• Perdagangan Internasional
• Vital karena:
- Mengembangkan kemungkinan konsumsi.
- Mengkonsumsi lebih banyak di bandingkan yang tersedia menurut batas kemungkinan produksi pada keadaan swa sembada tanpa perdagangan luar negeri.
Kelemahan:
• Pertumbuhan negara telah diselewengkan ke sektor impor.
• Permintaan luar negeri untuk ekspor merupakan harga yang tidak elastis
• Kemerosotan keuntungan tidak diimbangi menyediakan barang lebih banyak
Teori Rybenzynski:
- Dalam dunia perdagangan yang hanya dikuasai dua jenis barang, pertumbuhan suatu faktor produksi mengurangi keluaran barang itu kalau harga itu konstan.
- Akumulasi modal yang cepat dan pengembangan ketrampilan tenaga kerja dengan pertumbuhan perdagangan yang cepat menyebabkan kemerosotan produksi domestik
Harga dua jenis barang harus sama dengan biaya produksi yang digunakan:
H gandum = biaya marjinal gandum = ar + bw
H kain = biaya marjinal kain = cr + dw
r = harga sewa untuk tanah
w = tingkat upah untuk tenaga kerja
a, b, c, d, = nisbah masukan/keluaran
Theory of Comparative Advantage :
Suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatan riilnya melalui spesialisasi produksi komoditi dengan produktivitas yang tinggi
Sumber lain perdagangan internasional:
- Biaya yang menurun spesialisasi output naik
- Perbedaan dalam selera dan permintaan.
Neraca Perdagangan Luar Negeri :
- Serangkaian perkiraan à perdagangan internasiona;
- laporan akuntansi yang menguraikan arus ekonomi
masuk dan keluar.
• Current Account:
- swasta : barang dagang
pos-pos tak berujud
- ekspor dan bantuan pemerintah
2. Capital accout
- swasta
- pemerintah
• Deskripsi statistik
• Penyelesaian resmi (official settlements)
Tahapan saluran Pembayaran:
• Negara debitur muda yang sedang tumbuh.
1. impor / ekspor
2. Selisih – ditutup dengan pinjaman.
• Negara debitur madya : ada surplus yang digunakan
bayar deviden dan bunga
• Negara kreditur baru
• Negara kreditur madya
• Kurs tukar valuta asing
Bentu : 1. kurs tukar tetap menurut standar emas klasik.
2. kurs tukar mengambang penuh.
3. kurs mengambang terkendali
Kurs tukar tetap menurut standar emas klasik:
dengan nilai kurs tetap dan nilai instrinsik mata uang ditentukan oleh kadar emas menurut unit pengeluaran.
Ketidak seimbang à ada kebocoran merkantilis memasang bea masuk dan kuata impor, memberi subsidi di pasar, pada eskpor dan campur tangan
David Hume:
• tidak semua negara kehilangan emasnya dalam waktu yang sama, bila ada kehilangan atau kebocoran harus diimbangi harga dan biaya yang sebanding
• Ada mekanisme otomatis yang menyeimbangkan.
Hume :à teori kuantitas murni tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian sebanding dengan persediaan uang.
Mekanisme bercula emas:
Perbaikan neraca pembayaran dari negara yang kehilangan emas dan memperburuk neraca pembayaran yang banyak menerima emas
Kurus tukar mengambang emas:
Penawaran dan permintaan di biarkan bebas menentukan sendiri kurs tukar valas.
Kurs tukar mengambang bebas.
- Keadaan dimana kurs ditentukan semata-mata oleh supply dan demand tanpa ada intervensi pemerintah.
intervensi pemerintah : ikut menjual dan membeli panas.
Kurs tukar mengambang terkendali:
- Pemerintah bersifat pasif
- Paritas ditentukan secara formal à kurs valas yang dipatok.
Depresiasi : penurunan harga mata uang yang satu di atas mata uang lainnya.
Apresiasi : kenaikan harga mata uang yang satu di atas mata uang lainnya.
Devaluasi : negara yang secara resmi mematok kurs tukar uangnya pada emas / mata uang lainnya dengan cara menaikkan harga emas / mata uang lainnya
Teori Paritas Daya Beli :
- Pendekatannya menggunakan harga relatif
- membantu dalam meramalkan tanggapan kurs terhadap goncangan pasar.
Sistem Keuangan Internasional dari masa ke masa :
• Pra Perang Dunia:
à sistem standar emas fixed rate system.
Keuntungan:
a. stabilitas kurs valas.
b. penyesuaian neraca pembayaran berjalan otomatis
melalui mekanisme aliran emas-harga.
Kelemahan:
• Stabilitas biasanya diikuti ketidak-stabilan tingkat harga à aliran emas masuk tingkat harga dan kegiatan ekonomi cenderung naik, pengangguran turun.
• Mekanisme penyeimbang kurang lancar dalam praktek. Gold outflow à harus diikuti penurunan jumlah uang beredar pengangguran naik.
tindakan pemerintah : penurunan diskonto bank sentral, penurunan legal reserve ratio, open market buying, syarat kredit ringan
2. Waktu antar perang:
Ø sistem pengawasan devisa à kurs ditentukan oleh pemerintah melalui prosedur exchange quota.
Ø kebijakan anggaran defisit yang ditutup dengan mencetak uang kertas.
Ø sistem kurs mengambang.
Ø bank sentral mengeluarkan uang dengan emas sebagai cadangan.
3. Masa pasca perang:
a. Sistem Bretton Words
pembentukan tiga lembaga ekonomi internasional:
1. IMF = International Monetary Fund.
2. IBRD = International Bank of Reconstruction Development
3. ITO = International Trade Organization
b. Nilai paritas.
c. Kuota dan drawing right.
- Kuota : setiap anggota mendapat kuota yang besarnya ditentukan dengan memperhatikan besarnya pendapatan nasional, transaksi dagang dan cadangan moneter.
- Drawing Right : hak tarik / hak mengambil = mirip dengan pinjaman jangka pendek yang harus dikembalikan
4. Sistem keuangan internasional pasca perang dunia:
à sistem kurs mengambang terkendali.
5. Sistem sekarang:
• Kurs devisa yang diatur secara bebas dengan memperbolehkan menambah nilai mata uangnya, pada satu atau lebih mata uang negara lain.
Kurs devisa yang stabil merupakan kewajiban.
- mengembangkan perekonomiannya dengan tetap mempertahankan kestabilan tingkat harga pada tingkat yang wajar.
- Mengusahakan stabilitas internasional dengan memelihara stabilitas perekonomian dalam negeri.
- Berusaha menghindarkan kesulitan neraca pembayaran dan pemanipulasion kurs devisa.
b. Special Drawing Right (SDR).
Fungsi emas moneter à paper gold.
• Cadangan emas.
• Tentang pengawasan
- menghindari manipulasi kurs devisa.
- mengadakan intervensi untuk mengurangi gejolak pasar.
- menjaga kebersamaan.
• Fasilitas kredit IMF
a. stanby arranggements à memberikan peluang pada anggota sebelum kesulitan neraca pembayaran.
b. the compensatory financing facility à membantu mengatasi kesulitan neraca pembayaran.
c. the extented fund facility à bantuan kesulitan neraca pembayaran karena faktor struktural yang lama penanggulangannya.
d. the trust fund pembiayaan kredit pembangunan.
e. the supplementary financing facility à bantuan kesulitan neraca pembayaran karena membumbungnya harga minyak.
0 komentar:
Posting Komentar