BAB IX
PENGUJIAN HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah peneliti yang secara rasional dideduksi dari teori. Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data.
Dalam pengujian hipotesis beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Estimasi dan Probabilitas
Pengujian hipotesis dengan menggunakan data sampel merupakan pembuatan keputusan melalui proses inferensi yang memerlukat akurasi peneliti dalam melakukan estimasi. Proses inferensi dapat dilakukan melalui estimasi nilai parameter populasi atau membuat keputusan mengenai nilai parameter.
2. Kriteria Keputusan
Kriteria Keputusan bisa dilihat dari tingkat signifikasi yaitu tingkat probabilitas yang ditentukan oleh peneliti untuk membuat keputusan menolak atau mendukung hipotesis. Tingkat keyakinan adalah tingkat probabilitas yang ditetapkan oleh peneliti bahwa statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasi secara akurat. Tingkat signifikasi menunjukkan probabilitas kesalahan yang dibuat peneliti untuk menolak atau mendukung hipotesis.
Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah keputusan menolak atau mendukung suatu hipotesis mempunyai probabilitas kesalahan sebesar lima persen
3. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif.
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan status Quo tujuannya adalah memberikan kemungkinan adanya perbedaan ekspektasi peneliti dengan fenomena yang terjadi.
Hipotesa alternative menunjukkan ekspektasi peneliti terhadap fenomena yang terjadi atau dugaan sementara peneliti terhadap fenomena yang terjadi.
4. Kesalahan tipe satu dan kesalahan tipe II
a. Kesalahan Tipe I
Kesalahan peneliti karena menolak hipotesa nol padahal hipotesa nol adalah benar. Contohnya: menghukum orang yang tidak bersalah. Kesalahan tipe I diberi symbol alpha: a
b. Kesalahan tipe II
Keputusan peneliti mendukung hipotesa nol padahal hipotesa nol adalah salah. Contohnya: melepaskan orang yang bersalah. Kesalahan tipe II diberi symbol beta: b
Kesalahan tipe I dan II dapat dikurangi dengan menambah jumlah sample. kesalaha tipe I lebih serius dibandingkan dengan kesalah tipe II. Oleh karena itu keputusan yang digunakan peneliti dalam pengujian hipotesis lebih ditekankan pada penetapan tingkat signifikansi daripada beta.
PENGUJIAN STATISTIK
1. Pengujian alpha (a).
Dapat dilakukan apabila peneliti mengetahui distribusi sampel (X) dari suatu pengujian statistik. Pengujian alpha menggunakan asumsi bahwa hipetesis nol adalah benar.
2. Pengujian satu sisi dan dua sisi .
Pengujian ini dilakukan dengan bergantung pada hipotesis alternative. Pengujian satu sisi disebut juga dengan pengujian directional, yang daerah penolakkannya terletak pada satu sisi yaitu kanan atau kiri. Sedangkan pengujian dua sisi dilakukan apabila daerah penolakan terletak pada sisi kanan dan kiri dari nilai rata-rata sampel.
PEMILIHAN METODE STATISTIK
Pemilihan metode statistik dipengaruhi oleh;
1. Tujuan studi
2. Jumlah variabel yang diteliti
Berdasarkan kategori analisis data maka bisa diklasifikasikan
a. Analisis Data Univariate
Terdiri atas metode-metode statistic deskriptif dan statistic inferensial yang digunakan untuk menganalisis data satu variabel penelitian. Penelitian terhadap satu variabel biasanya bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi satu variabel peneliti dan uji perbedaan antara data yang diteliti dengan ekspektasi atau hipotesis peneliti.
b. Analisis Data Bivariate
Terdiri atas metode-metode statistic deskriptif dan inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian.
3. Skala pengukuran yang digunakan
Tipe skala pengukuran menjadi pertimbangan peneliti untuk menentukan pemilihan metode parametric dan non parametric dalam statistic inferensial.
ANALISIS UNIVARIATE
Analisis yang dilakukan apabila jumlah variabel hanya satu.
ANALISIS BIVARIATE
1. Uji perbedaan
Dapat berupa perbedaan dua kategori data atau perbedaan tiga atau lebih kelompok data dari dua variabel yang diteliti.
2. Uji hubungan
Menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel penemilitan lainnya yang dapat berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab akibat.
ANALISIS MULTIVARIATE
Sering digunakan untu memecahkan masalah-masalah penelitian yang kompleks.
1. Analisis Dependensi:
Metode-metode statistik dalam analisis multivariate yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi satu atau lebih variabel dependen berdasarkan beberapa variabel independen.
- Analisis Regresi berganda:
Digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel deoenden dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier
- Analisis Diskriminan:
Merupakan metode statistikuntuk memprediksi pengaruh beberapa variabel independen (diukur dengan skala interval atau rasio) terhadap satu variabel dependen dengan dua atau lebih kategori yang diukur dengan skala nominal.
- Canonical Correlation Analysis:
Digunakan untuk menguji korelasi antar dua atau lebih variabel dependen dan beberapa variabel independen yang semuanya diukur dengan skala interval atau rasio.
- Multivariate Analysis of Variance:
Digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata antar kelompok dalam dua atau lebih variabel dependen berdasarkan satu variabel independen yang diukur dengan skla nominal.
- Linear Structural Relationship:
Digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar construct yang tidak dapat diukur secara langsung
- Cojoint Analysis:
Mengukur kombinasi korelasi antar variabel yang bermanfaat untuk dasar pembuatan keputusa
2. Analisis interdependensi
Dilakukan untu mengetahui struktur dari sekelompok variabel atau objek
- Factor Analysis:
Metode statistik yang digunakan untuk meringkas informasi dalam jumlah banyak yang dihasilkan dari proses pengukuran menjadi sejumlah dimensi atau construct lebih kecil.
- Cluster Analysis:
Metode statistik yang digunakan untuk mengelompokkan subyek atau obyek penelitian dalam jumlah banyak menjadi kelompok-kelompok dalam jumlah kecil yang bersifat mutually exclusive
- Multidimensional Scaling:
Merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengukur obyek ke dalam ruang multi dimensi berdasarkan kesamaan persepsi responden terhadap obyek.
PENGUJIAN NON PARAMETRIK
Test statistik parametrik adalah suatu test yang dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu tentang parameter populasi yang menjadi sampel penelitian. Statistik non parametrik kebalikan dari statistik parametrik yang tidak menetapkan syarat-syarat tertentu mengenai parameter populasinya. Test non parametrik dapat diterapkan untuk data dalam skala ordinal dan skala nominal. Kekuatan test non parametrik dapat ditingkatkan dengan hanya memperbesar ukuran jumlah sampel.
0 komentar:
Posting Komentar