Masalah Etis Seputar Konsumen
Konsumen merupakan stockholder yang sangat penting dalam bisnis modern. Bisnis tidak mungkin berjalan jika tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis. Dalam hal ini tentu saja tidak cukup, bila konsumen tampil satu kali saja pada saat bisnis dimulai. Supaya bisnis berkesinambungan, diperlukankonsumen yang secara teratur memakai serta membeli produk atau jasa tersebut dan demikian akan emnjadi pelanggan.
Pelanggan menduduki posisi kunci untuk menjamin sukses setiap bisnis besar ataupun kecil. “The customer is king” sebenarnya tidak merupakan slogan saja yang bermaksud menarik sebanyak mungkin pembeli. Ungkapan ini sekaligus menunjukan tugas pokok bagi produsen atau penyedia jasa yaitu mengupayakan kepuasan konsumen. Pelanggan adalah raja dalam arti bahwa dialah yang harus dilayani dan dijadikan tujuan utama kegiatan produsen. Tidak mengherankan, kalau Peter Drucker, perintis teori manajemen, menggaris bawahi peranan sentral pelanggan atau konsumen dengan menandaskan bahwa maksud bisnis bisa didefinisikan secara tepat sebagai “to create a customer”.
Bahwa konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntutan etis, melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Sebagaimana halnya dengan banyak topik etika bisnis lainya, disinipun berlaku bahwa etika dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam bisnis. Perhatian untuk etika dengan hubunganya dengan knsumen, harus di anggap penting demi kepentingan bisnis itu sendiri. Perhatian untuk segi-segi etis dari relasi bisnis konsumen itu mendesak, karena posisi konsumen sering kali agak lemah.
Walaupun konsumen digelari “raja”, pada kenyataanya ”kuasanya” sangat terbatas karena berbagai alasan. Antara lain daya belinya tidak seperti dinginkan sehingga ia tidak sanggup mengungkapkan preferensinya yang sesungguhnya. Apa yang pada kenyataanya dibeli oleh konsumen, belum tentu sama dengan apa yang sebenarnya ingin dibelinya. Berikutnya, pengetahuanya tentang produk atau jasa yang tersedia dipasaran tiap kali tidak cukup untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini berlaku secara khusus dalam situasi pasar bebas yang modern, di mana ia bisa memilih antara aneka macam produk dan jasa yang berbeda.
Konsumen tidak memiliki keahlian manupun waktu untuk menyelidiki tepat tidaknya mutu dan harga dari begitu banyak produk yang ditawarkan. Dalam konteks modern, konsumen justru mudah dipermainkan dan dijadikan korban manipulasi produsen. Karena itu bisnis mempunyai kewajiban moral untuk melindungi konsumen dan menghindari terjadinya kerugian baginya.
Konsumen tidak memiliki keahlian manupun waktu untuk menyelidiki tepat tidaknya mutu dan harga dari begitu banyak produk yang ditawarkan. Dalam konteks modern, konsumen justru mudah dipermainkan dan dijadikan korban manipulasi produsen. Karena itu bisnis mempunyai kewajiban moral untuk melindungi konsumen dan menghindari terjadinya kerugian baginya.
Hak-Hak Konsumen
Hak atas keamanan
Banyak produk mengandung risiko tertentu untuk konsumen, khususnya risiko untuk kesehatan dan keselamatan. Konsumen berhak atas produk yang aman, artinya produk yang tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau bahkan membahayakan hidupnya. Bila sebuah produk pada hakekatnya selalu mengandung risiko itu harus dibatasi sampai tingkat seminimal mungkin.
Banyak produk mengandung risiko tertentu untuk konsumen, khususnya risiko untuk kesehatan dan keselamatan. Konsumen berhak atas produk yang aman, artinya produk yang tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau bahkan membahayakan hidupnya. Bila sebuah produk pada hakekatnya selalu mengandung risiko itu harus dibatasi sampai tingkat seminimal mungkin.
