Jumat, 02 Mei 2014

download materi Materi 1 Statistika



       STATISTIKA
         PENGERTIAN
q  Statistika
Ø  Ilmu tentang pengumpulan data
Ø  Klasifikasi Data
Ø  Penyajian Data
Ø  Pengolahan Data
Ø  Penarikan Kesimpulan
Ø  Pengambilan keputusan
q  Populasi: Himpunan keseluruhan dari objek pengamatan
q  Sample: Bagian dari populasi
q  Data: Informasi atau fakta yang tertuang dalam angka atau bukan angka







q  Deskriptif: Metode untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data
q  Inferensia: Penarikan kesimpulan dari sample untuk menjelaskan isi dari populasi

         JENIS – JENIS DATA
q  Data mentah
q  Data primer
q  Data sekunder
q  Data Kuantitatif
Ø  Data Diskrit
Ø  Data Kontinyu

Ø  Data Diskrit:
o   Data Nominal
o   Daata Ordinal
o   Data Dikotomi
o     Data Kualitatif
o     Parameter: Kualitas Pengukuran sample

         CONTOH – CONTOH
q  Deskriptif
         “Nilai UAS mahasiswa Teknik Informatika semester 4 untuk mata kuliah Statistika adalah dengan nilai rata – rata 65”
q  Populasi dan Sample
         “Civitas akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi terdiri dari dosen, mahasiswa dan staff pekerja lainnya yang berjumlah 1200 orang”








q  Data Nominal
         Jumlah lulusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi tahun 2008
        
l
q  Data Ordinal
         Kategori hasil nilai akhir Mata Kuliah Statistika
        





q  Data Dikotomi
Ø  Murni: Hidup – mati, surga – neraka, laki – laki – wanita, dll.
Ø  Buatan: lulus – gagal, hitam – putih, dll.
q  Data interval: data yang memiliki rentang atau jarak yang sama
q  Data rasio: Data yang dinyatakan dalam perbandingan

        TENDENSI SENTRAL
         Nilai rata – rata (Mean):
         Rumus:
q  Biasa
        
q  Dengan Frekuensi
        

q  Keterangan:
Ø                                 (jumlah data ke 1 sampai data ke-n )
       
Ø                                                      
        (jumlah perkalian frekuensi dengan data)
Ø  n = banyaknya data
Ø             = jumlah frekuensi




         Modus = Nilai yang paling  sering muncul
q Biasa
        Mo = nilai yang paling sering muncul
q Data berfrekuensi
       


q Keterangan:
Ø Mo = modus
Ø Lo = Batas bawah kelas modus
Ø C = lebar kelas
Ø b1 = selisih frekuensi sebelum kelas modus
Ø b2 = selisih frekuensi tepat satu data setelahnya
       Contoh soal data distribusi berfrekuensi
       Misalkan modal (dalam jutaan rupiah) dari 40 perusahaan pada tabel distribusi frekuensi berikut:

       Kata Kunci
Data Distribusi Frekuensi
       Kelas = selang/ interval
       Frekuensi = banyaknya nilai yang termasuk ke dalam kelas
       Limit kelas/ tepi kelas: Nilai terkecil dan terbesar pada setiap kelas, terbagi menjadi 2, yaitu limit bawah kelas dan limit atas kelas

       Batas bawah kelas dan batas atas kelas
       Lebar kelas= selisih batas atas kelas dan batas bawah kelas
       Nilai tengah kelas = (batas bawah kelas + batas atas kelas)/ 2
       Dari contoh di atas, maka didapat:
       Kelas = 112 – 120
       Limit kelas/ tepi kelas: pada kelas 112 – 120,  Nilai 112 disebut limit bawah kelas dan nilai 120 disebut limit atas kelas
       Pada kelas 112 – 120, nilai 111,5 disebut batas bawah kelas dan nilai 120,5 disebut batas atas kelas

       Lebar kelas= 120,5 – 111,5 = 9   nilai lebar kelas pada masing – masing kelas adalah sama
       Nilai tengah kelas = (111,5 + 120,5)/2 = 116
       Penyelesaian Soal
       Mean/ Rata - rata
       MEDIAN


         Untuk mencari median, tentukan dulu pada kelas interval mana mediannya terletak.
         Karena frekuensinya bernilai genap, maka median terletak pada nilai ke

