Sabtu, 03 Mei 2014

download materi Materi Ekonomi Internasional



lEKONOMI
INTERNASIONAL I

l  Materi Ekonomi Internasional



l                           
l  Pendahuluan
l  Ilmu Ekonomi Internasional I : cabang ilmu ekonomi  yang mempelajari pengambilan keputusan dalam dalam pengunaan sumberdaya yang terbatas dalam memenuhi tujuan ekonomi. Ilmu ini mempelajari bagaimana transaksi intrenasional mempengaruhi keejahteraan sosial, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, kestabilan harga, dan pengaruh kebijakan oublik terhadap outcome.
l  Ekonomi internasional merupakan aplikasi dari ilmu ekonomi yang membicarakan berbagai bentuk hubungan ekonomi antara negara.hubungan ini menliputi perdagangan barang, faktor produksi maupun aliran kapital antar negara.

l  Aspek yang dipelajari dalam ekonmi internasional :
l   Melihat pola perdagangan internasional, suatu negara mengekspor apa maupun mengimpor apa.
l   Mempelajari mengenai neraca pembayaran internasional, misal posisi seimbang atau defisit atau surplus.
l   Mempelajari neraca-neraca lainyang lebih kecil dari NPI seperti neraca perdagangan barang, neraca jasa, neraca transfer, neraca sedang berjalan, neraca kapital
l   Mempelajari pengaruh teknologi maupun alih teknologi itu sendiri
l  Teori Klasik
lMerkantilisme
lAdam Smith
lDavid Ricardo

lMerkantilisme
l  Merkantilisme merupakan sekumpulan pemikiran ekonomi yang ada di Eropa selama periode 1500-1700.
l  Sistem ekonomi Merkantilis
l  Pokok pikiran utama merkantilis : kesejahteraan satu negara ditunjukkan oleh kepemilikan negara tersebut akan logam mulia.
l  Sumberdaya di dunia tetap/static à zero sum game
l  Sistem ekonomi terdiri dari 3 komponen : sektor manufaktur, sektor pedesaan dan daerah jajahan/koloni.
l  Kaum pedagang sebagai kelompok penting dalam sistem ekonomi, tenaga kerja sebagai  faktor produksi paling penting. (Labor theory value)
l  Positive trade balance (ekspor > impor)

lMerkantilisme
l  Peran pemerintah
l   Bullionism : kebijakan mengawasi penggunaan dan pertukaran logam mulia. Negara melarang ekspor emas, perak, dan logam mulia lain oleh individu dan mengatur  keluarnya mata uang dari dalam negeri. 
l   Memberikan hak istimewa pada perusahaan-perusahaan tertentu untuk rute-rute perdagangan
sebagai monopoli dan monopsoni.
l  Kebijakan ekonomi domestik
l   Kebijakan upah yang rendah agar produk lebih kompetitif
l   Mendorong keluarga besar karena tenaga kerja merupakan faktor ptoduksi penting
l  David Hume :
The Price - Speci – Flow Mechanism
l  David Hume adalah orang pertama yang menentang paham Merkantilis dengan bukunya Political Discourses, tahun 1752 dengan mengembangkan The Price - Speci – Flow Mechanism
l  The Price - Speci – Flow Mechanism :
l   Akumulasi emas akanà surplus perdagangan jumlah uang beredar naik  harga dan upah akan naik  daya saing akan turun, vice versa.
l   Asumsi :
l  MV=PT
l  Permintaan untuk komoditi perdagangan adalah elastik
l  Persaingan sempurna baik dlam pasar output maupun input.
l  Berlaku dalam sistem standar emas.

lAdam Smith
l  Serangan kedua bagi merkantilis datang dari Adam Smith. Smith memandang kesejahteraan suatu negara ditunjukkan oleh kapasitas produksi yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa bukan pada penguasaan logam mulia
l  Intervensi pemerintah terhadap perekonomian kecil.
l  Laissez faire à lingkungan yang mendorong kesejahteraan negara.

lAbsolute Advantage Theory
l  Asumsi
l  Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y
l   Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B
l   dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 input yang dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. Untuk antara negara TK immobile.


