Jenis Uang dan
Keseimbangan di Pasar Uang
Keseimbangan di Pasar Uang
Apa itu “uang”?
“Sesuatu yang dapat berfungsi secara umum sebagai sarana pertukaran barang dan jasa, asset, dan pembayaran terhadap utang-utang”.
Uang
Money can be anything that is generally and universally accepted for the payment of goods, services, or debts. It consists of coins, paper money or currency, and checks that are convertible into currency and coin on demand. These three items expedite the production and trade of goods and services, and they liquidate debt.
Mengapa orang pakai uang?
qMedium of Exchange Sarana pertukaran:
ü Acceptable (dapat diterima)
ü Portable (mudah dibawa)
ü Divisible (terbagi-bagi)
ü Cannot easily counterfeited (tdk mudah dipalsu)
qA store of value (Penimbun nilai)
qA unit of account (satuan hitung)
qA standard deffered of payment (standar pembayaran utang)
The Desirable Properties of Money
Portability:
Durability:
Divisibility:
Standardizability:
Recognizability:
Sejarah Uang
q Barter
q Commodity money(gold or silver) (Full-bodied money and representative full bodied money)
q Modern money
•Paper money
•Bank money
•Electronic Money
Fiat money : money declared by a government to be legal tender
Barter
Beberapa kendala dalam sistem barter:
sulit menemukan orang yg mau menukarkan barangnya sesuai dg kebutuhan yg diinginkan
sulit menentukan nilai barang yang akan dipertukarkan
sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dg jasa yang dimiliki, atau sebaliknya
sulit menemukan kebutuhan yang mau dipertukarkan sesuai dg keinginan dg cepat.
Jenis Uang
Berdasarkan Bahan
Uang Logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, misalnya aluminium, emas, perak, perunggu, dan bahan lainnya. Yang beredar di Indonesia saat ini adalah pecahan Rp 50, Rp 100, Rp 500, dan Rp 1.000,-
Uang Kertas, merupakan uang yang terbuat dari ker-tas, plastik, atau bahan lainnya. Uang jenis ini biasa-nya bernominal tinggi, dan berkualitas tinggi sehingga tidak mudah robek dan luntur. Yang beredar di Indo-nesia bernominalkan Rp 100, Rp 500, Rp 1.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000,-
Jenis Uang
Berdasarkan Nilai
Bernilai Penuh (full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, misalnya uang logam.
Tidak Bernilai Penuh (representative full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya, seperti uang kertas. Uang jenis ini sering disebut uang bertanda atau token money. Kadangkala, nilai intrinsiknya jauh lebih rendah daripada nilai nominal yang tertera padanya.
Jenis Uang
Berdasarkan Kawasan
Uang Lokal, berlaku di suatu negara tertentu, seperti Rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
Uang Regional, berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal, misalnya uang Euro yang berlaku di benua Eropa.
Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antarnegara dan menjadi standar pembayaran internasional, seperti US dollar.
Jenis Uang
Berdasarkan Lembaga Penerbit
Uang Kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral, baik uang logam maupun uang kertas.
Uang Giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Umum, seperti cek, bilyet giro, traveler’s check, atau credit card.
Perbedaan antara kedua jenis uang ini adalah:
Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat, sedangkan uang giral hanya digunakan dan berlaku di kalangan masyarakat tertentu saja.
Jenis Uang
Nominal dalam uang kartal telah tertera dan terbatas, sedangkan nominal uang giral harus ditulisi dulu sesuai kebutuhan dan jumlahnya tidak terbatas.
Uang kartal dijamin oleh pemerintah, sedangkan uang giral hanya dijamin oleh bank penerbitnya.
Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam nominal uang, sedangkan uang giral belum ada kepastian pembayarannya.
The Future of Money:(The Evolution of Money:an empirically view)
PERMINTAAN UANG
The Classical Theory of The Demand for Money
Quantity Theory of Money:
“People hold money for transaction purpose ”
Equation of exchange
(by Irving Fisher):
Teori Klasik tentang Permintaan Uang
a. Teori Irving Fisher
Irving Fisher melihat fungsi uang sebagai alat pertukaran. Menurutnya, apabila terjadi transaksi antara penjual dan pembeli maka terjadi pertukaran antara uang dengan barang/jasa, sehingga nilai uang akan sama dengan nilai barang/jasa tersebut.
Teori Klasik tentang Permintaan Uang
Fisher kemudian memodifikasi persamaan di atas menjadi:
Teori Klasik tentang Permintaan Uang
b. Teori Cambridge
Menurut paham ini, uang berfungsi sebagai penyimpan kekayaan.
Marshall dan Pigou berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang uang tunai adalah tingkat bunga, jumlah kekayaan yang dimiliki, harapan suku bunga di masa yang akan datang, dan tingkat harga. Akan tetapi dalam jangka pendek semua faktor-faktor itu konstan.
Teori Klasik tentang Permintaan Uang
Menurut pandangan Cambridge, dalam jangka pendek permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan.
Pandangan Keynes tentang
Permintaan Uang
Permintaan Uang
Menurut Keynes, permintaan uang terdiri dari tiga motif yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga dan motif spekulasi.
• Motif Transaksi
• Motif Berjaga-jaga
• Motif Spekulasi
Motif Transaksi
Orang memegang uang untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari disebut sebagai permintaan uang untuk motif transaksi.
Berapa besarnya yang yang dipegang tergantung pada pola pembayaran pendapatan dan jumlah penghasilan.
Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji bulanan.
Menurut Keynes, orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar Y/2. Apabila ia menerima gaji Rp 300.000 per bulan, maka ia akan rata-rata memegang uangnya sebesar Rp 150.000.
Motif Transaksi
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya seseorang memegang uang (permintaan uang) untuk motif transaksi tergantung dari pendapatannya.
Mdt = f(Y)
Motif Berjaga-jaga
Menurut Keynes, jumlah uang yang dipegang untuk berjaga-jaga tergantung dari tingkat penghasilkan. Semakin tinggi penghasilan seseorang maka akan semakin besar pula uang yang dipegangnya untuk tujuan berjaga-jaga. Dengan demikian permintaan uang untuk tujuan transaksi (Mdt) dan berjaga-jaga (Mdp) sama-sama dipengaruhi oleh pendapatan.
m1 = Mdt + Mdp
m1= f (Y)
Motif Spekulasi
Dalam permintaan uang untuk tujuan spekulasi, kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi jikalau nantinya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepemilikan surat berharga tersebut.
Fungsi permintaan uang untuk tujuan spekulasi adalah:
m2 = g(i)
dimana
m2 = permintaan uang untuk spekulasi
i = suku bunga
Motif Spekulasi
Hubungan antara permintaan uang untuk spekulasi dengan suku bunga adalah negative. Artinya setiap kenaikkan suku bunga, maka permintaan uang untuk spekulasi akan berkurang. Demikian sebaliknya, apabila suku bunga turun, maka permintaan uang untuk spekulasi akan naik.
Motif Spekulasi
Motif Spekulasi
Liquidity trap adalah daerah dimana suku bunga begitu rendahnya sehingga harga surat berharga sangat tinggi. Pada daerah liquidity trap ini dipercaya suku bunga tidak akan turun lagi dari keadaan itu. Karenanya harga surat berharga adalah yang tertinggi. Orang-orang tidak ada yang mau membeli surat berharga dan tidak ada bedanya antara memegang uang tunai dengan membeli surat berharga.
Dari penjelasan tentang motif permintaan uang di atas maka dapat dijelaskan bahwa permintaan uang merupakan penjumlahan antara permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga (m1) dengan permintaan uang untuk spekulasi (m2).
Md = m1 + m2
Penawaran Uang
Penawaran uang sering juga disebut jumlah uang yang beredar. Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar baik itu di tangan masyarakat maupun di perbankan.
Definisi uang beredar di masyarakat terdiri atas beberapa bagian:
1. Uang inti (Base Money)
Uang inti adalah uang yang dicetak oleh otoritas moneter atau bank sentral suatu negara. Uang ini terdiri atas uang kartal (C) dan reserve (R).
B = C + R
Penawaran Uang
2. Uang Dekat (Narrow Money = M1)
Uang dekat (M1) terdiri dari uang kartal ditambah dengan demand deposit (rekening giro).
M1 = C + DD
3. Uang Luas (Broad Money = M2)
Uang luas terdiri dari uang narrow (M1) dan uang kuasi (quasi money).
M2 = M1 + QM
Keseimbangan Pasar Uang
Keseimbangan di pasar uang terjadi ketika money demand (permintaan uang) sama dengan money supply (penawaran uang).
Ms = Md
Dimana
Ms = penawaran uang
Md = permintaan uang
Dari keseimbangan tersebut, kita dapat menggambarkan bentuk kurva LM.
Contoh
Otoritas moneter suatu negara telah mengedarkan uang sejumlah 500 triliun. Fungsi permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga (m1) masyarakatnya ialah m1 = 0,25Y dan fungsi permintaan uang untuk spekulasi adalah m2 = 50 – 200i. Turunkan persamaan Kurva LM dan gambarkan kurvanya.
Pembentukan Kurva LM
Jawab:
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang
Md = Ms
Md = m1 + m2
200 = 0,25Y + 50 – 200i
0,25Y = 150 + 200i
Y = 600 + 800i (persamaan kurva LM)
Secara grafis penurunan kurva LM dari keseimbangan permintaan uang dan penawaran uang adalah sebagai berikut:
Pembentukan Kurva LM
Pembentukan Kurva LM
Kurva LM memiliki kemiringan yang positip. Artinya semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara maka semakin tinggi pula suku bunga.
Pergeseran Kurva LM
Jika permintaan uang dan jumlah uang beredar berubah, maka akan terjadi pergeseran pada kurva LM. Kurva LM akan bergeser ke kanan bila terjadi kenaikan jumlah uang beredar atau pengurangan permintaan uang. Kurva LM akan bergeser ke kiri bila terjadi pengurangan jumlah uang beredar atau kenaikkan permintaan akan uang.
Pergeseran kurva LM akibat adanya perubahan jumlah uang beredar sama dengan multiplier uang (1/k) dikalikan dengan perubahan jumlah uang beredar (DMs). k adalah koefisien dari permintaan uang untuk transaksi.
Pergeseran Kurva LM
Contoh:
Misalkan persamaan kurva LM adalah Y=600+800i seperti gambar di atas. Terjadi kenaikan jumlah uang beredar dari 200 menjadi 220. Berapa persamaan kurva LM yang baru?
Ms = Md
200+20 = 0,25Y+50-200i
220= 0,25Y +50 – 200i
0,25Y = 170 + 200i
Y = 680 + 800i
Pergeseran Kurva LM
Adanya tambahan uang beredar 20 dan k = 0,25 menyebabkan pergeseran kurva LM (DLM) menjadi 1/0,25 x DMs = 4 x 20 = 80. Persamaan kurva LM yang baru: Y = (600 + DLM) + 800i.
Y = (600+80) + 800i
Y = 680 + 800i
Pergeseran Kurva LM
Pertambahan jumlah uang beredar (JUB) akan menyebabkan pergeseran pada kurva LM.
Pertambahan JUB diambil otoritas moneter dapat menyebabkan suku bunga menjadi turun, sehingga dapat mendorong sektor riil yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan nasional.
Keseimbangan Umum
0 komentar:
Posting Komentar