Hak atas informasi
Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu (bahan bakunya, umpamanya), maupun bagaimana cara memakainya, maupun juga risiko yang menyertai pemakaianya. Hak ini meliputi segala aspek pemasaran dan periklanan. Jika suatu produk diberi garansi untuk jangka waktu tertentu, segala syarat dan konskuensinya harus di jelaskan secara lengkap.
Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu (bahan bakunya, umpamanya), maupun bagaimana cara memakainya, maupun juga risiko yang menyertai pemakaianya. Hak ini meliputi segala aspek pemasaran dan periklanan. Jika suatu produk diberi garansi untuk jangka waktu tertentu, segala syarat dan konskuensinya harus di jelaskan secara lengkap.
Hak untuk memilih
Walaupun hak pertama dan kedua tadi bisa dianggap paling penting, masih ada hak lain yang pantas dimiliki konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas, dimana kompetisi merupakan unsur hakiki, konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk dan jasa yang ditawarkan. Kualitas dan produk bisa berbeda. Konsumen berhak untuk membandingkanya, sebelum keputusan untuk membeli.
Walaupun hak pertama dan kedua tadi bisa dianggap paling penting, masih ada hak lain yang pantas dimiliki konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas, dimana kompetisi merupakan unsur hakiki, konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk dan jasa yang ditawarkan. Kualitas dan produk bisa berbeda. Konsumen berhak untuk membandingkanya, sebelum keputusan untuk membeli.
Hak untuk didengarkan
Karena konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa, ia berhak bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan dan dipertimbangkan, terutama keluhannya. Hal ini bahwa berarti juga bahwa konsumen harus dikonsultasikan, jika pemerintah ingin membut peraturan atau undang-undang yang menyangkut produk atau jasa tersebut.
Karena konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa, ia berhak bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan dan dipertimbangkan, terutama keluhannya. Hal ini bahwa berarti juga bahwa konsumen harus dikonsultasikan, jika pemerintah ingin membut peraturan atau undang-undang yang menyangkut produk atau jasa tersebut.
Hak lingkungan hidup
Melalui produk yang digunakanya, konsumen memanfaatkan sumber daya alam. Ia berhak bahwa produk dibuatdemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan keberlanjutan proses-proses alam. Konsumen boleh menuntut bahwa dengan memanfaatkan produk ia tidak akan mengurangi kualitas kehidupan di bumi ini. Dengan kata lain, ia berhak bahwa produk itu ramah lingkungan.
Melalui produk yang digunakanya, konsumen memanfaatkan sumber daya alam. Ia berhak bahwa produk dibuatdemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan keberlanjutan proses-proses alam. Konsumen boleh menuntut bahwa dengan memanfaatkan produk ia tidak akan mengurangi kualitas kehidupan di bumi ini. Dengan kata lain, ia berhak bahwa produk itu ramah lingkungan.
Hak konsumen atas pendidikan
Tidak cukup, bila konsumen mempunyai hak, ia juga harus menyadari haknya. Bahkan menyadari hak saja belum cukup, karena konsumen harus mengemukakan kritik atau keluhanya bila haknya dilanggar. Karena itu konsumen mempunyai hak juga untuk secara positif dididik ke arah itu. Terutama di sekolah dan melalui media massa, masyarakat harus dipersiapkan menjadi konsumen yang kritis dan sadar akan haknya. Dengan itu ia sanggup memberikan sumbangan yang berarti pada mutu kehidupan ekonomi dan mutu bisnis pada umumnya.
Tidak cukup, bila konsumen mempunyai hak, ia juga harus menyadari haknya. Bahkan menyadari hak saja belum cukup, karena konsumen harus mengemukakan kritik atau keluhanya bila haknya dilanggar. Karena itu konsumen mempunyai hak juga untuk secara positif dididik ke arah itu. Terutama di sekolah dan melalui media massa, masyarakat harus dipersiapkan menjadi konsumen yang kritis dan sadar akan haknya. Dengan itu ia sanggup memberikan sumbangan yang berarti pada mutu kehidupan ekonomi dan mutu bisnis pada umumnya.
0 komentar:
Posting Komentar