. Sedangkan kepala sekolah sekolah, selaku manajemen sekolah, dan pengawas sekolah sebagai supervisor harus dapat melakukan fungsinya dengan baik di sekolah di mana harus memotivasi guru dalam mengajar. Apabila ini dapat terlaksana dengan baik, mutu pendidikan akan dapat berhasil dengan baik Pada dasarnya mutu pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik pendidik. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengabaikan faktor lainnya sebagai penunjang mutu pendidikan, seperti kualifikasi, latar belakang pendidikan, usia, masa kerja/lama mengajar, dan pengembangan diri; berapa kali pendidik melaksanakan pelatihan, workshop, seminar dalam mengembangkan wawasannya, serta tunjangan sertifikasi. Hal-hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi mutu belajar siswa.
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian tentang dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil evaluasi belajar siswa dalam bentuk hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN),
3
khususnya bahasa Indonesia pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar di Kota Jambi. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk meneliti tentang dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil evaluasi belajar siswa (UASBN). Metode Penelitian dan Kerangka Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif di mana yang menjadi data adalah angka-angka yang akan dideskripsikan dan dianalisa untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya dari variable yang diteliti, yaitu variable standar isi, standar proses, dan UASBN.
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan analisis deskritif statistik yang bertujuan untuk memperoleh gambaran implementasi standar isi dan standar proses, serta gambaran mengenai pencapaian nilai rata-rata hasil UASBN bahasa Indonesia tahun 2009/2010.Selanjutya, untuk mengetahui seberapa kuat hubungan standar isi, standar proses dengan UASBN menggunakan analisis korelasi, dan untuk mengetahui seberapa kuat dampak/pengaruh standar isi, standar proses baik sebelum maupun sesudah dikontrol usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru menggunakan analaisis regresi linier berganda. Untuk melakukan korelasi dan regresi yang baik, maka dilakukan lima uji asumsi, yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji multikolenieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah dasar yang terdapat di Kota Jambi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Yang dimaksud dengan simple random sampling jika suatu sampel dengan n elemen dipilih dari suatu populasi dengan n elemen sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan n elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Sampel yang dipilih dengan cara demikian disebut sampel acak sederhana (simple random sample) atau disingkat SAS (Supranto, 1998:81). Adapun sample dalam penelitian ini adalah 31 sekolah.
Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Implementasi standar isi pada Sekolah Dasar di Kota Jambi secara keseluruhan sebesar 71.4%. Aspek kurikulum sebesar 58%, aspek beban belajar sebesar 76.9%, dan aspek kalender pendidikan sebesar 79.4%. Hal ini dapat dilihat pada grafik 1 di bawah ini.
4
Grafik 1.
Persentase Pencapaian Implementasi Standar Isi
Berdasarkan grafik 1 dapat diketahui bahwa aspek kurikulum mencapai
persentasi yang paling rendah dibandingkan dengan beban belajar dan kalender
pendidikan. Ini berarti bahwa pemahaman guru tentang kurikulum bahasa
Indonesia masih rendah. Rendahnya guru dalam memahami kurikulum bahasa
Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya latar belakang dan
kualifikasi pendidikan yang tidak sesuai, kurangnya sosialisasi dan
pelatihan-pelatihan tentang kurikulum bahasa Indonesia, mengingat guru SD
merupakan guru kelas yang harus menguasai seluruh mata pelajaran yang
diampunya.
Selain standar isi yang hasilnya masih di bawah standar minimal yang telah
ditetapkan, demikian juga dengan hasil implementasi standar proses. Hasil
analisis deskriptif implementasi standar proses dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa Sekolah Dasar yang terdapat di Kota Jambi dalam mengimplementasikan
standar proses masih di bawah standar minimal yang telah ditetapkan, yaitu
sebesar 63.63%. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik 2 di bawah ini.
Grafik 2.