         Data ke 20,5 terletak pada kelas interval 139 – 147. Maka diperoleh:
         Lo = 138,5                      f = 12               F = 4 + 5 + 8 = 17       
         c = 147,5 – 138,5 = 9
        




       Jadi mediannya adalah




       MODUS
         Untuk mencari modus, tentukan dulu kelas interval yang mengandung  modus, yaitu kelas interval yang memiliki  frekuensi terbesar. Maka dapat diketahui bahwa modus  terletak  pada kelas interval 139 – 147
        
        
         Dengan demikian:
         Lo = 138, 5                     c = 9                b1 = 12-8=4
         b2 = 12-5=7
        
         Jadi modusnya adalah:




                = 138,5 + 3,27 = 141,77
        
       KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL
       KUARTIL (Perluasan Median)
         Kuartil  terbagi menjadi 3, yaitu:
q      Kuartil pertama/ Kuartil bawah (Q1)
q    Kuartil kedua/ Kuartil tengah (Q2)
q    Kuartil ketiga/ Kuartil atas (Q3)

Rumus Untuk data tidak berkelompok:

        Untuk data berkelompok





       DESIL
         Jika sekelompok data dibagi menjadi 10 bagian yang sama banyak, maka akan terdapat 9 pembagi, masing – masing disebut nilai Desil (D), yaitu D1, D2, …, D9

       Untuk data tidak berkelompok
        

       Untuk data berkelompok
        

       PERSENTIL
         Jika sekelompok data dibagi menjadi 100 bagian sama banyak, maka akan terdapat 99 pembagi, yang masing – masing disebut persentil (P), yaitu P1,P2,P3,…,P99. Nilai persentil ke-I, yaitu Pi dihitung dengan rumus berikut.
        
         Untuk data tidak berkelompok:
        
        Untuk data berkelompok
        
      Contoh soal data tidak berkelompok
         Tentukan kuartil Q1, Q2 dan Q3 dari data gaji bulanan 13 karyawan  (dalam ribuan rupiah) berikut.
         40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100.
         Jawab:
         Urutan data: 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 75, 80, 85, 95, 100.
         Maka:

         Q1=nilai ke-                      nilai ke-
              = antara nilai ke 3 dan ke 4
          = nilai ke 3 + ½ (nilai ke 4 – nilai ke 3)
              = 40 + ½ (45-40)
           = 40 + 2,5= 42,5

         Tentukan desil D3 dan D7 dari data gaji bulanan 13 karyawan  (dalam ribuan rupiah) berikut.
         40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100.
         Jawab:
         Urutan data: 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 75, 80, 85, 95, 100.


          Maka:
         D3= nilai yang ke-
              = nilai ke –
              = nilai ke 4 + 1/5 (nilai ke 5 – nilai ke 4)
              = 45 + 1/5 (50-45)
              = 45 + 1= 46
        

       Contoh soal data berkelompok
       Misalkan modal (dalam jutaan rupiah) dari 40 perusahaan pada tabel distribusi frekuensi berikut:

       Penyelesaian Soal
         Mencari Q1, Q2, dan Q3
         Jawab:
         Tentukan dulu kelas interval Q1, Q2, dan Q3
         Karena n=40,
q Q1 terletak pada nilai ke
q Nilai ke 10, 25 terletak pada interval kelas  130 – 138 
q Q2 terletak pada nilai ke
q Nilai ke 20, 5 terletak pada interval kelas 139 – 147
q Q3 terletak pada nilai ke
q Nilai ke 30,75 terletak pada interval kelas 148 – 156
         Setelah diketahui interval kelas dari tiap – tiap kuartil yang dicari, maka nilai kuartil dapat dicari dengan rumus.
          




         Untuk Q1, terletak pada interval kelas 130 – 137, maka:
         Lo = 129,5                      F = 4+5 = 9      f = 8     c = 9
         sehingga:

         Mencari D3 dan D8
         Jawab:
         Tentukan kelas interval dimana desil berada
         Karena n = 40, maka kelas interval D3 dan D8 berada pada:
q D3 terletak pada nilai ke
q Nilai ke 12,3 terletak pada interval kelas 130 – 138
q D8 terletak pada nilai ke
q Nilai ke 32,8 terletak pada interval kelas  139 – 147  
q Maka nilai D3 dan D8 adalah:


