PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN
Rencana Tindakan Keuangan.
Wirausaha perlu bersikap positif dalam merencanakan masa depan; dan
tekanan bab ini adalah pada tindakan sebagai langkah lanjut dari
perencanaan keuangan, yang meliputi kesepuluh langkah berikut ini:
• Menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang tepat bagi perusahaan anda;
• Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternatif;
• Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dan angka keuangan untuk
melengkapkan rancana-rencana;
• Menetapkan tingkat dan target efisiensi (baik jangka panjang maupun
jangka pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik
dan karyawan;
• Mengembangkan sebuah rencana keuangan menyeluruh untuk memberikan
"pete besar" masa depan;
• Memeriksa kebenaran rencana menyeluruh dengan memeriksa setiap
unsur untuk memastikan bahwa setiap unsur realistik dalam hubungan
dengan pengalaman masa lampau;
• Menganalisis rencana dengan membandingkannya dengan prestasi standar
yang sudah ditetapkan, baik intern maupun ekstern;
• Meninjau kembali rencana, merevisi perlunya sampai tercapai sebuah
kombinasi strategi dan faktor-faktor yang dapat diterima.
• Menggunakan rencana sebagai kekuatan motivasi dengan
mengkomunikasikan hasil- hasil perencanaan kepada personalia inti pada
setiap tahap proses; dan
• Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti oleh pengendalian yang
mencukupi, dan memberitahukan serta memotifasi staf yang terlihat.
Kesepuluh langkah ini dapat diringkaskan dan dimasukan ke dalam tujuan
tahap berikut:
• Hasilkan target-target keuangan jangka pendek dan jangka panjang;
• Menetapkan imbalan-imbalan jangka pendek dan jangka panjang;
• Menetapkan standar efisiensi yang meliputi semua aspek operasi;
• Mendokumentasi rencana keuangan yang menyeluruh;
• Memeriksa kebenaran rencana dan merevisinya di mana perlu;
• Menganalisis rencana dan membuat perbandingan dengan standar yang sudah ada.
• Mengkomunikasikan rencana itu kepada karyawan dan menyiapkan tahap
pelaporan dan pengendalian.
1. Penentuan Tujuan : Angka-angka Keuangan Untuk
Target-target Jangka Panjang
Meskipun tujuan perusahaan dapat dinyatakan dari sudut keuangan dan
non-keuangan, kita akan mempfokus pada tujuan-tujuan keuangan. Karena
anda seorang wirausaha, mungkin anda ingin menuliskan ide untuk
mengkuantifikasi ide-ide anda mengenai pertumbuhan bisnis, strategi,
persentase laba, diversifikasi produk dan jasa dan seterusnya. Anda
sedang mengukur, dan mengkuantifikasi dampak dari pertumbuhan,
strategi, perubahan produk, tempat jual baru, perubahan dalam promosi,
dampak periklanan, dan seterusnya. Wirausaha menanyakan "Apa?" dan
selalu bertanya "Bagaimana jika?" dan dia mengharapkan jawaban-jawaban
langsung.
Namun penentuan tujuan lebih dari menulis diatas kertas. Proses itu
sendiri membantu anda menghadapi lingkungan anda. Jika anda
menetapkan tujuan-tujuan untuk kemampulabaan, maka anda mengukur
bisnis anda dalam lingkungan industrinya. Jika anda menentukan tujuan
untuk efisiensi, maka anda sedang mengukur kualitas semua sumber daya
anda: personalia, perlengkapan, pabrik. Ketika anda menentukan tujuan
bagi pertumbuhan, maka anda menghadapkan bisnis anda dengan bisnis
lain di pasar. Dengan kata lain, menentukan tujuan adalah proses
peninjauan kembali bisnis.
Sekarang marilah kita membahas lebih terperinci,dengan contoh-contoh.
Tujuan keuangan anda meliputi perumusan tentang beberapa atau semua
dari hal-hal berikut:
Tujuan-tujuan keuangan: efisiensi bisnis
Pelbagai ukuran efisiensi akan digunakan untuk menaksir prestasi
keuangan. Dan target-target akan ditentukan dan direvisi per tahun
dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi pasar, pengalaman dan keahlian
pribadi. Ukuran efisiensi menyeluruh akan mengaitkan laba bersih
sebelum pajak dengan hasil penjualan dan investasi bisnis. Usaha ini
harus dapat meningkatkan posisinya relatifnya dalam industri. Di dalam
kondisi yang berjalan, nampaknya standar-standar prestasi jangka
pendek yang sepantasnya untuk kedua rasio ini adalah:
Marjin bersih: 10% Laba
Investasi:30%
Proyeksi-proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa rasio marjin bersih
seharusnya bertambah secara mantap menjadi 15% dan laba investasi
menurun dengan turunnya risiko (katakan, 25%) selama sepuluh tahun
mendatang.
Standar efisiensi untuk modal dan produktifitas orang akan ditetapkan
oleh setiap devisi dalam perusahaan kita.
Tujuan-tujuan keuangan : Harapan pertumbuhan.
Hasil penjualan, penetrasi produk, laba dan harta pemilik diharapkan
bertambah setiap tahun. Hasil penjualan diharapkan akan bertambah pada
kecepatan yang melebihi indeks harga grossir dan pada kecepatan yang
sama dengan yang dicapai oleh 10 persen perusahaan dalam industri
tersebut , yang berada di urutan teratas. Bagian pasar akan bertambah
sampai (paling sedikit) 60% dari pasar yang telah dicapai. Laju
pertambahan laba bersih akan melebihi indeks harga konsumen dan
setaraf dengan 10% atas perusahaan yang terbesar dalam industri
tersebut. Harga pemilik akan bertambah dengan kecepatan yang melebihi
pertumbuhan dalam indeks bursa saham.
Tujuan-tujuan keuangan : imbalan untuk para pemilik
Imbalan keuangan untuk pemilik akan terdiri atas imbalan atas waktu,
yang mencerminkan jam-jam yang dialokasikan untuk bisnis, pengalaman
pemilik, kemapuan, dan tanggung jawab; dan imbalan untuk investasi,
yang mencerminkan resiko yang berubah-ubah dari kompetensi
manajerial, dan imbalan investasi berkaitan dengan hilangnya peluang
investasi lainnya. Imbalan atas waktu diharapkan paling sedikit 20
juta rupiah per tahun dan laba atas resiko investasi paling sedikit
30% untuk masa-masa awal, lalu berkurang menjadi 25% kalau risiko
bisnisnya berkurang.
Tujuan-tujuan keuangan : investasi
Menurut syarat penempatan modal dewasa ini , sikitar 60% dari semua
harta yang diperoleh akan dibiayai melalui dana pemilik sendiri, baik
utuk modal investasi baru maupunlaba yang ditanam kembali. Dalamjangka
pendek, laba atas dana pemilik paling sedikit 30% sedangkan dalam
jangka panjang (dengan resiko yang berkurang) paling sedikit 25%. Hal
ini berarti bahwa semua harta baru akan menghasilkan harapan akanlaba
paling sedikit 18% dalam jangka pendek, dan 15% dalam jangka panjang.
Semua harta yang menghasilkan laba, yang menghendaki pengeluaran
melebihi dua puluh juta rupiah, harus dirancangkan untuk mencapai
sasaran ini. Harta yang menghemat biaya diharapkan menghasilkan laba
yang lebih tinggi dari standar-standar ini.
Daftar tujuan dan target keuangan ini dapat anda teruskan sendiri.
Dokumen harus dipersiapkan secara lebih terperinci. Beberapa soal
dapat di keluarkan. Standar-standar dapat bervariasi dari tahun ke
tahun. Falsafah menyeluruh penting. Tujuan-tujuan itu panting sebagai
titik mulai dalam proses perencanaan dan pengendalian. Tanpa
tujuan-tujuan, seorang wirausaha tidak mempunyai dasar atau tolok ukur
untuk digunakan dalam proses perbaikan; tidak mempunyai peluang untuk
mendeteksi kelemahan-kelemahan; tidak mempunyai kesepatan untuk
membangun kekuatan; tidak mempunyai banyak kesempatan untuk belajar
dari pengalaman. Ia hanya mempunyai sedikit peluang untuk menjadi
positif.
Proses penentuan tujuan merupakan suatu latihan kedisiplinan seperti
juga proses perencanaan sendiri. Penentuan tujuan adalah tugas anda
sebagai wirausaha. Banyak anggota staf anda akan terlibat dalam proses
perencanaan ini, numun andalah yang harus membuat keputusan atau
penentuan tujuan. Baik anda maupun staf anda harus meluangkan waktu
untuk merencanakan jangka pendek dan jangka panjang serta penentuan
tujuan. Secara arbitrer, kita dapat melakukan proses penentuan tujuan
dan tugas-tugas lain dalam proses perencanaan dan membuat alokasi yang
berikut, dengan menunjukkan penekanan-penekanan yang berhubungan
dengan:
Waktu untuk Waktu untuk
perencanaan perencanaan
Jangka pendek Jangka panjang
% %
Wirausaha (Anda) 20 80
Staf senior 50 50
Manajemen tingakat bawah 90 10
Nah, tujuan telah ditetapkan! Sekarang perincian perencanaan harus
bersifat khas. Tahap berikutnya adalah menentukan imbalan keuangan
untuk jangka pendek dan jangka panjang.
2. Perumusan Imbalan Keuangan :
Imbalan keuangan untuk pemilik akan terdiri dari imbalan atas waktu
dan imbalan atas investasi. Imbalan atas waktu akan dihitung sebagai
berikut:
Gaji pokok manajer Rp. 15.000.000,00
Jam kerja yang dicurahkan 2.000.000,00
Kualifikasi 500.000,00
Pengalaman 1.000.000,00
Tanggungjawab 3.000.000,00 +
Total Rp. 22.000.000,00
Imbalan atas investasi akan didasarkan pada laba sebesar 30% untuk
investasi antara Rp. 127 juta dan Rp. 38 juta. Maka imbalan keuangan
total untuk tahun berikutnya akan berjumlah sebesar Rp. 60.100.000,-
Jangka panjang, gaji dasar manajer akan diindeks setiap triwulan,
disesuaikan dengan kenaikan upah nasional dan imbalan atas waktu akan
disesuaikan dengan lamanya pengalaman, kualifikasi, tanggungjawab, dan
survai penggajian para eksekutif tahunan, yang dilaksanakan oleh
asosiasi-asosiasi profesional. Dengan kecendrungan yang ada sekarang,
yang berikut ini mewakili proyeksi imbalan pemilik yang diharapkan
untuk lima tahun yang akan datang:
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(dalam 000 rupiah)
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Waktu 24 000 28 400 33 000 35 000 40 000
Investasi 39 000 42 000 45 000 50 800 53 800
Total 63 000 70 400 78 000 85 800 93 800
Bagi perusahaan anda, perincian investasi dan laba dapat diperluas.
Yang penting adalah sikap anda dalam proses penentuan imbalan. Ini
bukanlah persoalan menambah uang kontan yang tersedia bagi anda
sendiri; melainkan rencana itu menyatakan kepercayaan anda pada
kemampuan sendiri, dengan bantuan staf anda, untuk mencapai
angka-angka imbalan yang "dapat diterima" dan "dapat dibenarkan".
Dalam menentukan imbalan anda bersifat wirausaha.
Tahap 3 dalam latihan ini adalah menentukan standar-standar efisiensi
bisnis, dan ini akan di capai untuk menentukan rencana keuangan anda
yang menyeluruh.
3. Standar Efisiensi.
Pelbagai standar efisiensi akan dibahas kemudian dalam bab ini.
Sebagai contoh ini, standar dibatasi pada marjin kotor, pengeluaran
dan marjin bersih. Target-target dapat ditetapkan berdasarkan catatan
intern maupun dari statistik industri, yaitu yang sering dinamakan
"perbandingan ekstern" atau "perbandingan antara perusahaan". Kedua
set data ini penting bagi wirausaha karena perbandingan tetap antara
bisnis anda dan bisnis lain di dalam industri itu sesuai dengan konsep
meningkatkan kekuatan, menghilangkan kelemahan dan mengambil sikap
positif terhadap pertumbuhan.
Dengan adanya statistik intern dan ekstern dari prestasi masa lampau
dan harapan-harapan masa depan, wirausaha dapat mengembangkan sebuah
rencana keuangan yang menyeluruh. Angka-angka relatif diterapkan pada
permintaan imbalan keuangan untuk menetapkan proyeksi-proyeksi
penjualan, pengeluaran dan laba.
4. Menyusun Rencana Keuangan Menyeluruh
Dengan adanya target-target persentase marjin bersih dan imbalan yang
diinginkan pemilik, sekarang kita dapat memproyeksikan target-target
penjualan untuk setiap dari enam tahun dengan angka-angka pengeluaran
dan laba bersihnya.
Secara terperinci, untuk tahun dasar:
Target marjin bersih yang dikehendaki = 10 persen
Imbalan wirausaha yang dikehendaki = Rp. 60.100.000
Karena itu, target target penjualan = Rp.601.000.000
(Rp.
60.100.000 x 10%)
Faktor kunci ini akan memungkinkan anda untuk melaksanakan
pengendalian atas masa depan perusahaan anda. Anda hendaknya jangan
terlibat dalam rinci-rinci pengeluaran atau rinci-rinci penjualan,
melainkan dalam rinci penjualan total dan pengeluaran total. Andalah
yang menetapkan garis-garis pedoman dan staf anda bertugas untuk
memastikan tercapainya target-target yang dikehendaki perusahan anda.
5. Memverifikasi Rencana.
Sebagai wirausaha, anda tidak puas untuk mendokumentasikan rencana
keuangan menyeluruh, tanpa sebelumnya mencek dan mencek silang atas
rencana tersebut sehingga memang "dapat dicapai". Jika target
penjualan untuk tahun dasar sebesar Rp. 601.000.000, lini produk
manakah yang dapat menjadi bauran yang dapat diterima? Jika target
marjin kotor sebesar 27%, bagaimanakah cara mencapainya? Strategi
penetapan harga dan putaran sediaan manakah, yang akan memberi hasil
yang direncanakan?. Apakah strategi itu menghendaki harga penjualan
yang lebih tinggi ataukah pembelian barang-barang penjualan yang lebih
efisien, atau kedua-keduanya?.
Wirausaha biasanya menghendaki analisis penjualan produk, harga-harga
pembelian dan marjin. Selama jangka waktu anggaran, dia akan
menginginkan sebuah analisis marjin sebenarnya dibandingkan dengan
rencana yang telah disetujui. Staf penjualan akan diberi instruksi dan
tanggungjawab khusus untuk memastikan tercapainya target-target. Tabel
berikut ini menggambarkan jenis analisis, yang dapat dicapai untuk
memverifikasi marjin-marjin:
Kelompok produk Penjualan yang Marjin Laba kotor
diharapkan
Rp (%) Rp
A 130.000.000 30 39.000.000
B 190.000.000 25 47.500.000
C 80.000.000 33 26.400.000
D 70.000.000 26 18.200.000
E 70.000.000 31 21.700.000
F 60.100.000 15.5 9.470.000
Total 600.100.000 27 162.270.000
Apakah tingkat penjualan mungkin bagi setiap kelompok produk?. Apakah
marjin-marjinya masuk akal?. Bagaimanakah mencapainya?. Apakah
maknanya hal ini bagi para penyelia kelompok penjualan?.
Memversifikasi rencana keseluruhan menghendaki suatu analisis
pengeluaran total ke dalam komponen-komponen yang mempunyai arti
tertentu bagi pengendalian bisnis. Penggolongan pengeluaran yang umum
untuk tujuan-tujuan perpajakan mungkin tidak ada artinya bagi tujuan
pengambilan keputusan dan pengendalian oleh manajer wirausaha.
Kelompok-kelompok berikut ini mungkin sesuai:
• Upah dan Gaji. Dianalisis menurut personalia – setiap anggota staf
akan dikenali dari golongan gajinnya.
• Biaya Gedung Dianalisis menurut jenis pengeluaran yakni sewa,
listrik, pemanasan, pembersihan, keamanan,asuransi.
• Biaya uang. Dianalisis menurut jenis pengeluaran, yakni bunga,
potongan-potongan harga, piutang ragu-ragu, biaya bank atau pinjaman.
• Pengeluaran untuk penjualan dan promosi. Dianalisis menurut jenis
pengeluaran yakni periklanan, pengeluaran untuk pengiriman barang,
promosi.
• Pengeluaran komunikasi. Dianalisis menurut jenis pengeluaran yakni
telepon, alat tulis-menulis, telegram dan kawat.
Dalam beberapa perusahaan, upah dan gaji dapat dialokasikan dalam
kelompok pengeluaran yang lain. Umpamanya: gaji staf penjual, dapat
dialokasikan dalam pengeluaran penjualan dan promosi. Gaji karyawan
administrasi dan sekrertaris dapat dialokasi ke dalam pengeluaran
administrasi; dan seterusnya. Ancangan yang akan diambil haruslah
mencerminkan kebutuhan-kebutuhan manajemen.
6. Menganalisis Rencana .
Rencana bisnis dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan, yang
dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan keuangan di masa mendatang;
untuk mentes strategi alternatif untuk penjualan, bauran produk,
pengendalian biaya, investasi, pengembangan staf, pembiayaan, dan
seterusnya. Analisis bertujuan untuk membuat manajer- wiarausaha
menjawab pertanyaan terperinci mengenai kegiatan-kegiatan bisnis.
Namun, karena anda seorang wirausaha, anda tentu menginginkan
perbandingan prestasi masa lampau dengan yang akan datang
(direncanakan) dengan bisnis punjak (paling efisien) dalam industri
anda.
7. Komunikasi Melalui Laporan.
Jika anda telah merencanakan strategi bisnis, tidaklah masuk akal jika
anda menyimpan semua fakta untuk diri sendiri sedangkan anda
mengharapkan kerjasama positif dari staf anda. Meskipun pertanyaan
tentang (a) menentukan standar dan pengendalian prestasi dan (b)
ketelibatan orang .
Arus kas. Jika anda telah menyelesaikan penentuan tujuan, menetapkan
tujuan jangka panjang; mengubah ide dan rencana ke dalam angka-angka
keuangan dan proyeksi keuangan; dan akhirnya mengkomunikasikan
hasil-hasilnya kepada staf pembantu anda. Apakah ini berarti
tindakan-tindakan wirausaha anda sudah selesai? Sayang, belum! Sebuah
bidang dalam keuangan membutuhkan perhatian seksama dari anda; arus
kas bisnis, dari minggu ke minggu, dan dari bulan ke bulan.
Ringkasanya, rencana anda untuk memperoleh laba, yang telah
dipersiapkan dengan hati-hati, sekarang harus:
• diubah ke ekuivalen mingguan dan bulanan;
• menentukan titik mulai untuk proyeksi arus kas.
Wirausaha melihat kas sebagai sumberdaya yang harus dimanajemeni.
Terlalu banyak pemilik dan manajer membiarkan pengelolaan arus kas
kepada bank dan hanya mengetahui beberapa uang kas telah diterima dan
dikeluarkan setelah diterimanya laporan bank tiap akhir bulan. Hal ini
kurang baik. Mengendalikan kas dapat menambah laba, dengan jalan
mengurangi pengeluaran untuk bunga; dan ini berarti memiliki sumber
daya cair (liquid) untuk memanfaatkan peluang-peluang yang
menguntungkan. Wirausaha hidup subur dari peluang, dan kerena itu
harus mengendalikan persediaan uang tunai.
Sayang, menyiapkan ramalan arus kas tidaklah mudah, biarpun anda
diperlengkapi dengan proyeksi laba mingguan karena:
• Sebagian dari pendapatan penjualan dari laporan laba mingguan
mungkin saja berupa penjualan kredit; dan semua penjualan kredit
haruslah dijadualkan waktu pembayarannya (penerimaan uang tunai
sebenarnya). Penjualan kredit minggu ini mungkin saja baru diterima
dalam bentuk uang lima minggu kemudian.
• Beberapa penngeluaran dalam proyeksi laba mingguan mungkin telah
dialokasi selama beberapa minggu oleh akuntan anda, namun realisasinya
merupakan pembayaran kas "sekaligus" (lump sum) dalam satu minggu
tertentu. Umpamanya, pengeluaran untuk asuransi dapat dialokasikan
untuk beberapa minggu, namun dapat dibayar sekaligus untuk setiap enam
bulan. Anda arus mengetahui waktu pembayaran sebenarnya
• Beberapa pengeluaran yang muncul dalam proyeksi laba mingguan
mungkin saja tidak milibatkan arus kas jangka pendek apa pun.
Umpamanya, pengeluaran untuk depresiasi adalah biaya untuk penggunaan
harta tetap (seperti pabrik dan peralatan), namun tidak melibatkan
arus kas mingguan.
• Beberapa pengeluaran mungkin bekaitan dengan arus kas tahunan yang
akan datang. Umpamanya, provisi untuk cuti karena tugas yang lama,
mungkin belum akan menimbulkan arus kas (bertahun-tahun lagi baru
menyebabkan pengeluaran arus kas)
• Beberapa barang dalam arus kas mungkin tidak muncul dalam proyeksi,
karena mereka tidak mewakili pengeluaran atau hasil. Umpamanya, dana
pinjaman yang diterima atau dana sendiri (ekuitas), baru yang dibuat
oleh pemilik, akann berati arus kas masuk (cash inflow) – namun tidak
ada sejumlah uang yang muncul dalam proyeksi laba. Demikian pula, uang
yang anda ambil sebagai pemilik dalam bentuk bagian laba anda berarti
arus kas ke luar, namun tidak muncul dalam laporan laba. Pembelian
barang modal baru(tanah, kendaraan, pabrik,peralatan) juga berarti
pembayaran kas, namun tidak akan muncul dalam laporan rugi laba.
Mengembangkan Sikap Perhitungan Keuangan Terhadap Sumberdaya .
Anda mempunyai bisnis; atau barang kali anda sedang merencanakan
sebuah usaha baru. Anda searusnya merencanakannya, dengan mengingat
harta fisik:
• Orang (yang anda miliki anda butuhkan). Bagaimana prestasi mereka
nanti? Dapatkah mereka diandalkan? Apakah anda yang harus dinaikan
pangkatnya?
• Lokasi bisnis anda. Apakah akan menarik pelanggan? Apakah jasa-jasa
dapat diterima? Bagaimna tentang perluasan di masa mendatang?
• Tata letak bisnis anda (baik toko ataupun toko pojok). Apakah
membantu staf dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan? Apakah
terdapat hambatan arus? Dapatkah direorganisasi?
Yang harus dipertimbangkan juga adalah gedung, pabrik, kendaraaan, dan
inventaris. Hal-hal ini merupakan sumberdaya yang penting bagi
keberhasilan anda dan persoalan-persoalan mengenai hal-hal itu harus
ditangani dengan serius. Namun menjadi wirausaha menghendaki lebih
dari itu.
Kegitan bisnis melibatkan uang. Penjualan mendatangkan uang.
Pembiayaan mengikat bisnis untuk mengeluarkan uang; keberhasilan
biasnya diukur dengan baris paling bawah dari laporan neraca yakni
laba bersih. Investasi anda dalam bisnis diukur dalam uang. Karena itu
anda arus memandang sumberdaya bisnis anda sebagai investasi uang,
yang bekerja untuk anda dan menghasilkan imbalan keuangan yang
memuaskan.
Sebagai seorang wirausaha anda ingin berhasil; anda ingin
mengendalikan urusan keuangan sehari-hari anda; anda ingin mengetahui
bahwa masa depan dijaga dengan hati-hati, dengan rencana untuk
ketidakpastian; dan bahwa prospek selalu memenuhi sasaran-sasaran
anda. Dengan kata lain, anda ingin memperoleh jawaban atas
pernyataan-peryataan berikut:
• Apakah investsi saya sekarang? Bagaimanakah sumberdaya-sumberdaya
saya dari sudut keuangan?
• Bagaimanakah imbalan keuangan saya dibandingkan dengasn investasai saya?
• Apakah saya membutuhkan sumber daya tambahan? Apakah
implikasi-implikasi keuangan?
• Faktor-faktor vital manakah yang menjamin keberhasilan bisnis saya?
Apakah saya dapat mengendalikan faktor-faktor ini dari hari ke hari?
• Bagaimanakah masa depan? Investasi mana? Sumberdaya-sumberdaya mana?
Imbalan-imbalan apa?
• Apakah saya harus mencari bantuan dalam urusan keuangan? Di mankah
saya dapat memperoleh bantuan ini?
1. Mengukur Sumberdaya Anda
Sumberdaya fisik anda adalah harta. Anda membeli harta untuk membantu
anda mengembnagkan kegiatan dan mencapai tujuan-tujuan anda. Harta
digunakan untuk menghasilkan penjualan dan laba. Sebagai wirausaha,
anda haruslah memandang semua harta dengan cara lain. Anda membeli
sediaan untuk dijual dengan laba: gedung dipakai untuk bisnis; kotak
peragaan untuk menaikkan penjualan; kendaraan untuk menghemat biaya
atau untuk meluaskan oprasi anda.
Ada harta yang relatif cepat dapat diubah menjadi penjualan, laba dan
kas. Mereka dinamakan harta lancar (current assets) Contoh-contohnya
adalah uang, saldo bank, sediaan (baik bahan mentah, bahan setengah
jadi atau barang yan siap dijual); dan piutang. Harta lain digunakan
untuk membantu bisnis dan bukan untuk dijual; umpamanya kendaraan,
gedung, tanah, pabrik, dan peralatan. Ini dinamakan harta tetap (fixed
assets).
Baik harta lancar maupun harta tetap diukur dari sudut biaya bagi
perusahaan anda: biaya pembelian sediaan, biaya pembelian mesin dan
pabrik, biaya konstruksi gedung dan seterusnya. Sebagai wirausaha anda
menaruh minat pada biaya "pasar" atau "berjalan" dari sumberdaya ini.
Berapa biaya penggantian dari tanah dan gedung anda? Informasi ini
akan membantu anda untuk membuat keputusan-keputusan kunci tentang
penetapan harga, dan/ataukah menjual lokasi pabrik anda sekarang dan
pindah ke lokasi baru. Sebagai wirausaha anda selalu saja merencanakan
atau mepertanyakan pemakaian sumberdaya anda secara lebih efisien.
Dari sudut biaya pembelian dan biaya penggantian yang sekarang
berlaku, harta anda dapat dinilai dalam keuangan.
Sebagai wirausaha anda tentu ingin bertanya tentang jumlah-jumlah yang
tercatat di bawah " biaya" dan "nilai sekarang".
• Jika terdapat perbedaan yang berarti di antara jumlah biaya dan
harta lancar, bagaimanakah kemungkinan kecenderungan di masa
mendatang? Bagaimanakah kecendrungan ini akan mempengaruhi
sasaran-sasaran masa depan saya?
• Apakah kita terlalu banyak memegang uang tunai? Apakah saldo bank
terlalu tinggi? Dapatkah dana dipakai secara efektif di tempat lain ?
Apakah merupakan uang kas menganggur? Apakah yang terjadi pada sldo
kas/bank dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan?
• Apakah kita terlalu banyak memegang sediaan? (bisnis pada umumnya
demikian)! Dapatkah kita menjadual kembali pesanan untuk mengurangi
investasi kita? Apakah para pensuplai mengantarkan barang-barang,
sesuai denga kebutuhan kita dan bukan sesuai dengan kebutuhan mereka?
• Bagaimana tentang investasi dalam tanah? Apakah kita membutuhkan
tanah? Apakah dapat dijual tanah itu? Atau apakah tanah dipegang
sebagai pelindung terhadap inflasi?
Sebagai seorang wirausaha, anda tentu ingin mengambil sikap positif
terhadap sumberdaya anda. Untuk ini, anda harus mengetahui apa yang
anda dikendalikan. Namun, harta bukan sumberdaya anda satu-satunya.
Anda mempunyai akses terhadap keuangan dan kredit dari orang lain
dalam bisnis, dan anda mempunyai dana (dan pemilik lain) dalam
bisnis. Jadi, laporan yang lengkap dari sumberdaya atau yang sering
dinamakan posisi keuangan atau neraca mengandung perincian tentang
pinjaman, piutang, dan modal pemilik atau ekuitas. Hutang adalah
tagihan orang lain atas bisnis anda, seperti tagihan bank yang harus
ditunaikan, pinjaman yang harus dibayar kembali; kredit diterima yang
harus dibayar. Ada yang hutang lancar (harus dibayar dalam tempo
dekat) dan yang lain merupakan hutang jangka panjang (hutang yang
dibayar setelah jangka waktu lebih dari setahun). Baik hutang lancar
maupun jangka panjang selalu ditunjukan dalam "kas lancar". Karena
investasi dana anda dari orang lain (hutang) digunakan untuk mendapat
harta, biaya pembelian dari harta harus selalu sama dengan biaya
hutang dan modal pemilik atau ekuitas.
2. Mengukur Imbalan Anda.
Imbalan anda berupa uang, berasal dari prestasi yang diukur dengan
uang. Dalam bisnis eceran, anda membeli dan menjual; dalam bisnis
pembikinan, anda membeli, memproses dan menjual. Hasil akhir adalah
laba, yang merupakan perbedaan antara hasil dan pengeluaran. Karena
anda berada dalam bisnis untuk diri sendiri (sebagai wirausaha), anda
haruslah mencari dua sumbangan sebagai imbalan total anda:
• Imbalan uang untuk waktu yang dijatahkan untuk bisnis
• Imbalan uang untuk investasi modal, yang berkaitan dengan risiko
dalam bisnis anda.
Imbalan uang atas waktu anda
Bagaimana anda dapat mengukur imbalan atas waktu anda? Seperti halnya
terhadap karyawan anda, dasarkanlah pada jumlah jam kerja, pengalaman,
kualifikasi, dan tanggungjawab yang diterima:
• Jam: berapa jam efektif per hari, minggu, tahun yang anda berikan
untuk bisnis anda? Berapa yang dapat dinamakan jam kerja yang normal?
Berapa banyak yang termasuk "lembur"?
• Pengalaman: Manajemen? Luasnya? Industri? Jumlah tahun?
• Kualifikasi: Ijazah? Diploma? Lulus perguruan tinggi? Kualifikasi
dalam perdagangan? Pelatihan khusus di bidang manajemen?
• Tanggungjawab: Jumlah staf yang dikendalikan? Jumlah penjualan?
Bidang produk? Pertumbuhan bisnis?
Dalam kasus anda, titik tolaknya mungkin gaji pokok bagi seorang
manajer untuk bisnis serupa. Pada gaji pokok ini, dapat ditambah isian
tambahan untuk jumlah jam yang diberikan, pengalaman, kualifikasi dan
tanggungjawab. Umpamanya:
Gaji pokok Rp. 15.000.000
Tambahan:
Jumlah jam 2.000.000
Kualifikasi 500.000
Pengalaman 1.500.000
Tanggungjawab 3.000.000 +
Total Rp. 22.000.000
Bagaimana imbalan atas waktu sebesar RP. 22.000.000 per tahun ini,
dibandingkan dengan gaji yang anda perkirakan akan anda bayarkan pada
seorang manajer yang mengambil tempat anda; dengan pengalaman,
kualifikasi dan tanggungjawab yang sama, dan bersedia bekerja untuk
jumlah jam yang sama? Bila taksiran anda mendekati Rp. 22.000.000,
anda sudah siap untuk perhitungan berikutnya: imbalan wirausaha untuk
investasi bisnis anda.
Imbalan atas investasi anda
Anda berhak akan imbalan atas investasi modal pada bisnis anda. Jika
anda menanam modal dalam bursa saham, anda tentu akan mengharapkan
dividen dari saham-saham yang dibeli. Jika anda menanam dalam obligasi
atau deposito bank, maka anda tentu akan mengharapkan hasil dalam
bentuk bunga. Investasi anda sendiri dalam bisnis anda seharusnya
memberikan anda imbalan juga. Besaranya imbalan tergantung kepada
taksiran anda atas risiko bisnis; risiko atas industri dan bisnis
anda dalam industri.
Orang mempunyai pendapat yang berlain-lainan mengenai apa yang
merupakan resiko "besar" dan risiko "kecil". Untuk investasi yang
dinilai tinggi risikonya, ada yang meminta pengembalian tahun sebesar
80%; ada lagi yang 60%; ada juga yang bahkan mungkin menghendki 100%
atau 200%
Batasnya yang lebih rendah dapat dipasang untuk laba investasi bagi
investasi yang "aman" atau yang risikonya "rendah". Laba investasi
atas obligasi pemerintah mungkin dianggap sebagai risiko "kecil" dan
jika tingkat laba yang berlaku hanya 10% per tahun, ini memberikan
batas bawah karena kecil kemungkinannya bahwa bisnis anda mempunyai
risiko yang lebih kecil daripada obligasi pemerintah. Jadi, kita
mempunyai suatu dasar untuk mengukur risiko.
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Taksiran anda tentang
Pengembalian atas ri- Risiko industri anda? Risiko bisnis anda?
siko kecil atau risiko
besar
% % %
Besar 80 Besar 60 Besar 50
Dapat diterima 40 Dapat
diterima 30
Kecil 10 Kecil 15 Kecil 20
Apa artinya ini? Taksiran anda mengenai risiko untuk bisnis anda
adalah bahwa pada tahap-tahap awal permulaan usaha dan perkembanganya
(risiko besar), laba investasi arus kira-kira 50%. Sekarang, laba
sebesar 30% dapat diterima. Dan dengan tumbuhnya bisnis secara mentap
(risiko kecil), laba yang dapat diterima bisa serendah 20%
Sekarang kita terapka ini kepada contoh eceran/grossir kita. Ukuran
yang lazim sekarang atas dana sendiri untuk investasi adalah RP.
127.000.000, sehingga laba sebesar 30% berarti Rp.38.100.000 per
tahun.
Imbalan total anda
Imbalan waktu 22.000.000
Imbalan investasi 38.100.000
Total 60.100.000
Angka ini adalah sebelum pajak dan harus cukup besar untuk
memungkinkan penarikan uang kas (sebagai laba) untuk kehidupan
pribadi; membayar pajak dan memungkinkan penanaman modal dalam bisnis
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
3. Pengendalian Faktor-faktor Keuangan.
Setiap bisnis mempunyai ciri-ciri unik tertentu, yang menentukan bagi
keberhasilan jangka pendek dan janngka panjang. Dalam dagang eceran,
faktor keuangan yang kritis mungkin marjin kotor atau bersih, putaran
sediaan,biaya umum dan produktifitas staf. Bagi seorang usahawan
pembikinan, biaya bahan mentah atau distribusi mungkin bersifat
kritis. Dalam industri jasa, biaya tenaga kerja dapat menentukan
sukses atau kegagalan. Strategi bisnis anda akan dipengaruhi oleh
faktor-faktor keuangan yang kritis ini. Gambaran berikut ini diberikan
untuk menekankan butir ini. Pemilik toko eceran dapat menganggap
marjin kotor dan putaran sediaaan sebagai faktor-faktor yang
menentukan keberhasilan tokonya. Marjin kotor adalah persentase laba
kotor dari penjualan. Putaran sediaan adalah hubungan antara harga
pokok barang yang sebenarnya dijual dan inventaris rata-rata yang
dijual. Marjin tinggi berati laba besar; namun sekaligus berarti harga
yang tinggi dan mungkin juga pembeli menjadi enggan; artinya putaran
sediaan rendah.
Marjin rendah berarti harga yang lebih rendah, tetapi (mungkin)
putaran sediaan tinggi. Jadi taktik dalam perdagangan adalah
menentukan harga dan mengendalikan putaran sediaan sedemikian rupa,
sehingga memaksimumkan laba kotor dan tentunya juga laba bersih.
Sebuah kelaziman yang seringkali dipakai dalam perdagangan eceran
adalah:
Marjin kotor x putaran sediaan = 135 atau lebih
Jadi 35% x 4.0 = 140
atau 35% x 4.5 = 135
atau 40% x 3.5 = 140
atau 25% x 5.5 = 137,5
atau 20% x 7.0 = 140
atau10% x13.5 = 135
Operasi dengan marjin rendah memerlukan putaran sediaan yang sangat
tinggi, dan sebaliknya berlaku untuk toko-toko dengan marjin tinggi.
Seorang pedagang meubel eceran karenanya dapat memutuskan sebagai
strategi, apakah menjual meubel kualitas puncak, buatan tangan dengan
marjin tinggi atau memasarkan meubel standar, buatann mesin, dengan
marjin rendah. Pilihan terakhir tentu mencari putaran sediaan yang
tinggi; dulu mungkin mengharapkan putaran sediaan yang rendah.
4. Keuangan .
Seorang wirausaha tidak pernah bersikap acuh tak acuh terhadap
penggunaan dana. Sikap acuh tak acuh yang demikian sering menjadi ciri
dari sebuah bisnis kecil. Telaah mengenai kegagalan bisnis dalam
negara-negara maju, menunjukkan bahwa jebakan utama yang menggagalkan
manajemen adalah perencanaan keuangan yang tidak baik. Terlalu banyak
bisnis kecil gagal mengendalikan likuiditas – bauran antara dana
sendiri dan modal pinjaman sebaik-baiknya: mereka gagal dalam melihat
uang sebagai sumber yang harus dikendalikan.
Untuk mengendalikan keuangan, anda harus mengerti siklus keuangan,
mengaitkan investasi awal anda dengan pendapatan, pengeluaran, laba,
imbalan untuk anda sendiri dan laba yang ditanamkan kembali.
Jika anda telah melakukan riset tentang gagasan bisnis anda, anda
tentu telah menanam dana dalam perusahaan dan meningkatkan jumlah
dana. Sebagaian dari dana yang tersedia akan ditanam dalam harta, yang
tetep maupun yang lancar. Dana lain akan digunakan untuk membayar
pengeluaran dan menghasilkan penjualan dan laba. Laba adalah imbalan
anda, sebagian untuk ditarik dari bisnis, dan sebagian untuk
ditanamkan kembali untuk membangun investasi atau dana anda sendiri.
Jadi timbullah sebuah kelompok strategi wirausaha yang baru:
• Apakah dana sendiri (ekuitas) semuanya harus datang dari suku anda?
Apakah anda menginginkan rekanan?
• Apakah anda harus meminjam? Dan jenis apa? Berapa banyak?
Pengendalian manakah yang dapat lepas dari anda?
• Apakah anda dapat menggunakan kredit janga pendek? Bagaimanakah
syarat-syaratnya?
• Dapatkah risiko keuangan besar dibagi? Dipindahkan? Dihilangkan?
Jelas bahwa jika anda dapat meminjam dengan bunga 15% dan memperoleh
hasil 30%, hasilnya adalah keberhasilan wirausaha. Jika tingkat
penghasilan anda jatuh menjadi 12% hasilnya adalah kemelaratan dan
malapetaka.
5. Pengendalian dan Masa Depan.
Rentang waktu perencanaan menjangkau jauh ke masa depan. Para
wirausaha siap untuk ketidakpastian-ketidakpastian yang sudah dekat.
Mereka yakin bahwa mereka "dapat mengendalikan" lingkungan bisnis,
tempat mereka beroperasi, dan selalu siap untuk menangani
faktor-faktor dan pengaruh di luar pengendalian mereka dengan
strategi-strategi alternatif. Perencanaan anda janganlah merupakan
sebuah latihan akademis yang tidak ada hasilnya, melainkan sebuah
ancangan yang ketat terhadap masa depan bisnis anda, dengan lingkungan
yang tidak menentu. Adalah suatu desiplin yang baik untuk mencatat
fakta dan angka di atas kertas; mencek dan mencek-silang data tersebut
sampai anda puas bahwa anda mempuyai sebuah rencana keuangan yang
dapat dicapai. Tentu anda akan perlu membuat keputusan yang jelas
mengenai imbalan, tingkat efisiensi, strategi pemasaran, alternatif
biaya, investasi, produktivitas orang. Perencanaan merupakan suatu
tantangan, dan untuk memenuhinya anda menarik hikmah dari pengalaman
lampau dan nasihat para ahli untuk menyusun masa depan bisnis anda.
Ancangan dan titik tolak yang disarankan cocok untuk wirausaha: mereka
positif dan agresif.
• Tentukan hak anda atas imblan – bersikap positif
• Tetapkan tingkat efisiensi bisnis anda – bersikaplah positif.
• Berdasarkan kedua faktor itu (imbalan uang dan tingkat efisiensi)
hitunglah (a)pendapatan; (b) pengeluaran; (c) investasi yang
dikehendaki; dan (d) produktifvitas yang diperlukan.
• Cek dan ceklah lagi; revisilah dan berpuaslah dengan hasil anda.
• Berkkomunikasilah dengan staf anda, sambil bersikap antusias dan positif.
• Kendalikan dan monitorlah prestasi selama masa perencanaan.
Detail-detail dari proses perencanaan diberikan dalam bab berikut,
namun dua langkah pertama yang diterangkan di bawah adalah perluasan
dari bagaian terdahulu "Mengukur imbalan-imbalan anda"; karena
langkah-langkah itu adalah inti sari dari sikap wirausaha dalam
bisnis.
Dalam bagian itu, imbalan untuk anda, si wirausaha, dibagi antara
imbalan uang atas waktu (Rp.22.000.000dalam contoh); dan imbalan
investasi (kira-kira Rp.38.000.000 dalam contoh). Ini memberikan
imbalan total sebesar kira-kira Rp.60.000.000 untuk tahun itu. Mungkin
anda ingat bahwa angka-angka didasarkan atas faktor-faktor realistik:
waktu, pengalaman, kualfikasi tanggungjawab, investasi keuangan, dan
tingkat risiko.
Langkah 2 membawa faktor efisiensi. Bagaimana efisiensi harus diukur?
Beberapa cara untuk wiarausaha dibahas dalam beberapa halaman berikut
ini; namun, yang terlazim adalah satu rasio tertentu: persentase
matjin bersih.
Laba bersih (sebelum dikenakan pajak) 100
x %
Hasil penjualan 1
Persentase marjin bersih bervariasi luas dari industri yang satu ke
industri yang lain. Dalam industri makanan eceran, marjin bersih
mungkin serendar 2 atau 3 persen. Untuk barang-barang berkualitas
tinggi, khusus dan putaraan sediaan rendah, marjin bersih mungkin
lebih dari 50%. Setiap wirausaha ingin meningkatkan efisiensi (marjin)
dan langkah 2 dalam proses perencanaan wirausaha adalah untuk
menetapkan tiingkat-tingkat efisiensi untuk masa bisnis yang akan
datang. Coba anda asumsikan bahwa anda telah mencapai marjin bersih
sebanyak 9% pada masa dagang anda yang lalu, dan anda berpendapat
bahwa anda harus meningkatkan ini samapai 10% untuk masa depan
berikutnya. (Bagaimana? Kita akan lihat nanti).
Sekarang kita mempunyai:
• Imbalan yang diminta: Rp. 60.000.000
• Tingkat efisiensi (marjin) yang diminta: 10%.
Sekarang anda tahu, bahwa bisnis anda harus menghasilkan pendapatan sebanyak:
Rp. 60.000.000
atau Rp.
600.000.000 untuk tahun itu
10%
Kebijaksanaan dan memperoleh bantuan
Dalam bab-bab awal, perhatian dipusatkan pada ciri-ciri dan sikap
wirausaha. Sekarang perhatian kita pusatkan pada keterampilan tehnik
dan pengetahuan wirausaha. Siapakah wirausaha? Banyak yang mempunyai
pengalaman dan pelatihan teknis dalam pemasaran dan penjualan atau
dalam keteknikan dan ilmu pengetahuan. Sedikit yang mempunyai
pengalaman dan pelatihan dalam spektrum luas ketrampilan dan kehalian
manajemen, yang diharapkan dari pemilik/manajer. Anda akan diharuskan
membuat keputusan menngenai keuangan, pelaporan, peraturan pemerintah,
persoalan hukum, perakunan, organisai, personalia –serta juga
pemasaran, pembelian, penjualan dan produksi. Sedikit sekali wirausaha
yang mempunyai pengalaman manajemen dan keahlian dalam semua bidang.
Dalam bab ini, kita menitikberatka maslah keuangan, dan dalam bidang
ini persoalan-persoalan biasanya timbul karena:
• Sedikit wirausaha yang mempunyai pengalaman atau pelatihan dalam
manajemen keuangan.
• Karena banyak yang enggan mencari bantuan ahli, akibanya adalah
kesukaran-kesukaran keuangan, halangan dalam pertumbuhan dan
perkembngan dari bisnis, atau malahan kegagalan bisnis.
Mengambil pendirian positif bearti menyarankan ancangan yang berikut:
• Ikutilah seminar atau kursus untuk mendapat latar belakang
pengetahuan cukup supaya memahami dasar-dasar persoalan keuangan dan
komunikasi denga para profesional.
• Dapatkan seorang penasihat profesional bermutu, yang berorientasi
manajemen dalam ancangannya terhadap keuangan. Anda tentu juga
memerlukan seorang penasehat pajak yang baik. Orang-orang yang
profesional dalam pajak dan profesioanal manajemen mungkin saja orang
yang sama ataupun belainan.
• Gunakan nasehat yang diberikan, ciptakan suasana yang membawa
penasihat itu ke perusahan anda secara teratur.
C. Mengukur dan Mengendalikan Strategi Serta Hasil Keuangan.
Pada permulaan disarankan agar anda memperhatikan:
• pengendalian faktor-faktor kritis;
• kecendrungan-kecendrungan;
• pengahasil laba;
• perbandingan intern dan ekstern; dan
• rapat untuk tindakan.
1. Pengendalian Faktor-faktor Kritis
Kita telah membahas pentingnya faktor-faktor kritis dalam keberhasilan
bisnis bagi wiurausaha. Belum tentu dua bisnis akan mempunyai
faktor-faktor kritis yang sama untuk suksesnya. Mereka cendrung
bervariasi dari suatu sektor bisnis ke sektor lain, dan lokasi atau
kondisi-kondisi pasar mungkin menentukan faktor-faktor khusus mana
yang harus dikendalikan oleh manajer wirausaha. Bagi bisnis eceran,
mungkin marjin kantor dan putran sediaan merupakan faktor-faktor
kritis. Bagi sebuah toko eceran yang melayani golongan berpendapatan
tinggi, mungkin faktor kritisnya adalah kualitas produk yang
ditawarkan. Umpamanya, sebuah toko makanan yang baik harus mempunyai
kemudahan–kemudahan tempat parkir mobil yang baik dan berada dekat
jalan raya.
Seorang manajer wirausaha dari sebuah pabrik mungkin mengira bahwa
biaya produksi atau biaya distribusi satuannya merupakan faktor kritis
dalam sukses bisnis.
Ingatlah prinsip penting bahwa laporan gunanya adalah untuk membantu
anda dalam mengendalikan prestasi dan posisi keuangan keseluruhan,
untuk belajar dari pengalaman lampau, menghilangkan
kelemahan-kelemahan, membangun kekuatan, dan mendorong staf untuk
menerima tanggung jawab dan membuat keputusan. Ukuran laporan agar
sederhana. Pusatkan pada fakta kunci. Ingat juga bahwa menyiapkan dan
menganalisis laporan adalah latihan dalam disiplin diri. Tindak
lanjut yang positif sangat menentukan.
2. Kecenderungan-kecenderungan.
Sebagai seorang wirausaha, anda harus memusatkan perhatian atas
faktor-faktor kritis, namun anda juga harus waspada terhadap perubahan
keadaan yang dapat mempengaruhi bisnis anda. Bersiaplah sebelum
persoalan timbul. Jika biaya mulai meningkat, ambillah tindakan
korektif sebelum kemampulabaan anda hilang. Jika angka-angka penjualan
sebuah produk menunjukkan bahwa labanya segera menjadi tidak berarti,
anda harus memperbaikinya.
Ancangan terhadap pengendalian operasi dan pemusatan perhatian pada
pelbagai kecenderungan ini, dapat diterapkan pada semua faktor kritis
bisnis anda, apakah ini biaya satuan produksi, penjualan, marjin
kotor, biaya tenaga kerja, biaya sewa ruangan atau barang manapun.
3. Pusat-pusat Laba.
Jika anda menaruh minat untuk menganalisis perkembangan masa depan
bisnis anda, maka anda perlu mengenali pusat laba anda yang
sebenarnya. Karena alasan inilah, laporan pengendalian laba anda
sebaiknya mmenitik beratkan salah satu dari penghasil laba bisnis anda
yang berikut ini :
• Kelompok produk. Banyak pemilik menganggap sebagai penghasil laba.
Karena itu, informasi bisnis anda haruslah mengandung fakta dan angka,
yang memberitahukan produk mana yang paling menguntungkan dan mana
yang paling baik.
• Pusat produksi. Sebagi pemilik dari sebuah pabrik, anda mungkin
mempunyai produk yang harus melalui pelbagai pusat produksi,
masing-masing dengan biaya dan prestasi produktivitasnya sendiri. Jika
laporan pada pusat-pusat produksi dan prestasinya. Besar
kemungkinannya anda akan memperoleh laba di masa depan.
• Pusat penjualan. Para manajer biasa membuat laporan pengendalian,
yang menunjukkan jumlah pendapatan dan biaya dari pusat penjualan
(yang mungkin saja adalah saluran penjualan eceran yang terpisah-pisah
atau devisi penjualan dalan toko eceran anda).
• Pusat pengendalian biaya. Setiap bisnis dapat dibagi dalam
bagian-bagian biaya. Orang diberi tanggung jawab atas pengendalian,
dengan asumsi bahwa pengendalian biaya berarti pengendalian laba.
Organisasi anda dapat menitik beratkan pengendalian biaya, mulai dari
biaya administrasi sampai biaya pabrik. Ini merupakan salah satu cara
memperoleh kerja sama dari start yang diberi tanggung jawab tertentu.
• Orang-orang. Individu atau kelompok, yang terdiri dari
anggota-anggota staf anda, dapat dipandang sebagai penghasil laba.
Maka laporan bisnis akan menitik beratkan hasil-hasil yang dicapai
oleh orang-orang ini : produksi, penjualan, pembelian dan
administrasi. Laporan ini dapat dilihat sebagai motivator, terutama
jika orang yang terlibat adalah yang mengambil bagian dalam penetapan
standar prestasi.
• Pola-pola distribusi. Pola yang berbeda memberikan sumbangan yang
berbeda kepada laba. Mungkin anda akan tertarik kepada sumbangan dari
distribusi produk-produk pada laba melaui pengapalan, pengiriman
melalui udara, kereta api atau jalan raya. Penjualan melalui pos
dibandingkan dengan penjualan langsung mungkin memerlukan perhatian
dalam bisnis anda. Sebagai pengecer, mungkin anda akan tertarik untuk
mengetahui sumbangan laba yang dihasilkan melalui pramuniaga
dibandingkan dengan swalayan, dan demikianlah seterusnya
• Satuan organisasi nasional atau internasional. Satuan organisasi
yang tersisa dalam suatu negara atau yang melewati perbatasan
nasional, mungkin merupakan penghasil laba bagi bisnis anda. Dalam
batas-batas negara anda, anda dapat mengorganisir satuan-satuan bisnis
anda menurut daerah atau desa dibandingkan dengan kota.
• Barang atau jasa yang menghasilkan marjin tinggi. Mungkin diperlukan
laporan-laporan terpisah bagi barang atau jasa yang menghasilkan
marjin rendah atau tinggi. Yang menarik perhatian anda adalah
ketergantungan bisnis anda pada barang atau jasa yang menghasilkan
marjin tinggi atau rendah dan sampai di mana anda dapat bergeser dari
marjin rendah ke marjin tinggi.
• Kelompok dengan produktivitas tinggi. Produktivitas dapat diukur
dengan pelbagai cara, dan metode mana yang akan dicapai haruslah
sesuai dengan bisnis. Serangkaian pengukuran produktivitas dapat
digunakan untuk serangkaian laporan yang terpusat pada orang dan atau
produktivitas modal.
• Pusat biaya rendah. Ini penting, karena mereka dapat berfungsi
sebagai contoh bagi staf. Pusat biaya rendah ini dapat berlokasi di
sebuah pabrik, gudang penyimpanan, satuan administrasi, toko reparasi,
bengkel atau satuan pengecer.
4. Perbandingan Intern dan Ekstern.
Laporan perbandingan ekstren dapat menambah keyakinan anda. Laporan
itu juga dapat memberi motivasi kepada staf, yang akan mendapat
keuntungan dengan mengetahui bagaimana prestasi mereka dibandingkan
dengan pesaing mereka. Melibatkan staf anda dengan cara ini akan
meningkatkan profitabilitas dan produktivitas.
D. Sukses di bidang Keuangan Melalui Orang.
Sebagai seorang wirausaha anda perlu menyadari bahwa orang merupakan
suatu investasi bagi bisnis anda. Bukan saja peralatan anda yang harus
produktif, tetapi orang-orang anda haruslah berproduksi secara efisien
dan efektif. Produktivitas orang dapat diukur seperti produktivitas
pabrik dan peralatan.
Kebanyakan wirausaha yang percaya bahwa mereka dapat memotivasi
stafnya untuk bekerja secara positif bagi perusahaan, akan memilih
pemecahan secara padat karya dan bukan padat modal.
Anda sendiri hendaknya terlibat dalam kalkulasi rasio dan penempatan
standar jika anda terlibat langsung dalam penjualan. Jika demikian
halnya, maka anda harus menyertakan tingkat upah anda dan perhitungan
ratio. Dengan bersikap begitu maka anda menunjukkan kepada staf anda
bahwa anda memandang produktivitas sebagai sesuatu yang dicapai
melalui orang, dan bukan melalui mesin.
Dianjurkan agar para wirausaha tidak saja menggunakan profesional
ekstern dalam peranannya sebagai konsultan. Rekomendasi ini dibuat
mengingat bahwa meskipun waktu personalia merupakan suatu biaya bagi
bisnis anda, keuntungan-keuntungan dari nasehat profesional yang baik
dan yang khusus bagi bisnis anda, jauh lebih besar hasilnya dari pada
biaya yang telah dikeluarkan.