lAbsolute Advantage Theory
l  Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
l  Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling
lAbsolute Advantage Theory
l  Syarat terjadinya perdagangan
l  Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda
l  Harga internasional harus  saling menguntungkan (dasar tukar internasional harus berada di antara 2 dasar tukar domestik)
l  Contoh
Tabel 1. Biaya Produksi per unit Barang

lAbsolute Advantage Theory
l  Keunggulan absolut
l  Negara X mempunyai  keunggulan absolute pada barang A
l  Negara Y mempunyai  keunggulan absolute pada barang B
l  Spesialisasi
l  Negara X spesialisai  pada barang A
l  Negara Y spesialisai pada barang B
l  Perdagangan
l  Negara X mengekspor  barang A
l  Negara Y mengekspor  barang B
lAbsolute Advantage Theory
l  Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
l  Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling
lAbsolute Advantage Theory
l  Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini kan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
l  Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling
lComparative Advantage Theory
David Ricardo
l  Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara  yang tidak  mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang.
l  Kritil terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka  negara sedang berekembang tidak bisa berdagang,
l  Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo bisa berdagang asalkan masig-masing negara memiliki keunggulan komparatif
lComparative Advantage Theory
l  Contoh
Tabel 2. Biaya Produksi per unit Barang






l  Menurut tabel diatas berdasar teori Adam Smith kedua negara tidak bisa berdagang.
l  Menurut teori David Ricardo bisa
l  Negara X
l  Keunggulan komparatif
l   Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/6 usaha negara Y
l   Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 9/10 usaha negara Y Negara Y
à Negara X lebih efisien dibanding negara Y
l  Efisien
l   Barang  A = 5/6 x 100% = 83,3%
l   Barang  B = 9/10 x 100% = 90 %
à Lebih efisien barang A  negara X mempunyai keunggulan komparatif  pada barang A.
l  Negara Y
l  Keunggulan komparatif
l   Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara X
l   Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha negara X
à Negara Y kurang  efisien dibanding negara X
l  Efisiensi
l   Barang  A = 6/5 x 100% = 120%
l   Barang  B = 10/9 x 100% = 110 %
à Negara  Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y  mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada barang B.
l  Berdagang atau Tidak ?
l  Jika rasio X dan Y sama à tidak bisa berdagang
l  Jika rasio X dan Y berbeda   bisa berdagang
l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
l  Perkembangan pertama dari model klasik adalah perubahan dari tenaga kerja yang diperlukan per komoditi menjadi komoditi dalam harga moneter.

l  Nilai domestik masing-masing barang ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga kerja dengan upah. Jika suatu negara melakukan autarki.

l  Jika melakukan perdagangan maka menggunakan nilai tukar atau kurs.

l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
l  Contoh :
l  Tabel 3. Biaya Produksi TK per unit Barang






l  Kesimpulan :
l  Negara X mempunyai  keunggulan absolute pada barang A, B, D, F
l  Negara Y mempunyai  keunggulan absolute pada barang C, E.
l  Barang G indiferens di antara negara X dan Y



l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
l   Pernyataan dalam upah tenaga kerja
l   Tabel 4. Biaya Produksi per unit Barang
















l   Informasi  :
l   Upah Negara X =  1 USD/tk
l   Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
l   Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa dapat disimpulkan
l   Perlu adanya kurs/nilai tukar
l   USD……. = AUSD …………






l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
l   Pernyataan dalam upah tenaga kerja
l   Tabel 5. Biaya Produksi  USD per unit Barang













l   Informasi  :
l   Upah Negara X =  1 USD/tk
l   Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
l   1 USD = 1 AUSD
l   Dibutuhkan data uapah dan nilai tukar di kedua negara
l   Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1 dibanding 1sehingga nilai dalam tabel tetap, jika berbda maka angka dalam tabel alan berubah





l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
l  Jika terjadi perubahan nilai tukar karena devaluasi di negara X dari 1 USD = 1 AUSD  menjadi  1UASD = 1,5 USD
l  Tabel 6 diperoleh dari tabel 4dengan menyesuaikan nilainya di negara Ykarena adanya devaluasi di negara X. yang mana negara Y nilainya menjadi naik bila dinyatakan dalam USD (dikalikan 1,5)
l  Bila dinyatakan dalam AUSD maka di negara X nilainya berubah menjadi lebih kecil (dikalikan 2/3)









