Penggunaan uang elektronik (E-Money) dalam berbelanja maupun pembayaran lain masih sepi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi E-Money masih jauh lebih kecil dibandingkan jumlahnya yang beredar.
Bahkan perbandingan E-Money yang beredar dan jumlah transaksi mencapai 3:1. Artinya, dari 3 E-Money yang dimiliki nasabah hanya satu yang digunakan rutin sekali sebulan.
Dikutip detikFinance Rabu (4/1/2012) dari data Sistem Pembayaran BI Desember 2011, transaksi uang elektronik pada akhir November 2011 mencapai 4,12 juta dengan nilai Rp 77,23 miliar.
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai transaksi memang meningkat 182.181 kali, meskipun nilainya sedikit menurun dari sebelumnya yang mencapai Rp 78,31 miliar.
Bila dibandingkan November 2010, transaksi E-Money meningkat 77,58% dan nominalnya naik 42,22%. Namun, transaksi tersebut masih jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan uang elektronik yang beredar di masyarakat.
Hingga akhir November, terdapat 12,83 juta E-Money di masyarakat, meningkat lebih dari 700.000 dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 12,13 juta.
Bila dibandingkan dengan November 2010, E-Money yang beredar di masyarakat telah meningkat 75,51%.
Jumlah unit uang elektronik yang beredar di masyarakat menunjukan tidak semua E-Money tersebut rutin digunakan minimal 1 kali dalam sebulan.
Hingga akhir November 2011 tercatat ada sebelas penerbit E-Money yang terdiri dari enam bank dan lima non bank. Enam bank tersebut adalah Bank DKI, Bank Mandiri, BCA, Bank Mega, BNI dan BRI.
Adapun perusahaan non bank yang menerbitkan e-money adalah PT Telekomunikasi Indonesia beserta anak usaha PT Telekomunikasi Seluler, PT Skye Sab Indonesia, PT Indosat dan PT XL Axiata.
sumber : http://finance.detik.com/read/2012/01/04/112521/1806309/5/transaksi-uang-elektronik-masih-lesu
Rabu, 04 Januari 2012
TRANSAKSI UANG ELOKTRONIK MASIH LESU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar