BAB I
PENDAHULUAN
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia. Terutama sifat keingintahuan pada segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Manusia selalu menaruh perhatian terutama pada lingkungan disekitar kehidupannya. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-fakta serta didorong keinginantahuan pada fakta-fakta secara lebih mendalam akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memuaskan rasa keingintahuan kemudian menimbulkan motivasi penelitian.
Rasa ingin tahupun tidak luput di kegiatan bisnis. Dalam upaya memahami fenomena – fenomena yang terjadi serta mencari pemecahan masalah yang terjadi di organisasi kegiatan penelitianpun akhirnya dibutuhkan. Dengan melakukan penelitian diharapkan dapat dipahami esensi mengapa fenomena-fenomena tersebut dapat terjadi, dan hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai alat prediksi kejadian-kejadian masa yang akan datang. Pemahaman tentang bagaimana melakukan riset yang baik itu dilakukan? menjadi sesuatu yang penting.
PENELITIAN BISNIS
Dalam bisnis, umumnya penelitian dilakukan untuk memecahkan issues problematic, atau permasalahan yang saling berhubungan dalam bidang akuntansi, keuangan dan manajemen serta pemasaran. Di bidang akuntansi yang sering diteliti adalah sistem pengendalian akuntansi/manajemen, prosedur, dan praktek anggaran. Metode costing, persediaan, depresiasi, timeseries dari perilaku earning, transfer pricing, perpajakan dan aliran kas. Dalam keuangan sering dilakukan penelitian tentang operasi dari institusi keuangan, rasio-rasio keuangan, merger, akuisisi, pembelanjaan perusahaan, perilaku pasar modal. Riset manajemen dilakukan pada perilaku dan sikap para pekerja, manajemen sumberdaya manusia, dampak perubahan demografis terhadap praktek-praktek manajemen, manajemen operasional, penyusunan strategi dan sistem informasi. Riset pemasaran mencoba melihat bagaimana mempertahankan dan mencapai image, periklanan, promosi penjualan, distribusi, pengepakan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru.
MANAGER DAN PENELITIAN
Mengapa Manajer Butuh Penelitian:
Manajer perlu memahami penelitian dalam rangka memprediksi dan mengendalikan kejadian-kejadian disfungsional yang terjadi dalam organisasinya. Secara garis besar mengapa manajer perlu mengerti penelitian yang baik adalah dikarenakan (Uma sekaran, 2000):
1. Untuk membantu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang ada dalam organisasinya
2. Untuk mengetahui dan membedakan mana penelitian yang baik dan yang buruk
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dan effeknya terhadap organisasi
4. Mengerti resiko dalam pengambilan keputusan, dan mengetahui dengan baik probabilitas terhadap tujuan yang akan dicapai
5. Dapat mendorong penelitian dan konsulta untuk bekerja secara efektif
APAKAH PENELITIAN ITU?
Apakah yang dimaksud dengan penelitian? Ada beberapa definisi penelitian diantaranya sebagai berikut:
1. Research is a systematic attempt to provide answers to questions. Such answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they may be highly concrete and specific as is often the case in applied research. (Tuckman 1978:1)
2. Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubugan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986)
3. Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis dan objektif yang meliputi pwngumpulan, pencatatan, dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000)
4. Penelitian merupakan suatu penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995)
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan.
PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah mempunyai tujuan untuk memecahkan permasalahan dengan cara bertahap, terorganisir, menggunakan metode yang kuat untuk mengidentifikasi problem, mengumpulkan data dan menganalisa data sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang valid. Kerlinger mendefinisikan penelitian ilmiah adalah sebagai penyidikan yang sistematis, terkontrol , empiris dan kritis fenomena-fenomena alami, dengan dipandu teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena-fenomena itu.
Karakteristik Penelitian Ilmiah
- Menyatakan tujuan secara Jelas
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab permasalahan atau pertanyaan penelitian. Perumusan masalah seringkali dinyatakan sebagai langkah pentu dalam proses penelitian yang baik.
- Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan
Penelitian ilmiah menggunakan teori-teori yang kuat dan baik sebagai landasan untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Penelitian ilmiah juga memerlukan penerapan metode pemilihan, pemgumpulan dan analisis data yang relevan untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian
- Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji kebenarannya dengan didasarkan atas telaah teori atau berdasarkan pengungkapan data
Penelitian ilmiah dapat mengembangkan hipotesis dengan pendekatan deduktif yaitu pengembangan hipotesis melalui telaah teoritis serta pendekatan induktif yaitu pengembangan hipotesis melalui pengumpulan fakta-fakta yang ada.
- Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi)
- Memilih data dengan presisi
Data yang dikumpulkan adalah benar-benar data yang representatif atau dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya
- Menarik kesimpulan secara objektif
Kesimpulan selalu didasarkan pada hasil analisis data yang objektif
- Menghasilkan penelitian yang memiliki kemampuan untuk digeneralisasi
Hasil penelitian dalam arti temuan penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
- Menjelaskan fenomena secara sederhana (parsimony) sehingga penelitian menjadi lebih terfokus
Laporan penelitian sebaiknya menjelaskan fenomena atau masalah penelitian secara sederhana dan terfokus atau parsimony. Sederhana bukan berarti mengurangi penjelasan mengenai masalah dan tidak memperhatikan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi masalah tersebut, tetapi penjelasan yang terlalu berlebihan akan mengaburkan focus maslah dan argumentasi ilmiah yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian tersebut.
Sedangkan Davis (1993) menyatakan karakteristik suatu metode ilmiah sebagai berikut:
û Bersifat kritis & analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah tersebut.
û Bersifat Logic artinya adanya metode yang digunakan untuk memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
û Bersifat obyektif, artinya obyektivitas itu menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
û Bersifat konseptual dan teoritis; oleh karena itu, untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, peneliti membutuhkan pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
û Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bisa memiliki dua tujuan yaitu:
- Untuk memecahkan permasalahan saat ini dalam lingkungan kerja disebut dengan riset terapan (applied research). Perusahaan yang melakukan riset terapan biasanya akan membayar peneliti atau konsultan guna meneliti permasalahan yang mereka hadapi untuk memecahkan masalah. Hasil-hasil riset terapan akan digunakan:
û Penelitian Evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang digunakan sebagai dasar pemilihan dari berbagai alternatif tindakan untukpengambilan keputusan bisnis
û Penelitian dan Pengembangan (research and development) adalah penelitian yang digunakan untuk pengembangan produk baru atau pengembangan proses untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas
û Penelitian aksi atau tindakan: bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu
- Untuk memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan fokus yang diminati oleh peneliti disebut dengan riset dasar (basic research /fundamental research). Riset ini ditujukan untuk memahami lebih jauh fenomena-fenomena yang terjadi dan bagaimana permasalahan dalam perusahaan-perusahaan dan industri tersebut dapat dipecahkan. Riset tipe ini juga ditujukan untuk membangun teori.
û Penelitian Deduktif: tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesa melalui validasi teori atau pengujian applikasi teori pada keadaan tertentu
û Penelitian Induktif: bertujuan untuk mengembangkan teori atau hipotesa melalui pengungkapan fakta. Penekanannya pada kebenaran dan realitas fakta
KLASIFIKASI PENELITIAN
Klasifikasi penelitian berdasarkan Jenis Data
Jenis – jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenis data yang diperlukan secara umum dibagi menjadi dua: penelitian primer dan penelitian sekunder.
1. Penelitian Primer
Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini ialah:
a. Studi Kasus
Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal
b. Survei:
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.
c. Riset Eksperimental
Riset eksperimental menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek studinya. Kelompok pertama merupakan kelompok yang diteliti sedang kelompok kedua sebagai kelompok pembanding (control group). Penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik.
2. Penelitian Sekunder
Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.
Klasifikasi penelitian berdasarkan Paradigma Penelitian
1. Paradigma Kuantitatif
Paradigma kuntitatif disebut juga paradigma tradisional, positivis, eksperimental atau empiris. Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori – teori melalui pengukuran variabel-variabel peneltitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Paradigma ini biasanya melakukan pendekatan deduktif.
2. Paradigma Kualitatif
Paradigma kualitatif dinamakan juga pendekatan konstruktifis, naturalistis atau interpretatif atau perspektif postmodern. Paradigma kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan induktif.
Klasifikasi Penelitian berdasarkan Karakteristik Masalah
- Penelitian Historis: penelitian yang berkaitan dengan permasalahan masa lalu. Tujuan penelitian historis adalah mengetahui dampak, faktor-faktor dan perkembangan kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi masa yang akan datang
- Penelitian deskriptif: penelitian terhadap maslah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Menurut Boyd 1989 penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi.
- Studi Kasus dan Lapangan: tujuannya melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu
- Penelitian Korelasional: penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih. Pelitian korelasional juga menjelaskan seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti.
- Penelitian kausal komperatif: penelitian ini melakukan pengamatan terhadap konsekuensi konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta dari faktor-faktor penyebabnya. Studi kausal komparatif juga menunjukkan arah hubungan antara vaiabel bebas dengan variabel terikat
- Penelitian Eksperimen: Dalam penelitian ini peneliti melakukan manipulasi atau pengedalian terhadap sekurang-kurangnya satu variabel independen.
Jenis Data
- Penelitian Opini: merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang
- Penelitian empiris: penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman.
- Penelitian Arsip: penelitian terhadap fakta yang tertulis atau arsip.
CONTOH
OBSERVASI:
Vice president merasakan bahwa proses penganggaran tidak berjalan dengan semestinya. Para manager terlalu berhati-hati, sehingga terjadi budget slack yang sangat tinggi. Vice president melakukan observasi terhadap fenomena tersebut dan melihat fenomena ini merupakan suatu permaslahan yang perlu dipecahkan.
PENGUMPULAN DATA AWAL MELALUI WAWANCARA INFORMAL
V.P mencari keterangan pada beberapa manager dan karyawan dibawah naungan manager tersebut. VP menemukan adanya kecemasan para manager terhadap sistem penganggaran. Manager-manager mempunyai persepsi bahwa sistem informasi yang baru telah direncanakan sebagai alat pengendalian. Terlihat secara umum bahwa manager yang memiliki anggaran besar akan diuntungkan ketika dilakukan evaluasi
PENGUMPULAN INFORMASI MELALUI SURVEI LITERATUR
Berdasarkan temuannya, VP mulai membaca literature, artikel yang berhubungan dengan proses penganngaran yang effektif dan menemukan bahwa banyak factor, termasuk temuan dari interview tentang berbagai hal yang menghalangi terjadinya proses penganggaran yang efekti
IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil observasi, pengumpulan informasi melalui wawancara dan survei literature, VP kemudian mengindentifikasi masalah yang paling berhubungan dengan terjadinya slack anggaran yaitu faktor ketakutan terhadap pemotongan anggaran.
RERANGKA TEORI
Dari indentifikasi masalah kemudian disusun rerangka teori yang kuat untuk mendukung pemecahan masalah yang sedang dihadapi
HIPOTESIS
Berdasarkan teori VP memperkirakan hubungan antara factor-faktor. Contohnya, ia memuat hipotesa sebagai berikut : ketakutan terhadap pemotongan anggaran menyebabkan terjadinya budget salck pada proses penganggaran.
Pengumpulan Data
Pada tahapan ini VP mengumpulkan data dari para manager secara anonim melalui kuisioner
Analisa Data
VP kemudian menganalisa data untuk melihat apakah terjadi korelasi yang signifikan antara ketakutan terhadap pemotongan anggaran dengan perilaku budget slack.
Deduksi
Jika hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara ketakutan terhadap pemotongan anggaran dengan perilaku budget slack, maka VP perlu melakukan perbaikan system atau memberikan penjelasan karena adanya kemungkinan terjadinya salah persepsi tentang pemotongan anggaran.
0 komentar:
Posting Komentar