Grafik 2
Persentase Pencapaian Implementasi Standar Proses
Persentase Pencapaian
Implementasi Standar Isi SD Kota Jambi
58%
76.9% 79.4%
Struktur Kurikulum Beban Belajar Kalender Pendidikan
Aspek
Persentase Pencapaian
Persentase Pencapaian
Implementasi Standar Proses SD Kota Jambi
66%
70%
62.7%
55.9%
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Pengawasan
Aspek
Persentase Pencapaian
5
Pencapaian persentase implementasi standar proses yang terdapat di SD Kota Jambi sebesar 63.63%. Aspek perencanaan sebesar 66%, pelaksanaan 70%, evaluasi 62.7%, dan aspek pengawasan sebesar 55.9%. Hal ini menunjukan bahwa guru masih belum maksimal mengimplementasikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan kepala sekolah dan pengawas masih sangat rendah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang tercermin dengan rendahnya implementasi aspek pengawasan, yaitu 55.9% di mana ini pencapaian paling rendah dibandingkan dengan aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Belum optimalnya pengimplementasian standar isi dan standar proses berhubungan dengan hasil UASBN bahasa Indobesia. Nilai rata-rata UASBN tahun 2009/2010 pada sekolah dasar di Kota Jambi sebesar 6,17. Nilai terendah adalah 5.29 dan nilai tertinggi adalah 7.11. Terdapat keterkaitan antara standar isi, standar proses, dengan hasil UASBN. Hal ini dapat dilihat dari hasil rangkungan analisis korelasi dan regresi linier berganda di bawah ini. Tabel 1 Rangkuman Hasil Korelasi
Control Variables
UASBN
Kategori
Sig
-none-
Usia, Pengalaman Mengajar, Penghasilan
Standar Isi (SI)
0560
kuat
0.001
Standar Proses (SP)
0.495
cukup kuat
0.005
Standar Isi (SI)
0.595
kuat
0.001
Standar Proses (SP)
0.518
kuat
0.005
Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar isi dan standar proses mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil UASBN, baik sebelum maupun sesudah dikontrol oleh usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru. Nilai koeefisien korelasi antara standar isi dan hasil UASBN mengalami kenaikan apabila ketika dikontrol oleh usia, pengalaman mengajar guru, dan penghasilan secara serentak. Hal ni juga terjadi dengan nilai koefesian korelasi antara standar proses terhadap UASBN mengalami kenaikan apabila dikendalikan oleh variabel usia, dan pengalaman mengajar, dan penghasilan secara serentak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apabila standar isi dan standar proses diimplementasikan dengan baik, maka hasil belajar siswa (UASBN) akan meningkat.
Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh sebesar 31.4% dari standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN, dan sisanya
6
sebanyak 68.6% dipengaruhi oleh faktor lain. Berikut adalah rangkuman hasil regresi variabel utama. Tabel 2 Rangkuman Hasil Regresi Variabel Utama R² = 0.314 ( 31.4%) No. Variabel B Beta F sig
1
Constant
1.667
7.860
Standar Isi (SI)
0.047
0.411
0.034
Standar Proses (SP)
0.018
0.261
0.067
Standar isi berpengaruh lebih besar bila dibandingkan dengan standar proses. Hal ini dapat dilihat dari nilai standar isi (Beta = 0.411) dan standar proses (Beta = 0.261). Nilai signifikansi pada standar isi sebesar 0.0034 dan standar proses sebesar 0.167. variabel dikatakan siginifikan apabila nilai sig<0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa standar isi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil UASBN. Sedangkan standar proses berpengaruh terhadap hasil UASBN tetapi tidak signifikan.Namun, apabila dilihat dari uji F, maka secara serentak hasilnya pengaruh standar isi dan standar proses adalah positif dan signifikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa standar isi dan standar proses apabila dimplementasikan secara optimal maka hasil UASBN akan meningkat. Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan aspek dari standar isi. Pemahaman kurikulum yang baik dengan diikuti dengan penerapan yang maksimal, dapat menyebabkan hasil evaluasi belajar siswa meningkat. Di samping itu, implementasi kalender pendidikan dan beban belajar yang baik juga akan mendukung implementasi kurikulum. Intinya adalah dalam aspek standar isi harus saling terkait sehingga menghasilkan hasil pembelajaran yang otimal. Standar proses juga hal yang sangat penting untuk meningkatkan hasil evaluasi belajar siswa (UASBN). Standar proses pendidikan tidak terlepas dari kinerja guru dalam melaksanakan manajemen pembelajaran, seperti guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Hal ini akan berjalan baik apabila, guru mampu memahami kurikulum sehingga dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dapat berjalan optimal. Dengan demikian, standar isi dan standar proses merupakan satu paket yang tidak bisa terlepas satu sama lain. Menyikapi uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa standar isi dan standar proses mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan siswa (dalam hal ini hasil UASBN).
