PENGANTAR MANAJEMEN
1. PENDAHULUAN
Siapa yang membutuhkan manajemen ?
à Perusahaan (bisnis)
Semua tipe organisasi
Semua tipe kegiatan
Mengapa manajemen dibutuhkan ?
Untuk mencapai tujuan organisasi
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
Efisiensi
Adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar
Derajat atau tingkat pengorbanan dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
Konsep matematika : Ratio antara output (keluaran) dan input (masukan)
Output :
> Hasil
> Produktivitas
> Performance
Input :
> Tenaga Kerja
> Bahan Baku
> Uang
> Mesin dan Waktu
Seorang Manajer Efisien :
Manajer yang bisa mencapai Output lebih tinggi dari input yang digunakan
Manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumberdaya–sumberdaya untuk mencapai output yang telah ditentukan
Manajer yang bisa memaksimumkan output dengan jumlah input yang terbatas
Efektifitas
Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Derajat atau tingkat pencapaian hasil yang diharapkan
Manajer yang efektif :
Dapat memlilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode/ cara yang tepat untuk mencapai tujuan
Peter Drucker mengatakan bahwa:
Efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things)
Efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right)
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan (Planning),pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuating)dan pengawasan (Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
Skema Pengertian Manajemen
Skema Pengertian Manajemen
Manajemen :
Sebagai Ilmu (Science) à ilmu terus berkembang
à utk pembuatan keputsn
Sebagai Seni (Art)à perencanaan, kepemimpinan, komunikasi &
segala sesuatu yang menyangkut manusia
Sebagai Profesi
Profesional : pembuatan keputusan berdasarkan prinsip umum à pendidikan formal
Para profesinal mendapatkan status karena prestasi bukan favorit, suku dan kriteria lain
2. MANAJEMEN DAN MANAJER
MANAJER à setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya
Manajer diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Menurut tingkatannya :
* Tinggi (Top Manager)
* Menengah (Middle Manager)
* Bawah (Lower Manager)
Menurut tanggungjawab dalam organisasi :
* Manajer Umum (General Manager)
* Manajer Fungsional (Functional Manager)
Tingkatan Manajer :
Manajer Puncak
Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi
Contoh : Direktur, Presiden, Kepala dsb
Manajer Menengah
Membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya juga karyawan operasional
Contoh : Kepala Seksi, Kepala Bagian dsb
Manajer Bawah
Memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional
Contoh : Mandor, pengawas lapangan
MANAJER FUNGSIONAL DAN UMUM
Manajer Fungsional
Mempunyai tanggungjawab hanya atas satu kegiatan organisasi à produksi, pemasaran, personalia dan keuangan
Manajer Umum
Mengatur, mengawasi dan bertanggungjawab atas satuan kerja keseluruhan divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan funsional satuan kerja
APA YANG DILAKUKAN MANAJER
Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan
Manajer harus berpikir secara analistis dan konseptual
3. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Ada 3 aliran pemikiran manajemen yaitu
1. Aliran Klasik :
a. Manajemen Ilmiah
b. Teori Organisasi Klasik
2. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
3. Aliran Manajemen Modern
I. ALIRAN KLASIK :
Kelompok Manajemen Ilmiah, Tokoh-tokohnya antara lain :
1. Robert Owen (1771-1858)
Menekankan pentingnya :
a). Umur manusia dalam produksi
b). Perbaikan dalam kondisi kerja
c). Melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikkan produksi dan keuntungan dan investasi paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “ vital Machines”
2. Charles Babbage dari Inggris (1792-1871)
Menekankan pentingnya :
a). Pembagian kerja melalui spesialisasi
b). Setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan sesuai operasi pabrik
c). Mengembangkan program-program permainan
d). Menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik
e). Merencanakan skema pembagian keuntungan
Kelompok Teori Organisasi Klasik, tokohnya :
Henry Fayol (1841-1925)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi kegiatan yang semuanya saling tergantung satu dengan yang lain :
Teknik - produksi & manufacturing produk
Komersial – Pembelian bahan baku dan penjualan produk
Keuangan – Perolehan dan penggunaan modal
Keamanan – Perlindungan karyawan dan kekayaan
Akuntansi – Pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca, pengumpulan data
Manajerial – Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian perintah, Pengkoordinasian,dan Pengawasan
II. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Tokohnya yaitu Elton Mayo (1880-1949)
Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka
III. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari tokoh manajemen modern :
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
Manajemen harus sistematik dan pendekatan yg digunakan harus dgn pertimbangan secara hati-hati
Organisasi sebagi suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai situasi
Pendekatan motivasional yg menghasilkan komitmen pekerja thd tujuan organisasi sangat dibutuhkan
4. MANAJER DAN
LINGKUNGAN ORGANISASI
LINGKUNGAN ORGANISASI
1. Lingkungan Internal Organisasi (Internal Environment) yaitu Lingkungan yang berada di dalam organisasi yang terdiri dari karyawan, manajemen dan budaya organisasi
2. Lingkungan Eksternal Organisasi/ Lingkungan Organisasi (Organizational Environment) yaitu meliputi semua elemen yang berada di luar organisasi tetapi berpotensi mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini terdiri atas :
a. Lingkungan Umum (General Environment) merupakan Lapisan lingkungan eksternal yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung. Termasuk dalam lingkungan ini antara lain dimensi internasional, teknologi, sosiokultur, ekonomi dan legal politik.
b. Lingkungan Tugas (Task Environment) yaitu Lapisan lingkungan eksternal yang secara langsung mempengaruhi operasi dan kinerja organisasi. Lingkungan ini meliputi pesaing, pemasok, pelanggan dll.
Lingkungan dalam Organisasi
5. PROSES PERENCANAAN
(PLANNING)
(PLANNING)
Pengertian :
Ø Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Ø Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu
EMPAT TAHAP DASAR PLANNING
EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN (PLANNING):
Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan èdimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja
Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini tahap ini memerlukan informasi terutama tentang keuangan dan data statistik, yang diperoleh melalui komunikasi
Tahap 3, Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
Tahap 4, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan è Pengembangan berbagi alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif terbaik dan paling memuaskan
MANFAAT PERENCANAAN
Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
Memungkinkann manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
Membantu penempatan tanggungjawab lebih cepat
lanjutan
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk operasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
Menghemat waktu, usaha dan dana
KELEMAHAN PERENCANAAN
Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi yang nyata
Cenderung menunda kegiatan
Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
Kadang-kadang hasil yg paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
Rencana operasional
6. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian è proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melingkupinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
* Departementalisasi àpengelompokkan kerja
* Pembagian kerja à pemerincian tugas pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, yg tercermin pada struktur organisasi yg mencakup :
Pembagian kerja
Departementalisasi
Bagan organisasi formal
Rantai perintah dan kesatuan perintah
Tingkat-tingkat hirarki manajemen
Saluran komunikasi
Penggunaan komite
Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yg tidak dapat dihindarkan
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian :
Struktur organisasi (desain organisasi):
àmekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.
àmenunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yg menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab
Faktor-faktor utama yg menentukan
perancangan struktur organisasi :
Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
Teknologi yang digunakan
Anggota/ karyawan dan orang-orang yg terlibat dalam organisasi
Ukuran organisasi
Unsur-unsur struktur organisasi :
Spesialisasi pekerjaan
Standardisasi kegiatan
Koordinasi kegiatan
Sentralisasi dan desentralisasi
Ukuran satuan kerja
BAGAN ORGANISASI
Bagan organisasi menggambarkan 5 aspek utama suatu struktur organisasi sbb:
Pembagian kerja
Manajer dan bawahan atau rantai perintah
Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
Tingkatan manajemen
BENTUK BAGAN ORGANISASI
Bentuk Piramid
Bentuk Vertikal
Bentuk Horisontal
Bentuk Lingkaran
BENTUK DEPARTEMENTALISASI
Fungsi : pemasaran, keuangan, produksi
Produk atau jasa : mesin cuci, TV
Wilayah : DIY, Jateng, Jabar
Langganan : pedagang eceran, pemerintah
Proses atau peralatan : dept pembungkusan
Waktu : Shift 1, 2, 3
Pelayanan : kelas bisnis, eksekutif
Alpha –numeral : no Telp
Proyek dan matriks : perusahaan konstruksi
PEMBAGIAN KERJA
Tujuan pembagian kerja è untuk mencapai tujuan di mana individu tidak dapat mencapainya sendiri synergy
Tiang dasar pengorganisasian adalah pembagian kerja (division of labor)
7. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
KOORDINASI è proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien
RENTANG MANAJEMEN jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan
Rentang manajemen dan koordinasi saling
berhubungan erat :
ØSemakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.
ØJumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer lebih banyak, organisasi hanya membutuhkan sedikit manajer è lebih mudah mengkoordinasi kegiatan-kegiatan antar departemen.
BERAPA JUMLAH RENTANGAN
YG IDEAL ?