Untuk D3 terletak pada interval kelas 130 – 138, maka:
Lo = 129,5       F = 4+5= 9       f = 8                 c = 9
Sehingga:
       PENGUKURAN DISPERSI, KEMIRINGAN, DAN KERUNCINGAN DATA
        DISPERSI DATA
         Dispersi/ variasi/ keragaman data:  ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data.
        Ukuran Dispersi yang akan dipelajari:
q Jangkauan (Range)
q Simpangan rata – rata (mean deviation)
q Variansi (variance)
q Standar Deviasi (Standard Deviation)
q Simpangan Kuartil (quartile deviation)
q Koefisien variasi (coeficient of variation)
      RANGE/ JANGKAUAN DATA (r)
        Range: Selisih nilai maksimum dan nilai minimum
         Rumus:  
        
        Range untuk kelompok data dalam bentuk distribusi frekuensi diambil dari selisih antara nilai tengah kelas maksimun – nilai tengah kelas minimum
      Simpangan Rata2/ Mean Deviation (SR)
        Simpangan rata – rata: jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata – rata, dibagi banyaknya data.
        Rumus
        Untuk data tidak berkelompok
        


      VARIANSI/ VARIANCE
        Untuk data berkelompok
        
        Rumus untuk data tidak berkelompok



       Untuk data berkelompok
        
      STANDAR DEVIASI/ STANDARD DEVIATION (S)
        Standar deviasi: akar pangkat dua dari variansi
        Rumus:
         Untuk data tidak berkelompok


         Untuk data berkelompok
       Contoh Soal
        Data tidak berkelompok
         Diketahui sebuah data berikut:
         20, 50, 30, 70, 80
         Tentukanlah:
                Range (r)
                Simpangan Rata – rata (SR)
                Variansi
                Standar Deviasai


       Jawab:
                   Range (r) = nilai terbesar – nilai terkecil = 80 – 20 = 60
                   Simpangan Rata – rata (SR):




              n = 5

                         


         Variansi







         Standar Deviasi  (S)
       Contoh Soal
       Data Berkelompok
         Diketahui data pada tabel dibawah  ini:
       JAWAB
         Range (r)= (nilai tengah tertinggi – nilai tengah terendah)/2
         Simpangan rata – rata



         Variansi



         Standar Deviasi
         Untuk memudahkan mencari jawaban, maka dibuat tabel sesuai dengan keperluan jawaban
       Maka dapat dijawab:
       Range (r) = 170 – 116 = 54
        Simpangan rata – rata


        Variansi


        Standar Deviasi

       JANGKAUAN QUARTIL
DAN JANGKAUAN PERSENTIL 10-90
         Jangkauan kuartil disebut juga simpangan kuartil, rentang semi antar kuartil, deviasi kuartil. Jangkauan persentil 10-90 disebut  juga rentang persentil 10-90
         Jangkauan kuartil dan jangkauan persentil lebih baik daripada jangkauan (range) yang memakai selisih antara nilai maksimum dan nilai minimun suatu kelompok data
         Rumus:
         Jangkauan Kuartil:
        
         Rumus Jangkauan Persentil



       KOEFISIEN VARIASI/ DISPERSI RELATIF
qUntuk mengatasi dispersi data yang  sifatnya mutlak, seperti simpangan baku, variansi, standar deviasi, jangkauan kuartil,dll
qUntuk membandingkan variasi antara nilai – nilai bersar  dengan  nilai – nilai kecil.
qUntuk mengatasi jangkauan data yang lebih dari 2 kelompok data.
        
        
        
       KOEFISIEN VARIASI KUARTIL
         Alternatif  lain untuk  dispersi relatif  yang bisa digunakan jika suatu kelompok data tidak diketahui nilai rata – rata hitungnya dan nilai standar deviasinya.
         Rumus:
        
       NILAI BAKU
         Nilai baku atau skor baku adalah hasil transformasi antara nilai rata – rata hitung dengan standar deviasi
         Rumus:
        
       Contoh Soal untuk Koefisien Variasi dan Simpangan Baku
       Koefisien Variasi
         Ada dua jenis bola lampu. Lampu jenis A secara rata – rata mampu menyala selama 1500 jam dengan simpangan baku (standar deviasi) S1 = 275 jam, sedangkan lampu jenis B secara rata – rata dapat menyala selama 1.750 jam dengan simpangan baku S2 = 300 jam. Lampu mana yang kualitasnya paling baik?
         Jawab:
         Lampu  jenis A:
        
         Lampu  jenis B: 
         Nilai rata – rata ujian akhir semester mata kuliah  Statistika dengan 45 mahasiswa adalah 78 dan simpangan baku/standar deviasi (S) = 10. Sedangkan untuk mata kuliah Bahasa Inggris di Kelas  itu mempunyai nilai rata – rata 84 dan simpangan bakunya (S) = 18. Bila dikelas itu, Desi mendapat nilai UAS untuk kalkulus adalah 86 dan untuk bahasa Inggris adalah 92, bagaimana posisi/ prestasi Desi di kelas itu?
         Jawab
         Untuk mengetahui posisi/ prestasi Desi, maka harus dicari nilai baku (Z) dari kedua mata kuliah tersebut.



         dengan nilai  X  adalah nilai UAS yang diperoleh Desi
        
       Untuk Mata Kuliah Statistika
X = 86                          S = 10
Maka:

       
       Untuk  Mata Kuliah Bahasa Inggris
         X = 92                             S = 18
         Maka:

         Karena nilai baku (Z) untuk mata kuliah Statistika lebih besar dari B. Inggris, maka posisi Desi lebih baik pada mata kuliah Statistika dari pada B. Inggris
        
       KEMIRINGAN DATA
       Kemiringan: derajat/ ukuran dari ketidaksimetrian (asimetri) suatu distribusi data
       3 pola kemiringan distribusi data, sbb:
   Distribusi simetri (kemiringan 0)
   Distribusi miring ke kiri (kemiringan negatif)
   Distribusi miring ke kanan (kemiringan positif)

       Beberapa metoda yang bisa dipakai untuk menghitung kemiringan data, yaitu:
   Rumus Pearson
   Rumus Momen
   Rumus Bowley
       Rumus Pearson (α)
        
       Rumus tersebut dipakai untuk data tidak berkelompok maupun data berkelompok.
   Bila α = 0 atau mendekati nol, maka dikatakan distribusi data simetri.
   Bila α bertanda negatif, maka dikatakan distribusi data miring ke kiri.
   Bila α bertanda positif, maka dikatakan distribusi data miring ke kanan.
   Semakin besar α, maka distribusi data akan semakin miring atau tidak simetri
        
       RUMUS MOMEN
       Khusus untuk data berkelompok dalam bentuk tabel distribusi frekuensi , derajat kemiringan α3 dapat dihitung dengan cara transformasi sebabai berikut:
        


   Jika α3 = 0, maka distribusi data simetri
   Jika α3 < 0, maka distribusi data miring ke kiri
   Jika α3 > 0, maka distribusi data miring ke kanan


   Untuk mencari nilai Standar deviasi (S) menggunakan variabel U:



   Variabel U = 0, ±1, ±2, ±3, dst. 
       RUMUS BOWLEY
        
       KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA
       Keruncingan distribusi data adalah derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya.
       Keruncingan data disebut juga kurtosis, ada 3 jenis yaitu:
   Leptokurtis
   Mesokurtis
   Platikurtis
       KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA
       Keruncingan distribusi data (α4) dihitung dengan rumus:
       Data tidak berkelompok
        


       Data Berkelompok
       Khusus untuk transformasi




       Keterangan
   α4 = 3, distribusi data mesokurtis
   α4 > 3, distribusi data leptokurtis
   α4 < 3, distribusi data platikurtis
        
       Selain cara di atas, untuk mencari keruncingan data, dapat dicari dengan menggunakan rumus:



       Keterangan
    K = 0,263 maka keruncingan distribusi data mesokurtis
    K > 0,263 maka keruncingan distribusi data leptokurtis
    K < 0,263 maka keruncingan distribusi data platikurtis





       REGRESI DAN KORELASI
       Pada bab ini akan membahas dua bagian yang saling berhubungan, khususnya dua kejadian yang dapat diukur secara matematis.
       Dalam hal dua kejadian yang saling berhubungan, ada dua hal yang perlu diukur dan dianalisis, yaitu:
    Bagaimana hubungan fungsional (persamaan matematis) antara dua kejadian tersebut -> analisis regresi
    Bagaimana kekuatan (keeratan) hubungan dua kejadian itu -> analisis   korelasi


       REGRESI LINEAR SEDERHANA
       Garis regresi/ regresi: garis lurus/ garis linear yang merupakan garis taksiran atau perkiraan untuk mewakili pola hubungan antara variabel X  dan variabel Y.
       Cara untuk mencari persamaan garis regresi:
        
        
       Koefisien regresi a dan b dapat dicari dengan rumus:
        






       Rumus lain untuk menghitung koefisien a dan b adalah:
       Kita dapat membuat garis regresi lebih dari satu dari suatu data. Lalu garis regresi manakah yang paling baik??
       Garis regresi yang paling baik adalah garis regresi yang mempunyai total kuadrat kesalahan/ total kuadrat selisih/ total kuadrat eror yang paling minimum.
       Total kuadrat eror dapat dihitung dengan:

       Selanjutnya bila diambil akarnya, maka diperoleh:
       Nih….. Contoh Soal Regresi……
       Untuk mempermudah mencari nilai – nilai yang diperlukan, maka akan digunakan tabel.
        Masukan nilai X ke dalam persamaan regresi untuk mencari nilai Y regresi
X 1 = 2 ->
X 2 = 3 ->
X 3 = 4 ->

X 4 = 5 ->
X 5 = 6 ->

X 6 = 7 ->
X 7 = 8 ->     
       Maka nilai kesalahan baku dari taksiran regresi  adalah:
       KOEFISIEN KORELASI
       Perumusan koefisien korelasi dilakukan dengan memakai perbandingan antara variasi yang dijelaskan dengan variasi total.
       Variasi total dari Y terhadap       dirumuskan oleh
        
       Perbandingan antara variasi yang dijelaskan dengan variasi total, yaitu:



       Koefisien korelasi (r) adalah akar dari koefisien determinasi
        
       Keterangan:
              Nilai r = -1 disebut korelasi linear negatif (berlawanan arah); artinya terdapat hubungan negatif yang sempurna antara variabel X dan Y
              Nilai r = 1 disebut korelasi linear positif (searah); artinya terdapat hubungan positif yang sempurna antara variable X dengan variabel Y
              Nilai r = 0 disebut tidak berkorelasi secara linear, artinya tidak ada hubungan antara variabel X dan Y

       Koefisien korelasi dapat juga dicari dengan rumus berikut:
       Dari rumus terakhir, yaitu koefisien korelasi produk momen (product momen formula)
Apabila kita ambil:

         Dengan demikian, maka rumus koefisien korelasi dapat juga ditulis:
       Arti dari koefisien korelasi r adalah:
             Bila 0,90 < r < 1,00 atau -1,00 < r < -0,90: artinya hubungan yang sangat kuat
             Bila 0,70 < r < 0,90 atau -0,90 < r < -0,70: artinya hubungan yang kuat
             Bila 0,50 < r < 0,70 atau -0,70 < r < -0,50: artinya hubungan yang moderat
             Bila 0,30 < r < 0,50 atau -0,50 < r < -0,30: artinya hubungan yang lemah
             Bila 0,0 < r < 0,30 atau -0,30 < r < 0,0: artinya hubungan yang sangat lemah

       Contoh soalnya nih….
Biar lebih ngerti…….
Soalnya sama aja dengan yang regresi ya….



Koefisien korelasi adalah:

       Truz….

       Kesimpulannya….????
         Oleh karena, nilai r = 0,49 terletak antara 0,30 dan 0,50 maka terdapat hubungan positif yang lemah antara tinggi badan dan berat badan.

Koefisien determinasi, yaitu


      
TUGAS 2

       Data pada suatu pabrik kertas menunjukkan bahwa banyaknya mesin yang rusak ada hubungannya dengan kecepatan beroperasi mesin cetak. Tergambar pada tabel di bawah ini.

        Tentukanlah:
              Persamaan regresi linear
              Berapa perkiraan jumlah kertas yang rusak, jika kecepatan mesin permenit adalah 18?
              Tentukan kesalahan baku yang diberikan oleh persamaan regresi!
              Tentukanlah koefisien korelasi dan koefisien determinasi data tersebut serta berikan artinya masing – masing!



         STATISTIKA SEMESTER 4
QUIZ 3
Selasa, 2 Juni 2009
         Data pada suatu pabrik kertas menunjukkan bahwa banyaknya mesin yang rusak ada hubungannya dengan kecepatan beroperasi mesin cetak. Tergambar pada tabel di bawah ini.




         Tentukanlah:
               Persamaan regresi linear
               Berapa perkiraan jumlah kertas yang rusak, jika kecepatan mesin permenit adalah 20?





0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami