STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UNTUK ORGANISASI NIRLABA
Organisasi nirlaba bisa berbentuk organisasi kesejahteraan dan kesehatan, lembaga, dan universitas. Dan setiap jenis organisasi tersebut memiliki kesamaan dalam tujuan organisasi, yaitu memberikan jasa (layanan) dan tidak mencari laba. Tapi tiap jenis organisasi tersebut bisa berbeda dalam hal sasaran, sumber pendanaan dan tingkat otonomi.
Organisasi nirlaba dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
• instansi pemerintah, dalam penerapan akuntansinya tunduk pada Standar Akuntansi Pemerintahan.
• bukan instansi pemerintah, dalam penerapan akuntansinya tunduk pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45, tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Organisasi nirlaba menggunakan basis akuntansi akrual untuk mengakui pendapatan dan bebannya.
Klasifikasi Aktiva Bersih
Penyajian aktiva bersih untuk organisasi nirlaba, dikelompokkan dalam 3 katagori yang dibedakan atas ada tidaknya pembatasan, yaitu:
a. aktiva bersih terikat permanen
Bagian dari aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi oleh donatur (donor-imposed stipulation) yang tidak memiliki pembatasan waktu dan tidak dapat dipindahkan oleh organisasi.
b. aktiva bersih terikat temporer
Bagian dari aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi oleh donator (donor-imposed stipulation) yang memiliki pembatasan waktu atau dapat dipindahkan oleh organisasi dengan melakukan pembatasan penggunaan (stipulation).
c. aktiva bersih tidak terikat
Bagian dari aktiva bersih yang tidak dibatasi penggunaannya oleh donatur (donor-imposed stipulation).
Kontribusi
Pada sebagian besar organisasi nirlaba, kontribusi (sumbangan) merupakan sumber utama pendapatan. Kontribusi adalah transfer kas atau aktiva lain tanpa syarat kepada organisasi atau suatu penyelesaian atau suatu pembatalan hutang-hutangnya, tidak secara timbal balik oleh organisasi lain yang tidak bertindak sebagai pemilik. Dari pengertian tersebut, kontribusi memiliki karakteristik sebagai berikut:
• transfer dilakukan tanpa syarat
• transfer ke atau dari suatu entitas yang bertindak bukan sebagai pemilik
• transfer dilakukan sukarela
• transfer tidak timbal balik
Janji adalah suatu kesepakatan lisan atau tertulis untuk menymbangkan kas atau aktiva lain kepada entitas lain. Janji harus dapat diverifikasi dengan bukti, seperti kartu jaminan, pita rekaman janji lisan. Janji dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. janji dengan syarat untuk memberi (conditional promises), tergantung pada terjadinya peristiwa masa depan dan peristiwa tertentu yang tidak pasti untuk mengikat si pemberi janji. Janji ini diakui sebagai pendapatan dan piutang sumbangan, jika syaratnya secara substansial terpenuhi.
b. janji tanpa syarat untuk memberi (unconditional promises), tergantung hanya pada saat berlalunya waktu atau pada permintaan si penerima janji atas kinerja yang dijanjikan. Janji tanpa syarat diakui sebagai pendapatan dan piutang pada saat janji diterima.
Sumbangan yang Terikat dan yang Tidak Terikat
Pembatasan oleh donatur menentukan lebih spesifik penggunaan aktiva yang disumbangkan, dibanding dengan suatu pembatasan pada penggunaan aktiva untuk tujuan umum organisasi. Informasi tentang pembatasan oleh donatur atas sumber daya sangat relevan bagi pemakai laporan keuangan, karena suatu pembatasan membatasi jasa yang dapat diberikan oleh organisasi nirlaba.
Sumbangan pada umumnya dihitung pada nilai wajarnya dan diakui sebagai pendapatan atau keuntungan pada periode diterimanya, atau beban, dan aktiva. Aktiva bersih dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
• meningkatkan aktiva bersih tidak terikat
• meningkatkan aktiva bersih terikat temporer
• meningkatkan aktiva bersih terikat permanen
Sedangkan sumbangan dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Sumbangan yang tidak terikat penggunaannya, dilaporkan sebagai sumbangan yang tidak terikat yang meningkatkan aktiva bersih tidak terikat.
b. Sumbangan yang terikat penggunaannya, dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat yang meningkatkan aktiva bersih terikat permanen maupun aktiva bersih terikat temporer.
Janji tanpa syarat untuk memberi dengan pembayaran yang jatuh tempo dalam periode yang akan datang, dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat penggunaannya dalam periode janji tersebut diterima, atau sebagai pendapatan sumbangan dalam aktiva bersih yang terikat temporer dengan dasar pembatasan waktu.
Pembatasan yang ditetapkan oleh donatur dibedakan dengan syarat yang ditetapkan oleh donatur. Syarat yang ditetapkan oleh donatur (donor-imposed condition) menyebabkan donatur memperoleh kembali uangnya atau membebaskannya dari janji untuk memberi jika syarat tidak terpenuhi, seperti membatasi penggunaan aktiva.
Hibah berupa aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang. Jika aktiva yang disumbangkan memiliki masa manfaat jangka panjang dibatasi oleh donatur untuk digunakan dalam periode tertentu, aktiva tersebut dilaporkan sebagai sumbangan yang dibatasi penggunaannya (restricted support) dalam aktiva bersih terikat permanen. Penyusutan dicatat sebagai beban dalam aktiva bersih tidak terikat, dan terdapat reklasifikasi untuk jumlah penyusutan dari terikat temporer menjadi aktiva bersih tidak terikat.
Jika donatur menyumbangkan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang tanpa pembatasan atau jika aktiva dibeli dengan sumbangan yang dibatasi penggunaannya untuk perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang, maka organisasi bisa memilih metode akuntansi dibawah ini, yang mana harus diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
a. aktiva sumbangan yang memiliki masa manfaat jangka panjang dengan suatu pembatasan waktu oleh donatur secara eksplisit atau aktiva yang dibeli dari sumbangan yang dibatasi penggunaannya, maka hibah dilaporkan sebagai sumbangan yang dibatasi penggunaannya dalam aktiva bersih terikat temporer. Penyusutan dicatat sebagai beban dalam aktiva bersih tidak terikat dengan reklasifikasi untuk jumlah penyusutan dari terikat temporer berubah menjadi aktiva bersih tidak terikat.
b. Jika tidak ada pembatasan waktu dan tidak ada pembatasan oleh donatur, maka hibah merupakan sumbangan yang tidak dibatasi penggunaannya. Dan kebijakan akuntansi harus diungkapkan.
Berakhirnya pembatasan yang ditetapkan oleh donatur. Berakhirnya suatu pembatasan yang ditetapkan oleh donatur diakui dalam periode dimana pembatasan berakhir. Beban yang timbul karena berakhirnya pembatasan dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai penurunan dari aktiva bersih yang tidak terikat. Dan aktiva tersebut dipindahkan dalam akun “aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan” yang termasuk dalam kelompok aktiva bersih tidak terikat, dan dilaporkan dalam laporan aktivitas.
Jika pembatasan oleh donatur terpenuhi dalam periode yang sama dengan saat diterimanya kontribusi, maka kontribusi dilaporkan sebagai tidak terikat dengan catatan kebijakan harus diungkapkan dalam catatan dan diterapkan secara konsisten organisasi harus memiliki kebijakan yang sama untuk pendapatan investasi terikat temporer diminta pembatasan terpenuhi dalam periode diakuinya pendapatan.
Investasi dan pendapatan investasi
Investasi pada organisasi nirlaba pada awalnya dicatat pada biaya perolehan, sedangkan investasi yang diterima sebagai sumbangan atau kontribusi dicatat pada nilai wajarnya, dalam kelompok aktiva bersih yang sesuai.
Pendapatan investasi harus diakui sebagai pendapatan yang masih harus diterima (earned), dan dilaporkan sebagai peningkatan dalam aktiva bersih tidak terikat temporer atau permanen. Keuntungan dan kerugian yang direalisasi (realized) diakui pada saat investasi dijual, dan dilaporkan sebagai perubahan dalam aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer atau permanen.
Transfer yang bukan merupakan kontribusi
Biasanya mencakup transfer yang berupa transaksi pertukaran; transfer dimana entitas nirlaba bertindak sebagai agen, trustee, perantara sumbangan; hibah berupa kebendaan tanpa keleluasaan dalam pemakaian sumber daya.
Transaksi pertukaran
Transaksi pertukaran merupakan transfer secara timbal balik dimana kedua belah pihak memberi dan menerima jumlah yang sama. Misalnya jika donatur menerima hibah yang bernilai sama dengan sumbangan. Sumber daya yang diterima dalam transaksi pertukaran merupakan pendapatan dan aktiva bersih tidak terikat, meskipun jika penyedia sumber daya membatasi penggunaan sumber daya tersebut.
Transaksi keagenan
Transaksi keagenan adalah sesuatu aktiva yang ditransfer kepada organisasi nirlaba namun organisasi tersebut hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali keleluasaan untuk menggunakan aktiva tersebut, dan aktiva diteruskan kembali pada pihak ketiga. Penyedia sumber daya menggunakan entitas nirlaba sebagai agen atau perantara untuk mentransfer aktiva kepada pihak ketiga yang menerima. Penerimaan aktiva dalam transaksi keagenan meningkatkan aktiva dan kewajiban entitas nirlaba, dan pengeluaran aktiva akan menurunkan aktiva dan kewajiban.
Hibah berupa kebendaan
Hibah berupa kebendaan atau barang merupakan kontribusi jika entitas nirlaba memiliki keleluasaan dalam pemakaian sumber daya. Jika keleluasaan memakai yang dimiliki hanya sedikit atau tidak ada sama sekali, maka hibah dipertanggungjawabkan sebagai transaksi keagenan.
Jasa yang disumbangkan
Jasa yang disumbangkan diakui hanya jika jasa yang diterima:
1. menciptakan atau meningkatkan aktiva non keuangan dari organisasi, atau
2. memerlukan ketrampilan khusus, yang disediakan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan tersebut, umumnya jasa ini harus dibeli jika tidak tersedia melalui sumbangan
Prinsip-prinsip Pengukuran
Dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 116 dikatakan bahwa harga pasar merupakan taksiran paling baik atas nilai wajar suatu aktiva moneter dan non moneter. Metode penilaian lain yang mungkin digunakan adalah harga pasar dari aktiva atau penilaian independen yang sejenis.
Janji memberi tanpa syarat (unconditional promises to give). Pendapatan kontribusi dan piutang terkait diukur pada nilai wajar dari aktiva yang diterima atau kewajiban yang dinikmati. Perubahan pada nilai wajar aktiva yang disumbangkan dalam periode antara tanggal dicatat sebagai pendapatan, dengan tanggal diterimanya, dipertanggungjawabkan sebagai:
• tidak ada tambahan pendapatan yang diakui, jika nilai wajar meningkat
• jika nilai wajar turun, perbedaannya diakui dalam periode terjadinya penurunan, dan dilaporkan sebagai perubahan dalam kelompok aktiva bersih, dimana pendapatan mula-mula dilaporkan atau dalam kelompok dimana aktiva bersih disajikan
Janji memberi tanpa syarat yang diharapkan diterima dalam satu tahun dari tanggal laporan keuangan dapat diukur pada nilai yang dapat direalisasi. Sedangkan janji memberi tanpa syarat yang tidak diharapkan diterima dalam satu tahun diukur pada nilai sekarang (present value) dari jumlah yang diharapkan akan diterima (taksiran arus kas masa depan).
Janji memberi dengan syarat. Janji memberi dengan syarat diukur pada nilai wajar pada saat diterima. Janji memberi dengan syarat tidak dicatat sebagai pendapatan kontribusi sampai janji tersebut diterima, atau menjadi tanpa syarat.
Kolekte
SFAS No. 116 menganjurkan dilakukannya kapitalisasi kolekte karya seni, harta karun sejarah, dan pos-pos lain secara retroaktif. Kolekte dapat dikapitalisasi secara retroaktif menggunakan biaya perolehan atau nilai wajar, biaya sekarang, atau nilai pasar sekarang.
Pos-pos kolekte yang disumbangkan harus diakui sebagai pendapatan atau keuntungan, jika kolektenya dikapitalisasi. Dan tidak boleh diakui, jika kolekte tidak dikapitalisasi. Untuk pos-pos kolekte yang diakui, maka biaya pos-pos kolekte dan hasil penerimaan dari penjualan serta hasil penerimaan dari pengembalian asuransi, disajikan sebagai kenaikan atau penurunan dari kelompok aktiva yang sesuai dalam laporan aktivitas, terpisah dari pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
Laporan Keuangan
PSAK No. 45 mensyaratkan bagi organisasi nirlaba untuk menyediakan seperangkat laporan keuangan lengkap yang meliputi, laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Karakteristik laporan ini adalah:
• menyajikan aktiva, kewajiban dan aktiva bersih
• aktiva bersih dilaporkan secara total, dan dibagi menurut ketiga kelompok aktiva bersih, yaitu tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen
Aktiva dan kewajiban yang sejenis harus disatukan dalam kelompok homogen. Aktiva dan kewajiban disajikan sesuai tingkat likuiditasnya, dan dikelompokkan dalam lancar dan tidak lancar, pengungkapan tentang likuiditas dan pembatasan bisa disediakan dalam catatan.
Pembatasan permanen dipisahkan menurut:
• aktiva yang dikuasai atau holdings, yang digunakan untuk tujuan khusus, untuk dirawat, atau tidak untuk dijual
• dana endowment permanen, yang merupakan aktiva yang disumbangkan untuk investasi, sehingga menjadi sumber pendapatan secara permanen
Pembatasan temporer dibedakan berdasarkan:
a. sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu (purpose restriction)
b. investasi untuk jangka waktu tertentu (time restriction)
c. digunakan untuk periode tertentu di masa datang
d. perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang
Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyediakan informasi tentang perubahan jumlah dan sifat aktiva bersih dan cara bagaimana sumber daya digunakan untuk melaksanakan berbagai program atau jasa. Fokus dari laporan ini adalah menyajikan jumlah perubahan dalam aktiva bersih (atau perubahan dalam ekuitas) untuk suatu periode. Pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian harus disajikan menurut kelompok aktiva bersih. Perubahan dalam aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersih terikat temporer dan aktiva bersih tidak terikat harus disajikan dalam laporan ini.
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam laporan aktivitas bisa didasarkan pada kegunaannya untuk operasi dan non operasi, dan atas kejadiannya berulang (recurring) atau tidak berulang (nonrecurring), tapi sifat klasifikasi ini adalah opsional.
Beban harus dilaporkan menurut klasifikasi fungsional yang bermanfaat untuk membantu para donatur, kreditur dan pihak lain dalam menilai usaha layanan organisasi, seperti beban layanan dan cara organisasi menggunakan sumber dayanya. Klasifikasi beban secara fungsional dilakukan berdasarkan kelompok. Kelompok utama program layanan, yang merupakan aktivitas untuk menyediakan barang atau layanan kepada para penerima manfaat (beneficiaries), pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. Aktivitas pendukung (layanan pendukung), adalah seluruh aktivitas selain program layanan, yang meliputi:
a. manajemen atau umum, seperti pengawasan, manajemen usaha pencatatan umum, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas administratif terkait
b. pencarian dana (fund-raising), seperti kampanye dan pelaksanaan pencarian dana, penyimpanan daftar alamat para donatur, pelaksanaan acara khusus pencarian dana, pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk dan bahan lainnya, dan aktivitas lain untuk menggalang dana
c. aktivitas pengembangan keanggotaan, seperti pencarian anggota baru, pengumpulan iuran keanggotaan, hubungan keanggotaan, dan aktivitas sejenis
Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas suatu organisasi adalah menyajikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu organisasi dalam suatu periode. Kas yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan jangka panjang tidak dapat disatukan dalam neraca dengan kas yang tersedia untuk tujuan jangka pendek.
Penggunaan metode langsung dianjurkan untuk organisasi nirlaba, tapi penggunaan metode tidal langsung juga diperbolehkan. Rekonsiliasi atas perubahan dalam aktiva bersih dalam laporan aktivitas menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi, diperlukan jika metode langsung digunakan.
Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Kontribusi
Pengungkapan atas janji memberi tanpa syarat untuk organisasi nirlaba, meliputi:
• jumlah piutang berjangka kurang dari satu tahun, dalam satu sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun
• penyisihan untuk jumlah piutang janji tak tertagih
Sedangkan pengungkapan untuk janji memberi dengan syarat mencakup jumlah total janji dan suatu penjelasan dan jumlah masing-masing kelompok janji yang memiliki karakteristik yang sama
AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA
Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Dalam FASB Statement No. 117 tidak mewajibkan penggunaan akuntansi dana dan audit untuk organisasi nirlaba. Tapi banyak organisasi nirlaba yang menggunakan prinsip akuntansi dana untuk tujuan internal dan untuk informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, dengan informasi yang disajikan telah mengeliminasi saldo antar dana dan pengungkapan yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan.
Sumber daya organisasi nirlaba berasal dari kontribusi, bantuan, dan sumber daya lain, dimana penggunaan sebagian sumber daya ini dibatasi untuk kegiatan atau tujuan khusus. Sumber daya yang tidak terikat diperlakukan sebagai dana tidak terikat lancar (unrestricted current fund). Dana yang ditetapkan dewan pengurus (fund balance reserve account) untuk membatasi suatu bagian dari saldo dana untuk tujuan khusus, juga diperlakukan sebagai dana tidak terikat lancar. Dana pendapatan endowment dicatat sebagai pendapatan dari dana tidak terikat lancar. Dana kustodi (custodian fund) merupakan dana keagenan (agency fund), yang meliputi akuntansi aktiva dan kewajiban.
Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban dicatat pada saat diperoleh dan diakui dengan cara accrual basis. Pendapatan dilaporkan dalam pengelompokan dana yang berhubungan, seperti:
• pendapatan yang tidak dibatasi penggunaannya oleh donatur meningkatkan aktiva bersih tidak terikat.
• pendapatan yang penggunaannya dibatasi oleh donatur meningkatkan aktiva bersih terikat temporer atau permanen.
Beban menurunkan aktiva bersih tidak terikat dan dilaporkan sebagai dana yang berhubungan. Beban diklasifikasikan dan secara fungsional, sebagai:
• layanan program, berkaitan dengan beban yang terjadi dalam penyediaan aktivitas layanan sosial organisasi, seperti penelitian, pendidikan masyarakat, pendidikan profesional, layanan lingkungan, layanan pasien.
• layanan pendukung, berkaitan dengan beban administrasi dan beban pencarian dana. Dalam pelaporan beban dalam laporan aktivitas, klasifikasi fungsional dapat muncul sebagai berikut :
Beban
Layanan program
Penelitian
Pendidikan masyarakat
Pendidikan profesional
Layanan lingkungan
Layanan pasien
Layanan pendukung
Manajemen dan umum
Pencarian dana
Basis fungsional pelaporan beban menghasilkan sesuatu bentuk penyajian laporan yang informatif namun sangat agregatif. Untuk mengatasinya, organisasi menyiapkan suatu laporan beban fungsional secara terpisah. Laporan ini merekonsiliasi klasifikasi fungsional dengan basis klasifikasi pengeluaran menurut objek misalnya, biaya gaji, peralatan, perangko, dan hadiah atau bantuan. Laporan beban fungsional merupakan suatu laporan yang diwajibkan bagi organisasi semacam ini. FSAB menganjurkan organisasi nirlaba lain untuk menyiapkan laporan seperti ini, namun bukan suatu keharusan.
Pelaporan keuangan
Laporan keuangan pokok organisasi kesehatan dan kesejahteraan suka rela mencakup laporan yang sama seperti diharuskan bagi organisasi nirlaba lain ditambah satu laporan tambahan, yakni laporan beban fungsional.
Suatu organisasi dan kesejahteraan suka rela nasional dapat memiliki hubungan antar pihak-pihak terafilisasi. Kecuali jika organisasi lokal tidak independen terhadap organisasi nasional, dengan tujuan terpisah dan dewan pengatur, maka laporan keuangan nasional dan lokal digabungkan untuk pelaporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sabtu, 02 Januari 2010
Akuntansi Organisasi Nirlaba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar