• TINJAUAN UMUM
• PENGAWASAN
• Berfungsi meningkatkan kebertanggungjawaban (accountability) dan keterbukaan (transparency) sektor publik.
• Menekankan langkah pembenahan atau koreksi jika dalam suatu kegiatan terjadi kesalahan atau perbedaan dari tujuan yang telah ditetapkan.
• Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan, melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan.
• Pengawasan mengandung makna penegakan hukum dan disiplin.
• RENSTRA PEMBANGUNAN
• TAHAPAN PENYUSUNAN RENSTRA
• BAHAN BACAAN
(Referensi)
(Referensi)
• REFERENSI
• Agustino, L. 2006. Dasar - Dasar Kebijakan Publik, Bandung, Anfabeta.
• Anderson, James E. 1979. Public Policy Making, Second Edition. United State pf America: Holt, Rinehart, and Winston.
• Danim, S. 2000. Pengantar Penelitian Kebijakan. Jakarta : Bumi aksara
• Dye, Thomas R. 1981. Understanding Public Policy, Fourth Edition. Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs.
• Edwards, George C. 1980. Implementing Public Policy. Washington D.C : Congressional Quarterly Press.
• Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, 1994, Kebijakan Publik dan Pembangunan, Malang, IKIP.
• Ilham, Eko, 2006, Evaluasi Kebijakan Pendidikan Tinggi di Indonesia, Malang, Agritek - Yayasan Pembangunan Nasional
• Islamy, Irfan M. 1997. Prinsip – Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Jakarta, Bumi Aksara.
• Jone, Charles O. 1991. Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta, Rajawali.
• Grindle, Merilee. 1980. Politics and Policy Implementation In The Third World,Princeton, New Jersey : Princeton University Press.
• Lubis, Ibrahim. 1985. Pengendalian dan Pengawasan. Jakarta: Ghalia Indonesia
• Mahsun, Mohamad,2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta, FE-UGM, BPFE.
• Muljadi, Arief,2006, Manajemen Strategik: Perencanaan dan Manajemen Kinerja, Jakarta, Prestasi Pustaka Publishing.
• Nasir, M.Safar,dkk, 2003, Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah, Yogyakarta, UAD Press – Fakultas UAD.
• Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi,Jakarta, Gramedia.
• Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara – Negara Berkembang: Model Model Perumusan, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta, Elex Media Komputindo.
• Parsons, Wayne. 2008. Public Policy, Pengantar Teori dan Praktek Analis Kebijakan,(Penerjemah Tri Wibowo Budi Santoso). Jakarta : Kencana.
• ---------------,1997. Public Policy: An Introduction to the Theory and Practice of Policy Analysis. Edward Elgar Publishing Limited UK. Edward Elgar Publishing Inc. USA.
• Ripley, Randall B and Franklin, Grace A. 1982,Bureaucracy and Policy Implementation. Georgetown-Ontario : The Dorsey Press.
• Saffell, David C and Basehart, Harry. 2001. State and Local Government Politics and Public Policies. New York : McGraw hill companies, Inc.
• Soenarko. 2005. Public Policy, Surabaya : Unair Press
• Soeprapto, Riyadi, 2000, Perencanaan Evaluasi Kebijakan Publik, Malang, UM Press
• ----------------------, 2000, Evaluasi Kebijakan Publik Suatu Pendekatan, Malang, UM Press
• Wahab, Solichin Abdul. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang : UMM Press.
• ---------------, 2005. Analisis Kebijaksanaan: Dari formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi aksara
• --------------, 1999. Analisis Kebijakan Publik: Teori Dan Aplikasinya. Malang, Danar Wijaya – Brawijaya University Press.
• -------------, 1997, Evaluasi Kebijakan Publik, Malang, FIA Unibraw - IKIP
• Wibawa, Samodra, 1994, Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta, Raja Grafindo Persada.
• Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
• PENDAHULUAN
(Introduction)
(Introduction)
• ORLA, ORBA = Kebijakan Rezim
ORDE REFORMASI = Kebijakan Publik/Negara
ORDE REFORMASI = Kebijakan Publik/Negara
• Jadi, Ilmu Kebijakan Publik di Indonesia sangat menantang sebagai sesuatu yang baru dan langka (Challenging)
• TERMINOLOGI
• Policy = kebijakan, bukan kebijaksanaan
• Public Policy = kebijakan publik, bukan kebijaksanaan publik atau kebijaksanaan negara
• Public = bukan negara, tapi domain state, society, dan private (governance)
• Public = aliran anglo saxon Amerika
• State, Government = aliran kontinental (eropa, Belanda, Inggris), tata negara, tata pemerintah, tata negara, tertib administrasi
• Thomas R. Dye (1972)
• “Anything a government chooses to do or not to do.”
• Kebijakan publik melihat berbagai aspek dari perilaku atau tindakan yang dilakukan Pemerintah. Lembaga/institusi pembuat kebijakan publik adalah Pemerintah, artinya stakeholders lainnya bukan merupakan pembuat kebijakan publik.
• Kebijakan publik mengacu pada apa langkah yang dilakukan oleh Pemerintah. How if government to do nothing or status quo?
• William I. Jenkins (1978)
• “Public policy as a set of interrelated-decisions taken by a political actor or group of actors concerning the selection of goals.”
• Jenkins melihat kebijakan publik sebagai suatu “proses”, artinya terdapat rangkaian kebijakan sebelumnya yang dijadikan landasannya (interrelated decisions).
• Public policy-making as a goal-oriented behaviour (to evaluate public policy).
• BENTUK KEBIJAKAN PUBLIK
• Regulatory: mengatur perilaku orang dan masyarakat
• Ekstraktif : bagaimana menarik sumber-sumber material dan non-material untuk kepentingan negara (menyedot dan mengelola yang menguntungkan negara)
• Distributive: melakukan distribusi atau memberikan akses terhadap sumberdaya tertentu
• Redistributive: mendistribusikan kembali kekayaan yang ada
• Constituent: ditujukan untuk melindungi negara
• PERUMUSAN MASALAH
SEBAGAI INTI KEBIJAKAN PUBLIK
SEBAGAI INTI KEBIJAKAN PUBLIK
• Inti kebijakan publik terletak pada pengenalan atau kemampuan dalam mengidentifikasi permasalahan dan masalah kebijakan
• Apa yang dipertimbangkan sebagai masalah dan bagaimana suatu masalah didefinisikan tergantung pada bagaimana para pembuat kebijakan berusaha menunjukkan suatu isue atau peristiwa
CONTOH :
• MENGENAL PERISTIWA/FENOMENA TTT (tentang kehidupan/kemiskinan di jalanan)
• ISU : adanya dampak dari peristiwa/fenomena (banyak orang yang tidur dijalanan sebagai akibat bencana alam, gepeng, anak jalanan)
• MASALAH : Mereka tidak memiliki rumah/ tempat tinggal/ rumah singgah
• AGENDA KEBIJAKAN: Bangun rumah susun/ tempat tinggal/ rumah singgah sebanyak mungkin
• Sayangnya, banyak orang setuju dengan isu-nya, tetapi sejauhmana ketepatan azas efektif, efesien, dan kemanfaatan kedepan (sustainable development) --- Ini juga masalah kebijakan publik
Peristiwa/Fenomena
Problem khusus Problem umum
Isu sebagai Opini Publik
Agenda Pemerintah (Umum, Khusus)
Perumusan Usulan/Rancangan Kebijaksanaan Publik
Pengesahan Kebijaksanaan Publik
Pelaksanaan Kebijaksanaan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijaksanaan Publik
Efek/Dampak Kebijaksanaan Publik --------Umpan Balik
• TERMINOLOGI
EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEGIATAN
FUNGSI MANAJEMEN
• PENGERTIAN EVALUASI
• Sebagai metode verifikasi bahwa suatu teori/ide tidak bebas nilai, tetapi masih mengandung asumsi-asumsi yang perlu pembuktian (fakta dan data) dilapangan
• Berusaha menilai apakah realisasi tujuan (objectives) memberikan konstribusi terhadap tujuan yang lebih luas (goals)
• Menunjuk pada relevansi atau signifikansi dari sebuah program atau proyek, apakah membuahkan akibat yang dikehendaki atau yang tidak di kehendaki
• Dampak hanya dapat di ukur melalui evaluasi akhir yang dilaksanakan beberapa tahun sesudah proyek tersebut dinyatakan selesai (multi years program)
• Evaluasi dampak pada umumnya bersifat model ex-post yaitu dilaksanakan melalui evaluasi eksternal (kecuali pada proyek-proyek yang berdurasi jangka panjang, maka harus tersedia proses implementasi yang panjang pula)
• EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
• Adalah suatu proses untuk menilai seberapa jauh suatu kebijakan membuahkan hasil yaitu dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan atau target (aspek efektifitas kebijakan= hasil : tujuan) atau perbandingan input : output sebagai aspek efesiensi dari kebijakan yang telah ditentukan
•
ASPEK-ASPEK EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
(Wibawa, 1994)
ASPEK-ASPEK EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
(Wibawa, 1994)
• Proses pembuatan kebijakan
• Proses Implementasi Kebijakan
• Konsekuensi Kebijakan
• Efektivitas Dampak Kebijakan
• STUDI EVALUASI PADA UMUMNYA MEMPERTANYAKAN TENTANG DUA HAL :
PERTAMA: Siapa yang melaksanakan evaluasi?
KEDUA: Pada tahap perencanaan pembangunan atau bentuk kebijakan yang manakah evaluasi tersebut dilaksanakan?
• BENTUK KEGIATAN EVALUASI
• EVALUASI INTERNAL
• EVALUASI EKSTERNAL
• EVALUASI INTERNAL
Dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam persiapan atau implementasi sebuah proyek
• EVALUASI EKSTERNAL
Dilaksanakan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam persiapan desain proyek atau implementasinya
• MODEL EVALUASI BERDASAR SIAPA DAN KAPAN ?
• MODEL EVALUASI EX-ANTE atau ASSESMENT
• MODEL EVALUASI EX-POST
• EVALUASI AKHIR (TOTAL/ KOMPREHENSIF)
MODEL EVALUASI EX-ANTE/ ASSESMENT:
• Dilakukan sebelum persiapan dan implementasi proyek dimulai
• Evaluasi internal berlangsung sebelum persiapan dan implementasi proyek (identifikasi)
• Evaluasi eksternal berlangsung sebelum persiapan dan implementasi proyek
MODEL EVALUASI EX-POST:
• Dilakukan ketika proyek sedang berjalan (selama persiapan dan implementasi proyek)
• Dilakukan pada evaluasi akhir (sesudah persiapan rencana berlangsung dan sesudah implementasi rencana berlangsung)
• Evaluasi internal dilakukan terhadap persiapan dan implementasi proyek (termasuk monitoring)
• Evaluasi eksternal dilakukan atas implementasi proyek
• Evaluasi akhir internal dilakukan setelah persiapan rencana dan implementasi rencana
• Evaluasi akhir eksternal dilakukan setelah persiapan rencana (appraisal) dan implementasi rencana
• HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM EVALUASI DAMPAK PROGRAM DAN PROYEK
• Masalah biaya, waktu, dan prospek keberhasilan sebagai perbaikan keseluruhan (comprehensive strategy)
• Masalah pengembangan kelembagaan (institution building) sebagai perbaikan instrumen bagian-2 (incremental strategy)
• Adanya ukuran atau standar pelaksanaan administrasi publik (public administration performance) dalam konteks masukan (input), pengelolaan (conversion), dan keluaran (output) dengan memperhatikan aspek produktivitas, efesiensi, efektivitas, dan keuntungan ekonomi (profitabilitas)
• PERSYARATAN PERBAIKAN STRATEGI KOMPREHENSIF DAN INKREMENTAL
T I M E
L Menguntungkan Tidak Menguntungkan
E
A Menguntungkan Strategi Strategi
D Komprehensif Inkremental
E
R Tidak Strategi Tidak ada
S Menguntungkan Inkremental strategi
H
I
P
KETERANGAN :
• Strategi komprehensif melibatkan seluruh organ pemerintah dan komponen masyarakat secara lintas sektoral
• Strategi inkremental tidak melibatkan seluruh organ pemerintah dan komponen masyarakat (pembangunan sektoral)
• Tidak ada strategi atau sulit membuat strategi, karena :
1. Dapat terjadi sebelum proses komitmen pembangunan dimulai
2. Merupakan strategi jangka panjang
3. Prakarsa atau inisiasi datangnya dari luar
4. Pendekatannya berupa proyek percobaan (pilot project) dengan bentuk proyek-2 kecil yang perubahannya dapat di identifikasi sebelumnya secara mudah
5. Negara dalam keadaan sakit/krisis
• FUNGSI MANAJEMEN
POAC
(George R. Terry)
POAC
(George R. Terry)
• PLANNING (Perencanaan)
• ORGANIZING ( Pengorganisasian)
• ACTUATING (Menggerakkan)
• CONTROLLING (Pengawasan)
• POSDCORB
(Luther Gullick)
(Luther Gullick)
• PLANNING (Perencanaan)
• ORGANIZING (Pengorganisasian)
• STAFFING (Susunan Kepegawaian)
• DIRECTING (Pengarahan)
• COORDINATING (Pengkoordinasian)
• REPORTING (Pelaporan)
• BUDGETING (Penganggaran)
• FPOCCC
(Lyndall Urwick)
(Lyndall Urwick)
• FORECASTING (Peramalan Rasional)
• PLANNING (Perencanaan)
• ORGANIZING (Pengorganisasian)
• COMMANDING ( Pengkomandoan)
• COORDINATING (Pengkoordinasian)
• CONTROLLING ( Pengawasan)
• EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
• TUJUAN DAN MANFAAT
• POLICY ANALYSIS
• Policy Study vs Policy Analysis ?
• Policy Studies, conducted mainly by academics, relate to meta-policy and are concerned with understanding public policy processes.
• Policy analyses are in comparison, pursued by government officials or think tanks and are generally directed at designing actual policy
• Policy Cycle
Y Agenda setting, refers to the process by which problems come to the attention of government
Y Policy formulation, refers to the process by which policy option are formulated within government
Y Decision-making, refers to the process by which government adopt a particular course of action or non-action
Y Policy implementation, refers to the process by which government put policies into effect
Y Policy evaluation, refers to the processes by which the result of policies are monitored by both state abd societal actors, the result of which may be re-conceptualization of policy problem and solutions.
• ANALISIS DAMPAK PROGRAM DAN PROYEK
• SASARAN MUTU (SMART)
S = Specific, khusus
M = Measurable, dapat diukur/ dievaluasi
A = Achievable, dapat dicapai
R = Realistic, Relevant, berorientasi pada
pencapaian tujuan dan hasil (ouput,
outcome)
T = Time Frame, Time Lines, Time Bound, Time
Schedule, ada batas waktu yang jelas untuk
pencapaian tujuan (mutu) yang telah
ditentukan (standar-kan) tersebut
• MODEL KERANGKA KERJA PEMBERDAYAAN
(Cook and Macaulay, 1997)
(Cook and Macaulay, 1997)
• Akronim ACTORS
• A = Authority (wewenang)
C = Confidency and Competence(rasa percaya
diri dan kemampuan diri)
T = Trust (keyakinan, saling percaya)
O = Oppurtunities (kesempatan, peluang)
R = Responsibility ( tanggung jawab)
S = Support (dukungan)
0 komentar:
Posting Komentar