l  Model Klasik dalam  Hubungannya dengan Uang
Tabel 6. Biaya Produksi USD per unit Barang











l   Kesimpulan :
l   Negara X mempunyai  keunggulan absolute pada barang  A, B, C, D, F, G
l   Negara Y mempunyai  keunggulan absolute pada barang E
l   Tujuan devaluasi untuk memperluas ragam barang yang dapat diekspor dan mengurangi barang yang diimpor
l   Keunggulan absolut tidak lestari karena adanya pengaruh kebijakan negara lain

l
Devaluasi
l  Devaluasi adalah kebijaksanaan pemerintah berupa menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap nilai mata uang negara lain.
l  Tujuan devaluasi memperluas ragam barang yang diekspor dan menurunkan impor.
l  Dampak devaluasi “
l   Ekspor naik (jika produksi dalam negeri telah siap sebelum devaluasi diumumkan)
l   Impor turun
l   Menarik investasi asing
l   Meningkatkan kesempatan kerja
l   Harga impor naik (imported inflation)
l  SOAL
l  1. Analisis berdasarkan teori dari Adam Smith dan David Ricardo, apakah negara X dan Y bisa melakukan perdagangan.
l  Negara X
l  Keunggulan komparatif
l   Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/10 usaha negara Y
l   Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 6/108usaha negara Y Negara Y
à Negara X lebih efisien dibanding negara Y
l  Efisien
l   Barang  A = 5/10 x 100% = 50 %
l   Barang  B = 6/18 x 100% = 30 %
à Lebih efisien barang B  negara X mempunyai keunggulan komparatif  pada barang B.
l  Negara Y
l  Keunggulan komparatif
l   Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 10/5 usaha negara X
l   Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 18/3 usaha negara X
à Negara Y kurang  efisien dibanding negara X
l  Efisiensi
l   Barang  A = 10/5 x 100% = 200%
l   Barang  B = 18/3 x 100% = 300 %
à Negara  Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y  mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada barang A.
l  Berdagang atau Tidak ?
l  Karena  rasio X dan Y berbeda  ½ tidak sam degan 1/3  bisa berdagang, dimana negara X mengekspor barang B dan negara Y mengekspor barang A

l  Jelaskan akibat dari adanya devaluasi jika asalnya $ 1= Rp. 1 menjadi $1= Rp.2. terhadap perdagangan antara negara X dan Y
lSpesific factor dan Distribusi Pendapatan

l  Pendahuluan
l     Perdagangan bermanfaar untuk perekonomian, tapi mengapa ada  proteksi perdagangan ?
l     Untuk mengetahui kebijakan perlu mengetahui pengaruh perdagangan tidak hanya pada perekonomian namun juga terhadap distribusi pendapatan.
l     Model Ricardian : perdagangan tidak berpengaruh terhadap distribusi pendapatan

l  2 alasan mengapa perdagangan internasional berpengaruh kuat terhadap distribsi pendapatan :
  Sumberdaya tidak bisa berpindah dengan seketika dari satu industri ke industri lain.
  Industri mempunyai permintaan yang berbeda terhadap Faktor produksi. Perubahan produk yang dihasikan sebuah negara akan mengurangi permintaan akan suatu faktor produksi dan menambah permintaan terhadap faktor produksi yang lain,


l  The Specific Factors Model
l     Dikembangkan oleh Paul Samuelson dan Ronald Jones.
l     Asumsi :
    Suatu negara menghasilkan dua jenis barang, yaitu manufaktur dan makanan
    Memiliki 3 faktor produksi : tenaga kerja, modal, dan tanah
    Produk menufaktur menggunakan faktor produksi modal dan tenaga kerja, makanan menggunakan faktor produksi tenaga kerja dan tanah
    Tenaga kerja adalah faktor produksi yang mobile, sedang tanah dan modal adalah faktor produksi yang spesifik yang hanya bisa digunakan dalam salah satu produk.




0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami