BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah uang yang diinvestasikan ataupun oleh semakin banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, tetapi juga ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif instrumen investasi yang bisa dijadikan plohan investor untuk berinvestasi. Selain beinvestais dengan pilihan secara langsung sekuritas yang diperdagangakan di pasar, investor juga dapat berinvestasi dengan cara membeli derivasi/turunan dari sekuritas tersebut. Sekuritas turunan ini disebut sekuritas derivatif, salah satunya adalah opsi.
opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual aset tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsi tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan opsi?
2. Bagaimaan Mekanisme perdagangan opsi?
3. Bagaimana Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia?
4. Sebutkan Karakteristik Keuntungan Dan Kerugian Opsi!
5. Bagaimana Strategi Perdagangan Opsi?
6. Bagaimana Penilaian Opsi?
1.3 TUJUAN
1. Mengenal yang dimaksud dengan opsi
2. Mengetahui Mekanisme perdagangan opsi
3. Mengetahui Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia
4. Mengetahui Karakteristik Keuntungan Dan Kerugian Opsi
5. Mengetahui Strategi Perdagangan Opsi
6. Mengetahui Penilaian Opsi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN OPSI
Pengertian Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer) dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban ) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya.
2.1.1 Opsi bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu :
a) opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). call option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak opsi beli :
§ Perusahaan yang sahamnya akan dibeli
§ Jumlah saham yang dapat dibeli
§ harga pemeblian/ harga penyerahan saham tersebut
§ Tanggal berakhirnya hak membeli.
Contoh :
Pada tanggal 10 Juni 2008 harga pasar saham PT ADINDA Rp 2.100 per lembar. Pada tanggal tersebut Tuan Amir melakukan transaksi opsi beli saham PT ADINDA seharga Rp 2.000 per lembar hingga tanggal 10 Agustus 2008. Harga opsi beli / premium opsi tersebut Rp 300 per lebar. Jadi :
Exercise price = Rp 2.000
Expiration date = 10 Agustus 2008
Premium opsi = Rp 300 per lembar
Jika Tuan Amir meng-exercise opsi yang dimilikinya, maka ia harus membayar Rp 2.000 per lembar saham, terlepas berapa pun besarnya harga pasar saham PT ADINDA saat itu, & memperoleh optioned stock dari call writer. Penghitungan laba ( rugi ) opsi beli pada berbagai tingkat harga pasar.
Harga pasar Exercise price Nilai opsi beli Premium opsi Laba ( Rugi )
( Rp) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
1.300 2.000 0 300 (300)
1.500 2.000 0 300 (300)
1.700 2.000 0 300 (300)
2.000 2.000 0 300 (300)
2.100 2.000 100 300 (200)
2.300 2.000 300 300 0
2.500 2.000 500 300 200
Dari perhitungan diatas, semakin tinggi harga pasar saham, maka laba call holder akan semakin besar.
Keterangan :
v Harga pasar < exercise price, maka opsi beli bernilai nol & call holder tidak akan menggunakan haknya, karena akan mengalami kerugian sebesar premium opsi yang telah dibayarkan kepada call writer. Opsi init disebut out of the money.
v Harga pasar saham > exercise price, maka opsi beli bernilai positif & call holder akan menggunakan haknya karena ia akan memperoleh keuntungan. Opsi ini disebut in the money.
v Pada saat harga pasar saham sama dengan exercise price, maka opsi beli bernilai nol & call holder tidak akan menggunakan hakya, karena ia akan mengalami kerugian sebesar premium opsi yang telah dibayarkan kepada call writer. Opsi ini disebut at the moey.
b) put option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu, dan harga yang telah ditentukan. 4 hal penting yang perlu diparhatikan dalam kontrak opsi jual :
v Perusahaan yang sahamnya akan dibeli
v Jumlah saham yang dapat dibeli
v Harga jual saham atau harga penyerahan
v Tanggal berakhirnya hak menjual
Contoh :
Pada tanggal 10 Juni 2008 harga pasar saham PT ADINDA Rp 2.100 per lembar Pada tanggal tersebut Tuan Amat melakukan transaksi opsi jual saham PT ADINDA seharga Rp 2.000 per lembar hingga tanggal 10 Agustus 2008. Hrga opsi jual tersebut Rp 300 per lembar. Jadi :
Exercise price = Rp 2.000
Expiration date = 10 Agustus 2008
Premium opsi = Rp 300 per lembar
Jika Tuan Amat meng-exercise opsi yang dimilikinya, maka ia harus membayar Rp 2.000 per lembar saham, terlepas berapapun besarnya harga pasar saham PT ADINDA saat itu, & memperoleh optioned stock dari call writer. Penghitungan Laba ( rugi ) opsi jual pada berbagai tingkat harga pasar.
Harga pasar Exercise price Nilai opsi beli Premium opsi Laba ( Rugi )
1.300 2.000 700 300 400
1.500 2.000 500 300 200
1.700 2.000 300 300 0
2.000 2.000 0 300 (300)
2.100 2.000 0 300 (300)
2.300 2.000 0 300 (300)
2.500 2.000 0 300 (300)
Dari tabel , tampak keuntungan maksimal dari opsi jual akan terjadi pada saat harga pasar optioned stock bernilai nol. Kerugian maksimal opti jual adalah sebesar harga opsi tersebut. Kerugian ini terjadi pada saat harga pasar saham sama dengan, atau lebih tinggi dari exercise price.
Keterangan :
1. Pada saat harga pasar optioned stock jauh lebih rendah dari exercise price, maka opsi jual bernilai positif , & put holder akan menggunakan haknya. Opsi ini disebut in the money. Dalam hal ini opsi jual merupakan selisih antara exercise price denganharga pasar saham.
2. Pada saat harga pasar option stock lebih tinggi dari exercise price, maka opsi jual bernilai nol & put holder tidak akan menggunakan haknya, karena ia bisa menjual sahamnya denganharga yang lebih tingggi di pasar. Kerugian maksimal yang diderita put holder ( karena tidak menggunakan haknya ) akan identik dengan premium opsi yang telah dibayarkan kepada put writer. Opsi ini disebut out of the money
3. Pada saat harga pasar saham sama dengan exercise price, maka opsi jual bernilai nol & put holder akan menanggung kerugian sebesar premium opsi yang telah dibayarkan kepada put writer. Opsi ini disebut at the money.
2.1.2 GAYA OPSI
Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang dikenal saat ini yaitu :
v Opsi Eropa, yaitu suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari terakhir saat tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.
v Opsi Amerika, yaitu suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di dalam masa berlakunya kontrak opsi.
v Opsi Bermuda, yaitu suatu kontrak opsi yang dapat dilaksanakan pada saat tanggal jatuh tempo ataupun sebelum jatuh tempo. Ini merupakan kombinasi dari opsi Eropa dan opsi Amerika.
v Opsi bersyarat atau biasa juga disebut barrier option yaitu suatu opsi yang mensyaratkan keharusan dicapainya suatu harga tertentu pada aset acuan sebelum pelaksanaan opsi dapat dilakukan.
2.2. TERMINOLOGI OPSI
v Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo.
v Expiration date, yaitu batas waktu dimana opsi tersebut dapat dilaksanakan.
v Premi opsi, yaitu harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.
2.3 MEKANISME PERDAGANGAN OPSI
Pada perdagangan opsi ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi. Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui broker yang ditunjuk menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC, dan membeli opsi yang akan melaksanakan call option membeli saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perantara OCC, dimana OCC menjadi pembeli untuk semua penjual menjadi penjual untuk setiap pembeli.
2.4 OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Bursa efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham (KOS) pada tanggal 6 oktober 2004 BEI mendefenisikan opsi saham sebagai hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (undelying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu. jadi yang diperjual belikan pada KOS adalah hak jual (put option) atau hak beli (call option) atas underlying asset yang berupa saham induk atau saham acuan.
Saat ini ada empat saham perusahaan tercatat yang menjadi saham induk.
v PT Astra internasional tbk (ASII)
v PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
v PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
v PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
v PT HM. Sampoerna Tbk (HMSP)
Harga penutupan saham induk pada hari sebelumnya digunakan sebagai dasar penentuan strike price dalam perdagangan KOS adalah sebagai berikut: Untuk harga penutupan kurang dari Rp 1.000, perubahan strike price adalah dalam kelipatan Rp 50 Untuk harga penutupn Rp 1.001 sampai dengan Rp 5.000, perubahan strike price adalah dalam kelipatan Rp100 Untuk harga penutupan Rp 5.001 sampai dengan 10.000, perubahan strike price adalah dalam kelipatan Rp 200 Untuk penutupan lebih dari Rp 10.000, perubahan strike price adalah dalam kelipatan Rp 500,
Expiration date adalah tanggal terakhir opsi dapat dilaksanakan. Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi baik call option maupun put option. Premium ini dihasilkan dari hasil tawar menawar antar pembeli dan penjual opsi dalam mesin perdagangan KOS yang diberi nama JOTS (Jakarta option rading system)
2.5 KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI
Contoh empat posisi dasar, yaitu pada pembeli call option, penjual call option, pembeli put option, dan yang terakhir penjual put option. Pembeli call option Karakterisi keuntungan dan kerugian call option berbeda dengan kareteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh investor jika membeli saham. kerugian investor yang membeli call option bersifat terbatas sebesar harga premi opsi, sedangkan jika pembeli saham, kerugian yang bisa diderita investor bersifat tidak terbatas, sebesar selisih penurunan harga saham bersangkutan dibanding harga saham pada awal pembelian.
Penjual call option Keuntungan kerugian penjual call option adalah kebalikan dari profil keuntungan (kerugian) pembeli call option. profil keuntungan penjual call option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option Keuntungan (kerugian) yang diperoleh pembeli dan penjual call option dijumlahkan maka hasilnya akan nol, karena kerugian yang dialami penjual cal option merupakan keuntungan bagi pembeli, oleh karena itu perdagangan opsi sering pula disebut sebagai zero-sum game.
Pembeli put option Untuk dapat lebih melihat profil risiko dan return pembeli put option maka dilakukan perbandigan keuntungan (kerugian) antara pembeli put option dengan investor yang melakukan short selling terhadap saham perusahaan. Menurut tabel 17.2 halaman 434, Secara teoritis, keuntungan maksimum yang biasa diperoleh pembeli put option bila harga saham turun sampai dengan angka nol, sedangkan kerugian maksimalnya adalah sebesar premi put option.
PENJUAL PUT OPTION Keuntungan dan kerugian penjual put option, seperti halnya penjual call option, juga merupakan sisi kebalikan dari keuntungan dan kerugian pembeli put option. Keuntungan maksimumnya adalah harga premi opsi sedangkan kerugian maksimumnya terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol, kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga premi opsi.
Struktur pay-off (untung rugi) pembeli dan penjual opsi call bisa digambarkan sebagai berikut ini:
Bagan 1
Struktur untung rugi opsi call
(1) Struktur pay-off pembeli opsi call
Out of the money at the money in the money
Kurs break even
Kerugian
(2) Struktur pay off penjual opsi call
Kerugian
bagan 1 tersebut menggambarkan situasi importir yang harus menyediakan dolar tiga bulan mendatang. Bagan di atas memasukkan premi atau harga opsi kedalam analisis. Misal importir Indonesia membeli opsi dolar dengan harga eksekusi Rp 2.000/$ dengan jangka waktu tiga bulan. Tiga bulan mendatang, importir tersebut harus menyerahkan dolar untuk membayar barang yang diimpor dari Amerika Serikat. Misalkan tiga bulan mendatang kurs yang terjadi adalah Rp 2.500/$, maka akan lebih menguntungkan bagi importir tersebut untuk mengeksekusi opsi tersebut (karena harga eksekusi Rp 2.000/$ lebih murah dibandingkan dengan harga pasar yaitu Rp 2.500/$). Importir tersebut akan mengeksekusi haknya untuk membeli dolar dengan harga Rp 2.500/$. Tetapi jika kurs yang terjadi tiga bulan mendatang adalah Rp 1.500/$, maka akan lebih menguntungkan apabila importirtersebut membeli dolar di pasar, dan tidak mengeksekusi hak dalam kontrak opsi importir tersebut dengan demikian tidak akan mengeksekusi opsinya, dan karena itu opsi bukan merupakan kewajiban.
Perhatikan bahwa transaksi opsi merupakan permainan yang menghasilkan hasil 0 (zero sum game). Keuntungan pihak membeli opsi merupakan kerugian pihak penjual opsi. Penjual opsi memperoleh fee atau premium karena menjual opsi. Dengan jalan semacam itu sebenarya penjual opsi menjual asuransi, sebaliknya pembeli opsi membeli asuransi.
Pengaruh Nilai Waktu Uang Dan Dividen
seperti kita ketahui, pembeli opsi harus membayar kepada penjual opsi sebesar harga premi opsi pada saat opsi tersebu dibeli. Dalam situasi seperti ini dikatakan terjadi biaya kesempatan (opportunity cost, karena pembeli opsi kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan lainya, seandainya uang untuk membayar premi opsi tersebut di investasiakan pada jenis investasi lainya. disisi lainnya, pihak penjual opsi juga sebenarnya juga menanggung biaya kesempatan, karena mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang berasal dari penjualan opsi tersebut oleh investor lainya.
2.6 STRATEGI PERDAGANGAN OPSI
Ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan investor, tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompokan menjadi lima, yaitu : strategi Naked, Hedge, Straddle, kombinasi, dan spread.
a) NAKED STRATEGY Tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memilki saham yang dijadikan patokan .
b) HEDGE STRATEGY Ada dua jenis hedge strategy yang umum dikenal yaitu : 1. Covered call writing strategy yaitu Melindungi portopolio yang dimilki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap saham yag telah dimiliki dalam portopolio. Dan 2. Protective put buying strategy : Melindungi portopolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam portopolio.
c) STRADDLE STRATEGY Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option yang mempunyai saham maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date dan strike price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan 2 cara: LONG STRADDLE strategi yang memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga. SHORT STRADDLE strategi dengan estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak berubah.
Contoh dari straddle adalah pembelian satu put dan satu call atas saham XYZ dengan harga pelaksanaan Rp 1000 dan tangal kadaluarsa satu bulan. Karena kedua option berada pada posisi beli (long position), maka strategi ini disebut “long straddle”. Jika satu put dan satu call dijual (short position) maka disebut “short straddle”. Tidak seperti posisi option beli terbuka yang menberikan keuntungan jika harga saham bergerak ke arah yang telah diantisipasi sebelumnya “long straddle” memberikan keuntungan jika terdapat pergerakan harga yang cukup besar kearah manapun sehingga keuntungan atas satu option akan lebih besar daripada biaya penetapan posisi.
Investor yang menerapkan strategi “long straddle” harus dapat memperkirakan tingkat perubahan harga di masa depan dan bulan pada arah pergerakan harga. Dalam strategi “short straddle”, investor memperoleh pendapatan komisi jika harga tidak memiliki pergerakan yang cukup untuk menghapus komisi yang diterima untuk kedua option baik call maupun put.
d) STRATEGI KOMBINASI Mengkombinasikan call dan put option Dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan /atau expiration date masing-masing opsi tersebut berbeda.
e) SPREAD STRATEGY Merupakan strategi dimana pembeli sebuah kelas opsi dibiayai secara keseluruhan oleh hasil penjualan opsi yang lain.
2.7 PENILAIAN OPSI
a) Nilai Intrinsik
nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price. Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang sebenarnya dengan harga strike price. Premi waktu : selisih harga opsi dengan nilai intrinsikya Premi waktu = Harga opsi - nilai intrinsik
b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Opsi
Harga saham yang dijadikan patokan. Strike price yang ditetapkan. Expiration date dari opsi Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi. Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam opsi selama umur opsi tersebut.
c) Model Black Scholes
Dasar asumsi model Black-Scholes: bahwa (dalam kondisi tidak ada dividen) perubahan persentase dalam harga saham dalam periode waktu pendek mendekati distribusi normal. Perubahan dalam periode waktu pendek berturut-turut adalah independen. Perubahan harga saham ini mengikuti random walk, yang berarti dalam jangka pendek berdistribusi normal.
Model Black – Scholes merupakan model penilaian call option yang telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan. Model Black – Scholes menggunakan lima variabel yaitu :
v Harga saham
v Strike price
v Expiration date
v Tingkat bunga
v Volatilitas harga saham
Rumusnya :
Vcall = SN(d1) – X/ert N(d2)
Dimana :
V call = harga opsi call
S = harga pasar sekuritas saat ini (harga saham)
N(d1) = fungsi densitas kumulatif d1
X = Exercise price
e = natural log
r = suku bunga berbunga bebas resiko
t = waktu sampai jatuh tempo
N(d2) = fungsi densitas kumulatif d2
Dengan
d1 = ln (S/X) + (r +0,5s2)( t)
s√ t
d2 = d1 - s√ t
Dimana:
(S/X) = natural log (S/X)
s√ t = standar deviasi tk return
sebagai ilustrasi model penilaian opsi Black-Scholes ini, maka akan diberikan contogh sebagai berikut:
strike price
expiration date = X =Rp. 1.000
harga saham sekarang = t = 183 hari= 0.5 tahun
volabilitas harga yang diharapkan =S= Rp.1.045
tingkat bunga bebas resiko =r = 10%
Data-daa tersebut jika dimasukkan dalam rumus 17.3 dan rumus 17.4 maka kita akan mendapatkan nilai d1 dan d2 adalah sebagai berikut :
D1= in(1045/1000)+[0,1+0,5(0,25)2]0,5
0,25√0,5
= 0,6201
D2 = 0,6021 – 0,25√0,5 = 0,4433
Dari tabel distribusi normal kita mendapatkan nilai :
N (0,602) = 0,7257 dan N (0,4433) = 0,6700
Kita dapat menentukan harga yang fair untuk call option tersebut dengan menggunakan rumus 17.2 adalah sebagai berikut :
C=1045(0,7257)-1000(e-(0,1)(0,5))(0,6700)=121,04
Seandainya volaritas harga saham yang diharaokan adalah 0,40 maka nilai d1 dan d2 akan berubah
D1= in (1045/1000) + [0,1+0,5(0,40)2]0,5
0,40√0,5
= 0,4738
D2= 0,4738-0,40√0,5=0,1909
Dari tabel distribusi normal kit mengetahui bahwa:
N (0,4738) = 0,6808 dan N (0,1909) = 0,5753
Dengan demikian, kita dapat menentukan harga yang fair untuk call option tersebut adalah :
C=1045(0,6808)-1000(e-(0,1)(0,5))(0,5753)=164,20
Dari kedua contoh tersebut terlihat bahwa semakin tinggi asumsi volatilitas harga saham, maka semakin besar harga yang fair untuk opsi tersebut.
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual aset tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsi tersebut. opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). call option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. put option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu, dan harga yang telah ditentukan.
Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang dikenal saat ini. Ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan investor, tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompokan menjadi lima, yaitu : strategi Naked, Hedge, Straddle, kombinasi, dan spread.
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasiteori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Oktober 2007 Volume 2 No 2. Sarmidi. Novirwan Trinando. Politeknik Negeri Padang.
0 komentar:
Posting Komentar