Ada 2 alasan utama penentuan rentangan yang tepat
penting:
1. Rentangan manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
>Terlalu melebar è tidak efisien
>Terlalu sempit manajer tidak digunakan sepenuhnya
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi
lanjutan
Semakin sempit rentang manajemen, struktur organisasi akan berbentuk “TALL”
Semakin lebar rentang manajemen, struktur organisasi akan berbentuk “FLAT”
RUMUS :
R = n (2n-1 + n-1 )
R = Jumlah hubungan
n = Jumlah bawahan
Jika ada 5 bawahan è ada 100 hubungan
HUBUNGAN ANTARA RENTANG MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Rentangan datar (Flat) è1 Tingkatan manajemen
1 Manajer
2. Rentangan lebih tinggi è 2 Tingkatan manajemen 4 Manajer
3. Rentangan tinggi (Tall) è3 Tingkatan manajemen
9 Manajer
1. Tingkatan manajemen, 1 Manajer
2. Tingkatan manajemen, 4 Manajer
8. WEWENANG DAN DELEGASI
Wewenang èhak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu
Ada 2 pandangan berlawanan :
Teori formal/ pandangan klasik è wewenang adalah dianugerahkan, ada karena dilimpahi
Teori penerimaan wewenang muncul hanya jika diterima oleh kelompok atau individu
Jenis Wewenang :
Wewenang Lini (line authority) è wewenang dimana atasan melakukannya atas perintah bawahan langsung yang diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi
Wewenang Staf (staff authority) hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personalia lini
Wewenang Staf Fungsional (functional staff authority) è hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini
DELEGASI è merupakan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu
DELEGASI WEWENANG è proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Ada 4 kegiatan ketika delegasi dilakukan :
Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
Pendelegasi melimpahkan wewenamg yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Penerimaan delegasi menimbulkan kewajiban dan tanggungjawab
Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai
Pedoman Klasik untuk delegasi
wewenang, yaitu :
Prinsip skalar à harus ada garis wewenang yang jelas
Prinsip kesatuan perintah setiap bawahan seharusnya melapor kepada seorang atasan
Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas
9. PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI
qSumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada organisasi
qPenyusunan Personalia è fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
q Proses penyusunan personalia (staffing process) è serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat.
q Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe lingkungan yang berbeda, yaitu :
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal
LANGKAH-LANGKAH PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA
• Perencanaan sumber daya manusia
• Penarikan
• Seleksi
• Pengenalan dan orientasi
• Latihan dan pengembangan
• Penilaian pelaksanaan kerja
• Pemberian balas jasa dan penghargaan
• Perencanaan dan pengembangan karier (promosi, demosi, lateral)
PENENTUAN KEBUTUHAN JABATAN
• Penentuan tujuan-tujuan dan rencana organisasi
• Penentuan spesifikasi jabatan
• Mengestimasi jumlah karyawan total yang dibutuhkan selama periode tertentu di masa yang akan datang
• Mempertimbangkan persediaan karyawan yang telah tersedia untuk melaksanakan berbagai pekerjaan.
SUMBER PENAWARAN PERSONALIA
Eksternal Internal
PENARIKAN PERSONALIA
Penarikan(recruitment)àpencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi
Metode penarikan :
• Pengiklanan
• Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja
• Penarikan lewat lembaga pendidikan
• Kantor penempatan TK
• Serikat buruh
• Penggunaan komputer atau internet
SELEKSI PERSONALIA
Seleksi à pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu
Prosedur seleksi :
• Wawancara pendahuluan
• Pengumpulan data pribadi
• Pengujian
• Wawancara
• Pemeriksaan referensi-referensi prestasi
• Pemeriksaan kesehatan
• Keputusan pribadi
• Orientasi jabatan
METODE LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
1. ON THE JOB
> Coaching
> Planned progression
> Rotasi jabatan
> Penugasan sementara
> Penilaian prestasi
2. OFF THE JOB
> Program-program pengembangan eksekutif
> Latihan laboraturium
> Pengembangan organisasi
PEMBERIAN KOMPENSASI
KOMPENSASI à pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang
Penentuan Kompensasi
• Kesediaan membayar
• Kemampuan membayar
• Persyaratan-persyaratan pembayaran
Bentuk-bentuk pembayaran :
• Upah harian
• Gaji tetap mingguan
• Upah insentif (bonus, komisi)
10. MOTIVASI
MOTIVASI è keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan
Pandangan tentang motivasi :
• Model Tradisional
• Model Hubungan Manusiawi
• Model Sumber Daya Manusia
MODEL TRADISIONAL
• Bekerja pada dasarnya tidak disukai banyak orang
• Jarang yang dapat menangani pekerjaan yang sifatnya memerlukan kreatifitas, disiplin dan pengendalian diri
• Manajer harus mengawasi dan mengendalikan bawahan
• Tugas terperinci dan operasi mudah dipelajari
• Orang bersedia bekerja jika balas jasanya memadai
• Berproduksi sesuai standar
MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI
• Orang ingin merasa berguna dan penting
• Orang ingin memiliki dan diakui sebagai individu
• Kebutuhan lebih penting dari uang dalam memotivasi orang untuk bekerja
• Manajer harus membuat setiap karyawan merasa berguna dan penting
• Pembagian informasi kepada bawahan dan keterlibatan keputusan rutin sangat penting
• Pemuasan kebutuhan akan meningkatkan semangat kerja
MODEL SUMBER DAYA MANUSIA
• Bekerja pada dasarnya menyenangkan
• Sebagian besar orang lebih kreatif, disiplin diri
• Manajer harus memanfaatkan potensi sumber daya manusia
• Manajer menciptakan lingkungan yang menyenangkan
• Manajer mendorong partisipasi penuh
• Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan pemanfaatan SDM secara penuh
TEORI-TEORI MOTIVASI
Ada 3 kelompok :
1. TEORI PETUNJUK
> Mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan
> Teori ini didasarkan atas pengalaman coba- coba
2. TEORI ISI
> Disebut teori kebutuhan
a. Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow
b. Teori Motivasi dari Frederick Herzberg
c. Teori prestasi dari David Mc Cleland
3. TEORI PROSES
a. Teori Pengharapan
b. Pembentukan perilaku
c. Teori Porter-Lawler
d. Teori Keadilan
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW
5. Aktualisasi diri
4. Harga diri
3. Sosial
2. Keamanan & rasa aman
1. Fisiologis
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW
Dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah
1. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : penggunaan potensi diri
2. Kebutuhan harga diri
Contoh : status atau kedudukan, prestasi penghargaan dan kehormatan diri
3. Kebutuhan sosial
Contoh : Cinta, persahabatan
4. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : perlindungan dan stabilitas
5. Kebutuhan fisiologis
Contoh : makan, minum, perumahan, seks, istirahat
11. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Mengapa komunikasi penting ?
1. Komunikasi adalah proses melalui fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai
2. Komunikasi adalah kegiatan di mana para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka
KOMUNIKASI
èproses pemindahan pengertian dalam gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain
èproses dengan mana orang-orang bermaksud memberikan pengertian melalui pengiriman berita secara simbolis, dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi
PROSES KOMUNIKASI
Model Komunikasi Antar Pribadi
Proses Komunikasi Sederhana :
Pengirim è Berita Penerima
Proses Komunikasi terperinci :
1. Sumber (source)
2. Pengubahan berita ke dalam sandi /kode (encoding)
3. Pengiriman berita (transmitting the massage)
4. Penerimaan berita
5. Pengartian atau penterjemahan kembali berita (decoding)
6. Umpan balik (feedback)
TIPE-TIPE SALURAN DASAR KOMUNIKASI
1. Komunikasi Vertikal
> Komunikasi ke bawah è dari manajemen puncak mengalir ke karyawan bawah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat dan penilaian kepada bawahan
> Komunikasi ke atas untuk mensuplai informasi kepada tingkat manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkat bawah
2. Komunikasi Lateral
> Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama
> Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada tingkatan yang sama
3. Komunikasi Diagonal
merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi
PERANAN KOMUNIKASI
Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang monoton atau membosankan
Hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif :
Hambatan organisasional
Hambatan-hambatan antar pribadi
Pedoman Komunikasi yang efektif :
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dulu sebelum dikomunikasikan
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu dalam perencanaan komunikasi
5.Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama berkomunikasi
6.Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu atau umpan balik
7.Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah disediakan
8.Perhatikan konsistensi komunikasi
9.Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi
10.Jadilah pendengar yang baik
12. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan :
Ø Seorang pemimpin diharapkan akan dapat mempengaruhi proses suatu transaksi sosial.
ØDalam proses kepemimpinan/transaksi sosial meliputi unsur:
1. orang yang mempengaruhi
2. metode mempengaruhi
3. orang yang dipengaruhi.
Ø Bila orang yang dapat dipengaruhi untuk diberlakukan atau bertindak dengan cara tertentu atau menyetujui sikap dan pendapat yang mempengaruhi (pemimpin) dapat menendalikan yang dipengaruhi.
Ø Adapun metode mempengaruhi dapat berupa :
1. kekuatan fisik,
2. penggunaan sanksi
3. usaha menunjukkan keahlian
4. kharisma (daya tarik)
Hakekat Kepemimpinan
Dalam kepemimpinan, orang yang dipengaruhi lambat laun akan selalu saling mempengaruhi, sehingga terjadilah hubungan pemimpin dan pengikut (leader Followerrelation).
Hakikat kepemimpinan adalah bahwa atasan mempengaruhi perilaku orang lain dan dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang yang bersangkutan menerjakan apa yang dikehendaki.
Dalam model kepemimpinan, ada kepemimpinan formal, yang terjadi karena manajer mengarahkan berstandar pada wewenang formal sedang kepemimpinan informal terjadi karena seseorang yang tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain.
Sumber Kekuasaan dan Penerimaan Pengarahan
q Seseorang punya peranan sebagai pemimpin karena mempunyai kekuasaan
q Sumber kekuasaan adalah dari kedudukan yang berupa imbalan, paksaan, dan hukuman, serta dari orang berupa keahlian dan rujukan. Orang menerima (teori penerimaan) atau acuh tak acuh (indiferent) atas segala sesuatu yang mereka harus lakukan dan mereka tunduk untuk melaksakannya dan tak dapat menyatakan tidak (berbuat tak menurut) pada wewenang yang lebih tinggi
q Oleh karena itu syarat seseorang diterima pengarahannya :
1. jangan menyiakan wewenang formal,
2. jangan takut menciptakan kewajiban pada seseorang
3. ciptakan rasa bergantung seseorang pada anda
4. manfaatkan keahlian yang dimiliki
5. berikan kesempatan orang lain menghargai anda.
Tipe Kepemimpinan
Dari studi berbagai tipe kepemimpinan muncul:
1. pendekatan sifat (fokus: pada karakteristik pribadi pemimpin)
2. pendekatan perilaku (fokus: pada perilaku pemimpin dihadapkan dengan pengikutnya)
3. pendekatan situasional (fokus: pada kesesuaian antara perilaku pimpinan dengan karakteristik situasional).
Teori lain, yaitu teori jalur tujuan menyatakan bahwa ada :
1. kepemimpinan direktif; memberitahu bawahan memberikan arahan,
memberikan jadwal, dan mempertahankan standar kinerja;
2. kepemimpinan yang mendukung, yang memperhatikan bawahan,
semua diperlakukan sama, semua teman dan mudah didekati
3. kepemimpinan yang berorentasi pada hasil yang menetapkan tujuan
yang menantang, mengharapkan bawahan bekerja keras, mengharapkan
selalu penyempurnaan
4. kepemimpinan partisipatif yang selalu berkonsultasi dg bawahan
memperhatikan saran bawahan sebelum mengambil keputusan.
13. MANAJEMEN KONFLIK
Penyebab konflik :
Komunikasi è salah pengertian, informasi tidak lengkap
Struktur pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan yang bertentangan
Pribadi ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nliai sosial pribadi karyawan dengan perilaku pada jabatan
JENIS KONFLIK
Konflik dalam diri individu è individu menghadapi ketidak pastian tentang pekerjaan yang diharapkan
Konflik antar individu
Konflik antara individu dan kelompok
Konflik antar kelompok dalam organisasi
Konflik antar organisasi
METODE PENGELOLAAN KONFLIK
Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi è pemasukan pihak ketiga, penyusunan kembali organisasi, penawaran bonus dll, pemilihan manajer yang tepat, perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Pengurangan konflik jika terlalu tinggi atau menurunkan produktifitas è pendinginan suasana
Penyelasaian konflik è penekanan dengan cara: kekerasan (forcing), penenangan (smothing) dan penghindaran (avoidance) kompromi dan pemecahan masalah
Tiga Jenis Metode Penyelesaian Konflik:
Konsensus, pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik tentang masalh mereka
Konfrontasi, pihak-pihak yang saling bertentangan menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain dan ada kesepakatan untuk menerima penyelesaian
Penggunaan tujuan-tujan yang lebih tunggi (superordinate goals)
14. PENGAWASAN
(CONTROLLING)
(CONTROLLING)
Pengawasan è suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
TIPE-TIPE PENGAWASAN :
1. Pengawasan pendahuluan/ feedforward controll
2. Pengawasan concurrent
3. Pengawasan umpan balik/ feedback controll
TAHAP-TAHAP PENGAWASAN
1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan dengan standar, evaluasi
5. Pengambilan tindakan, koreksi bila perlu
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titk pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
0 komentar:
Posting Komentar