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa setelah faktor usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru diperhitungkan, maka pengaruh
7
tersebut lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Rangkuman Hasil Regresi Utama dengan Kovariat R² = 0.382 (38.2%) No. Metode Variabel B Beta F Sig
1.
Enter
Constant
2.104
4.703
0.004
Standar Isi (SI)
0.049
0.426
0.026
Standar Proses (SP)
0.018
0.252
0.053
Usia
-0.002
-0.043
0.882
Pengalaman Mengajar (PM)
-0.011
-0.231
0.452
Penghasilan (P)
-4.148E-8
-0.127
0.472
Berdasarkan tabel 3 dapat diperoleh informasi bahwa standar isi, standar proses, usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh sebesar 38.2% terhadap hasil UASBN. Hal ini menunjukkan bahwa usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh terhadap hasil UASBN, karena terdapat peningkatan persentase dari koefisien diterminasi sekitar 6.8 %. Apabila dilihat dari hasl Uji F dimana F hitung lebih besar daripada Ftabel, maka pengaruh tersebut mempunyai nilai yang signifikan. Apabila dilihat dari besarnya nilai Beta, standar isi mempunyai pengaruh lebih besar daripada standar proses, standar proses lebih besar daripada pengalaman mengajar, pengalaman mengajar lebih besar pengaruhnya daripada penghasilan, dan penghasilan lebih besar pengaruhnya daripada usia (SI>SP>PM>P>U; 0.426>0.252>-0.231>-0.127>-0.043). Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa semakin standar isi dan standar proses diimplementasikan dengan baik, maka hasil UASBN akan meningkat. Namun, Semakin usia guru mendekati usia pensiun, maka hasil UASBN semakin menurun. Semakin lama pengalaman mengajar guru, maka semakin menurun hasil UASBN. Hal ini terjadi karena usia guru yang semakin tua dan menyebabkan kreatifitas guru menurun. Berkaitan dengan penghasilan, semakin sedikit penghasilan, maka hasil UASBN semakin meningkat. Hal ini terjadi karena penghasilan diperoleh berdasarkan sertifikasi guru, yang berkaitan dengan masa kerja atau pengalaman mengajar. Dengan kata lain, kompetensi guru bukanlah hal yang prioritas untuk dipertimbangkan untuk meningkatkan penghasilan guru. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara standar isi dan standar proses dengan UASBN, baik sebelum maupun sesudah dikontrol atau dikendalikan oleh variabel usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru.
Standar isi, standar proses, usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru mempunyai pengaruh terhadap hasil UASBN. Semakin baik guru
8
mengimplementasikannya, maka hasil UASBN semikin meningkat. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan. Standar isi dan standar proses mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif serta signifikan terhadap hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional. Ujung tombak dalam mengimplementasikan standar isi dan standar proses adalah guru, karena guru merupakan elemen yang terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Kerangka dasar dan struktur kurikulum harus dipahami, sehingga guru akan dengan mudah untuk melaksanakan perencanaan pembelajaran. Apabila perencanaan pembelajaran dilakukan secara tepat, maka proses pembelajaran dan evaluasi dapat berjalan dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut peran pengawas dan kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk memantau dan mensupervisi serta memberikan arahan dan bimbingan kepada guru, sehingga hasil evaluasi belajar siswa (UASBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Rekomendasi. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru sekolah dasar di Kota Jambi masih membutuhkan peningkatan mutu mengenai pemahaman dan pengimplementasian kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia, melalui Diklat peningkatan kompetensi bahasa Indonesia, sehingga hasil evaluasi belajar siswa, khususnya UASBN bahasa Indonesia dapat meningkat seperti mata pelajaran lainnya.
2. Guru sekolah dasar di Kota Jambi, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Indonesia harus ditingkatkan melalui Program Sekolah Binaan.
3. Pengawasan dari kepala sekolah dan pengawas sekolah sangat dibutuhkan untuk memotivasi guru dalam menjalankan tugas profesinya melalui kegiatan supervisi secara terprogram.
4. Dinas Pendidikan Kota Jambi dan LPMP Jambi dapat meningkatkan program kemitraan dalam bentuk fasilitasi bidang peningkatan mutu guru SD dalam mengajarkan bahasa Indonesia melalui kegiatan In house training, pendidikan dan pelatihan, dan KKG bahasa Indonesia.
5. Penelitian ini berfokus pada 2 standar nasional pendidikan, yaitu standar isi dan proses, oleh karena itu para peneliti lainnya dapat melanjutkan dengan standar nasional lainnya, sehingga data dan informasi yang dihasilkan lebih bervaiatif.
9
DAFTAR PUSTAKA Ascaro, Jerome S. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta : Ardadizya Jaya. B. Uno, Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Cunningham, William G. 1982. Systematic Planning for Educational Change. California: Publishing Company. Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah: dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Daryanto, Drs. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Degeng, I Nyoman Sudana. 1993. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas . 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2007. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas. ________. 2003. Undang Undang Republik Indonesia No. 20. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Fathurrohman, Pupuh & M. Subry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Afika Aditama. Gay, L.R., Mills, G..E. dan Airasian P. 2006. Educational Research: Competencies for Analysis and Applications (Eigth Edition). New Jersey: Person Education, Inc. Gronlnd, Norman E dan Linn. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Publishing Company. Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
10
Hayat, Bahrul dan Suhendra Yusuf. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mastuhu. 2003. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad XX1. Yogyakarta: Safira Insania Press. Muslich, Mashur. 2008. Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Priyanto, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariat. Yogyakarta : Gava Media. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar. Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta. Sallis, Edward.2008. Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD . Sambasalim. 2009. Konsep Pengawasan. (Online). Tersedia: http://www.sambasalim.com Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. _________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta : Kencana.
Sarwono, J. 2006. Teori Analisis Korelasi: Mengenal Analisis Korelasi (Online). Tersedia: http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi. htm. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Steller, Arthur W. 1983. Curricullum Planning. Virginia: Fundamental Decision. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjono, Annas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
11
Suhardjono. 1990. Pengaruh gaya Kognitif dan Perancanagan Pengajaran Berdasar Komponent Display theory terhadap Perolehan Belajar, Retensi, dan Sikap (Disertasi). Malang: IKIP Malang. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suryadi, Ace dan Dasim Budimansyah. 2009. Paradigma Pembangunan Pendidikan Nasional: Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Widya Aksara Press. Syaodih, Nana. 2005. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Rosda Karya. Zainul, Asmawi dan Nasution. 1996. Penilaian Hasil Belajar . Jakarta: Depdiknas.
DAMPAK IMPLEMENTASI STANDAR ISI DAN STANDAR PROSES TERHADAP HASIL UASBN 2009/2010 PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI Sutimah dan Prof. Ace Suryadi,M.Sc.,Ph.D Abstrak Permasalahan yang dikaji adalah dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN tahun 2009/2010 pada sekolah dasar di Kota Jambi. Selain itu juga dipertimbangkan apakah faktor usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh terhadap hasil UASBN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi dan regresi linier berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 31 guru kelas VI dari 31 Sekolah Dasar di kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN secara simultan. Selanjutnya setelah usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru diperhitungkan secara simultan mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap hasil UASBN. Latar Belakang Masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia merupakan masalah yang harus dicari solusinya, sehinga mutu pendidikan di negeri ini dari waktu ke waktu menjadi lebih baik. Perbaikan secara terus- menerus telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu (Hayat dan Yusuf, 2009: 16). Berdasarkan definisi tersebut bahwa yang dimaksud SNP sebagai dasar perencanaan adalah dengan melakukan persiapan-persiapan yang matang untuk memperbaiki kualitas pendidikan melalui Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan yang dimaksudkan adalah dengan melakukan suatu aktivitas yang berupa pengkajian, analisis, terhadap data-data pendidikan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan. Sementara itu, yang dimaksud pengawasan pendidikan adalah melakukan refleksi kembali apakah pelaksanaan sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan bahkan sampai hasil pelaksanaan digunakan sebagai pedoman penyusunan program peningkatan mutu pendidikan selanjutnya.
2
Terdapat 8 (delapan) standar dalam Standar Nasional Pedidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar kelulusan, dan standar sarana dan prasarana. Dari delapan standar tersebut, penelitian ini akan memfokuskan dua standar, yaitu standar isi dan standar proses. Standar isi diatur dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 dan standar proses diatur dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Secara garis besar, di dalam standar isi mencakup 3 hal besar, yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, dan kalender pendidikan. Sedangkan dalam standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan. Jadi, standar proses berkaitan dengan standar pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Terkait pada hal tersebut di atas, reformasi dalam pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dari segi sektor kurikulum, baik itu struktur kurikulum maupun prosedur perumusannya. Perubahan kurikulum akan lebih bermakna jika diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran. Dengan demikian, indikator perubahan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan metode, media, dan penetapan pola penilaian yang menentukan hasil pendidikan. Terdapat alasan bagi penulis untuk memilih standar isi dan standar proses. Pertama, standar isi merupakan bagian yang sangat mendasar di mana guru harus memahami perkembangan kurikulum serta ruang lingkupnya, berapa beban belajar minimal guru dalam mengajar, dan kalender pendidikan sebagai dasar perencanaan pembelajaran. Kedua, adanya keterkaitan antara standar isi dan standar proses di mana apabila guru telah memahami kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kalender akademik, maka standar proses akan dapat berjalan dengan baik. Untuk mengimplementasikan standar isi dan standar proses, sekolah harus bekerja keras, dalam hal ini adalah semua pendidik, kepala sekolah, termasuk pengawas sekolah. Pendidik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam mempersiapkan, merencanakan pengajaran, dan mengevaluasi. Sedangkan kepala sekolah sekolah, selaku manajemen sekolah, dan pengawas sekolah sebagai supervisor harus dapat melakukan fungsinya dengan baik di sekolah di mana harus memotivasi guru dalam mengajar. Apabila ini dapat terlaksana dengan baik, mutu pendidikan akan dapat berhasil dengan baik Pada dasarnya mutu pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik pendidik. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengabaikan faktor lainnya sebagai penunjang mutu pendidikan, seperti kualifikasi, latar belakang pendidikan, usia, masa kerja/lama mengajar, dan pengembangan diri; berapa kali pendidik melaksanakan pelatihan, workshop, seminar dalam mengembangkan wawasannya, serta tunjangan sertifikasi. Hal-hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi mutu belajar siswa.
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian tentang dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil evaluasi belajar siswa dalam bentuk hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN),
3
khususnya bahasa Indonesia pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar di Kota Jambi. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk meneliti tentang dampak implementasi standar isi dan standar proses terhadap hasil evaluasi belajar siswa (UASBN). Metode Penelitian dan Kerangka Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif di mana yang menjadi data adalah angka-angka yang akan dideskripsikan dan dianalisa untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya dari variable yang diteliti, yaitu variable standar isi, standar proses, dan UASBN.
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan analisis deskritif statistik yang bertujuan untuk memperoleh gambaran implementasi standar isi dan standar proses, serta gambaran mengenai pencapaian nilai rata-rata hasil UASBN bahasa Indonesia tahun 2009/2010.Selanjutya, untuk mengetahui seberapa kuat hubungan standar isi, standar proses dengan UASBN menggunakan analisis korelasi, dan untuk mengetahui seberapa kuat dampak/pengaruh standar isi, standar proses baik sebelum maupun sesudah dikontrol usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru menggunakan analaisis regresi linier berganda. Untuk melakukan korelasi dan regresi yang baik, maka dilakukan lima uji asumsi, yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji multikolenieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah dasar yang terdapat di Kota Jambi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Yang dimaksud dengan simple random sampling jika suatu sampel dengan n elemen dipilih dari suatu populasi dengan n elemen sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan n elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Sampel yang dipilih dengan cara demikian disebut sampel acak sederhana (simple random sample) atau disingkat SAS (Supranto, 1998:81). Adapun sample dalam penelitian ini adalah 31 sekolah.
Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Implementasi standar isi pada Sekolah Dasar di Kota Jambi secara keseluruhan sebesar 71.4%. Aspek kurikulum sebesar 58%, aspek beban belajar sebesar 76.9%, dan aspek kalender pendidikan sebesar 79.4%. Hal ini dapat dilihat pada grafik 1 di bawah ini.
4
Grafik 1.
Persentase Pencapaian Implementasi Standar Isi
Berdasarkan grafik 1 dapat diketahui bahwa aspek kurikulum mencapai
persentasi yang paling rendah dibandingkan dengan beban belajar dan kalender
pendidikan. Ini berarti bahwa pemahaman guru tentang kurikulum bahasa
Indonesia masih rendah. Rendahnya guru dalam memahami kurikulum bahasa
Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya latar belakang dan
kualifikasi pendidikan yang tidak sesuai, kurangnya sosialisasi dan
pelatihan-pelatihan tentang kurikulum bahasa Indonesia, mengingat guru SD
merupakan guru kelas yang harus menguasai seluruh mata pelajaran yang
diampunya.
Selain standar isi yang hasilnya masih di bawah standar minimal yang telah
ditetapkan, demikian juga dengan hasil implementasi standar proses. Hasil
analisis deskriptif implementasi standar proses dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa Sekolah Dasar yang terdapat di Kota Jambi dalam mengimplementasikan
standar proses masih di bawah standar minimal yang telah ditetapkan, yaitu
sebesar 63.63%. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik 2 di bawah ini.
Grafik 2.
Grafik 2
Persentase Pencapaian Implementasi Standar Proses
Persentase Pencapaian
Implementasi Standar Isi SD Kota Jambi
58%
76.9% 79.4%
Struktur Kurikulum Beban Belajar Kalender Pendidikan
Aspek
Persentase Pencapaian
Persentase Pencapaian
Implementasi Standar Proses SD Kota Jambi
66%
70%
62.7%
55.9%
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Pengawasan
Aspek
Persentase Pencapaian
5
Pencapaian persentase implementasi standar proses yang terdapat di SD Kota Jambi sebesar 63.63%. Aspek perencanaan sebesar 66%, pelaksanaan 70%, evaluasi 62.7%, dan aspek pengawasan sebesar 55.9%. Hal ini menunjukan bahwa guru masih belum maksimal mengimplementasikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan kepala sekolah dan pengawas masih sangat rendah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang tercermin dengan rendahnya implementasi aspek pengawasan, yaitu 55.9% di mana ini pencapaian paling rendah dibandingkan dengan aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Belum optimalnya pengimplementasian standar isi dan standar proses berhubungan dengan hasil UASBN bahasa Indobesia. Nilai rata-rata UASBN tahun 2009/2010 pada sekolah dasar di Kota Jambi sebesar 6,17. Nilai terendah adalah 5.29 dan nilai tertinggi adalah 7.11. Terdapat keterkaitan antara standar isi, standar proses, dengan hasil UASBN. Hal ini dapat dilihat dari hasil rangkungan analisis korelasi dan regresi linier berganda di bawah ini. Tabel 1 Rangkuman Hasil Korelasi
Control Variables
UASBN
Kategori
Sig
-none-
Usia, Pengalaman Mengajar, Penghasilan
Standar Isi (SI)
0560
kuat
0.001
Standar Proses (SP)
0.495
cukup kuat
0.005
Standar Isi (SI)
0.595
kuat
0.001
Standar Proses (SP)
0.518
kuat
0.005
Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar isi dan standar proses mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil UASBN, baik sebelum maupun sesudah dikontrol oleh usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru. Nilai koeefisien korelasi antara standar isi dan hasil UASBN mengalami kenaikan apabila ketika dikontrol oleh usia, pengalaman mengajar guru, dan penghasilan secara serentak. Hal ni juga terjadi dengan nilai koefesian korelasi antara standar proses terhadap UASBN mengalami kenaikan apabila dikendalikan oleh variabel usia, dan pengalaman mengajar, dan penghasilan secara serentak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apabila standar isi dan standar proses diimplementasikan dengan baik, maka hasil belajar siswa (UASBN) akan meningkat.
Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh sebesar 31.4% dari standar isi dan standar proses terhadap hasil UASBN, dan sisanya
6
sebanyak 68.6% dipengaruhi oleh faktor lain. Berikut adalah rangkuman hasil regresi variabel utama. Tabel 2 Rangkuman Hasil Regresi Variabel Utama R² = 0.314 ( 31.4%) No. Variabel B Beta F sig
1
Constant
1.667
7.860
Standar Isi (SI)
0.047
0.411
0.034
Standar Proses (SP)
0.018
0.261
0.067
Standar isi berpengaruh lebih besar bila dibandingkan dengan standar proses. Hal ini dapat dilihat dari nilai standar isi (Beta = 0.411) dan standar proses (Beta = 0.261). Nilai signifikansi pada standar isi sebesar 0.0034 dan standar proses sebesar 0.167. variabel dikatakan siginifikan apabila nilai sig<0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa standar isi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil UASBN. Sedangkan standar proses berpengaruh terhadap hasil UASBN tetapi tidak signifikan.Namun, apabila dilihat dari uji F, maka secara serentak hasilnya pengaruh standar isi dan standar proses adalah positif dan signifikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa standar isi dan standar proses apabila dimplementasikan secara optimal maka hasil UASBN akan meningkat. Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan aspek dari standar isi. Pemahaman kurikulum yang baik dengan diikuti dengan penerapan yang maksimal, dapat menyebabkan hasil evaluasi belajar siswa meningkat. Di samping itu, implementasi kalender pendidikan dan beban belajar yang baik juga akan mendukung implementasi kurikulum. Intinya adalah dalam aspek standar isi harus saling terkait sehingga menghasilkan hasil pembelajaran yang otimal. Standar proses juga hal yang sangat penting untuk meningkatkan hasil evaluasi belajar siswa (UASBN). Standar proses pendidikan tidak terlepas dari kinerja guru dalam melaksanakan manajemen pembelajaran, seperti guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Hal ini akan berjalan baik apabila, guru mampu memahami kurikulum sehingga dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dapat berjalan optimal. Dengan demikian, standar isi dan standar proses merupakan satu paket yang tidak bisa terlepas satu sama lain. Menyikapi uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa standar isi dan standar proses mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan siswa (dalam hal ini hasil UASBN).
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa setelah faktor usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru diperhitungkan, maka pengaruh
7
tersebut lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Rangkuman Hasil Regresi Utama dengan Kovariat R² = 0.382 (38.2%) No. Metode Variabel B Beta F Sig
1.
Enter
Constant
2.104
4.703
0.004
Standar Isi (SI)
0.049
0.426
0.026
Standar Proses (SP)
0.018
0.252
0.053
Usia
-0.002
-0.043
0.882
Pengalaman Mengajar (PM)
-0.011
-0.231
0.452
Penghasilan (P)
-4.148E-8
-0.127
0.472
Berdasarkan tabel 3 dapat diperoleh informasi bahwa standar isi, standar proses, usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh sebesar 38.2% terhadap hasil UASBN. Hal ini menunjukkan bahwa usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru berpengaruh terhadap hasil UASBN, karena terdapat peningkatan persentase dari koefisien diterminasi sekitar 6.8 %. Apabila dilihat dari hasl Uji F dimana F hitung lebih besar daripada Ftabel, maka pengaruh tersebut mempunyai nilai yang signifikan. Apabila dilihat dari besarnya nilai Beta, standar isi mempunyai pengaruh lebih besar daripada standar proses, standar proses lebih besar daripada pengalaman mengajar, pengalaman mengajar lebih besar pengaruhnya daripada penghasilan, dan penghasilan lebih besar pengaruhnya daripada usia (SI>SP>PM>P>U; 0.426>0.252>-0.231>-0.127>-0.043). Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa semakin standar isi dan standar proses diimplementasikan dengan baik, maka hasil UASBN akan meningkat. Namun, Semakin usia guru mendekati usia pensiun, maka hasil UASBN semakin menurun. Semakin lama pengalaman mengajar guru, maka semakin menurun hasil UASBN. Hal ini terjadi karena usia guru yang semakin tua dan menyebabkan kreatifitas guru menurun. Berkaitan dengan penghasilan, semakin sedikit penghasilan, maka hasil UASBN semakin meningkat. Hal ini terjadi karena penghasilan diperoleh berdasarkan sertifikasi guru, yang berkaitan dengan masa kerja atau pengalaman mengajar. Dengan kata lain, kompetensi guru bukanlah hal yang prioritas untuk dipertimbangkan untuk meningkatkan penghasilan guru. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara standar isi dan standar proses dengan UASBN, baik sebelum maupun sesudah dikontrol atau dikendalikan oleh variabel usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru.
Standar isi, standar proses, usia, pengalaman mengajar, dan penghasilan guru mempunyai pengaruh terhadap hasil UASBN. Semakin baik guru
8
mengimplementasikannya, maka hasil UASBN semikin meningkat. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan. Standar isi dan standar proses mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif serta signifikan terhadap hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional. Ujung tombak dalam mengimplementasikan standar isi dan standar proses adalah guru, karena guru merupakan elemen yang terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Kerangka dasar dan struktur kurikulum harus dipahami, sehingga guru akan dengan mudah untuk melaksanakan perencanaan pembelajaran. Apabila perencanaan pembelajaran dilakukan secara tepat, maka proses pembelajaran dan evaluasi dapat berjalan dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut peran pengawas dan kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk memantau dan mensupervisi serta memberikan arahan dan bimbingan kepada guru, sehingga hasil evaluasi belajar siswa (UASBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Rekomendasi. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru sekolah dasar di Kota Jambi masih membutuhkan peningkatan mutu mengenai pemahaman dan pengimplementasian kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia, melalui Diklat peningkatan kompetensi bahasa Indonesia, sehingga hasil evaluasi belajar siswa, khususnya UASBN bahasa Indonesia dapat meningkat seperti mata pelajaran lainnya.
2. Guru sekolah dasar di Kota Jambi, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Indonesia harus ditingkatkan melalui Program Sekolah Binaan.
3. Pengawasan dari kepala sekolah dan pengawas sekolah sangat dibutuhkan untuk memotivasi guru dalam menjalankan tugas profesinya melalui kegiatan supervisi secara terprogram.
4. Dinas Pendidikan Kota Jambi dan LPMP Jambi dapat meningkatkan program kemitraan dalam bentuk fasilitasi bidang peningkatan mutu guru SD dalam mengajarkan bahasa Indonesia melalui kegiatan In house training, pendidikan dan pelatihan, dan KKG bahasa Indonesia.
5. Penelitian ini berfokus pada 2 standar nasional pendidikan, yaitu standar isi dan proses, oleh karena itu para peneliti lainnya dapat melanjutkan dengan standar nasional lainnya, sehingga data dan informasi yang dihasilkan lebih bervaiatif.
9
DAFTAR PUSTAKA Ascaro, Jerome S. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta : Ardadizya Jaya. B. Uno, Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Cunningham, William G. 1982. Systematic Planning for Educational Change. California: Publishing Company. Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah: dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Daryanto, Drs. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Degeng, I Nyoman Sudana. 1993. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas . 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2007. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. ________ . 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas. ________. 2003. Undang Undang Republik Indonesia No. 20. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Fathurrohman, Pupuh & M. Subry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Afika Aditama. Gay, L.R., Mills, G..E. dan Airasian P. 2006. Educational Research: Competencies for Analysis and Applications (Eigth Edition). New Jersey: Person Education, Inc. Gronlnd, Norman E dan Linn. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Publishing Company. Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
10
Hayat, Bahrul dan Suhendra Yusuf. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mastuhu. 2003. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad XX1. Yogyakarta: Safira Insania Press. Muslich, Mashur. 2008. Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Priyanto, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariat. Yogyakarta : Gava Media. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar. Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta. Sallis, Edward.2008. Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD . Sambasalim. 2009. Konsep Pengawasan. (Online). Tersedia: http://www.sambasalim.com Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. _________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta : Kencana.
Sarwono, J. 2006. Teori Analisis Korelasi: Mengenal Analisis Korelasi (Online). Tersedia: http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi. htm. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Steller, Arthur W. 1983. Curricullum Planning. Virginia: Fundamental Decision. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjono, Annas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
11
Suhardjono. 1990. Pengaruh gaya Kognitif dan Perancanagan Pengajaran Berdasar Komponent Display theory terhadap Perolehan Belajar, Retensi, dan Sikap (Disertasi). Malang: IKIP Malang. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suryadi, Ace dan Dasim Budimansyah. 2009. Paradigma Pembangunan Pendidikan Nasional: Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Widya Aksara Press. Syaodih, Nana. 2005. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Rosda Karya. Zainul, Asmawi dan Nasution. 1996. Penilaian Hasil Belajar . Jakarta: Depdiknas.
0 komentar:
Posting Komentar