Minggu, 07 Oktober 2012

Penentuan Biaya per Unit

Sistem Biaya Pesanan
Perusahaan yang beroperasi dalam industri pesanan memproduksi aneka ragam produk atau pekerjaan yang biasanya sangat berbeda satu sama lain. Produk yang dibuat sesuai pesanan atau dibuat berdasarkan pesanan cocok dengan kategori ini, seperti halnya jasa yang bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya. Contoh proses pesanan mencakup percetakan, konstruksi, pembuatan perabotan, perbaikan mobil, dan jasa ahli kecantikan. Sistem pesanan mungkijn digunakan untuk memproduksi bang untuk persediaan yang secara berurutan dijual pada pasar umum. Namun seringkali, pekerjaan dihubungkan dengan pesanan pelanggan tertentu. Karakteristik kunci perhitungan harga pokok pesanan adalah bahwa biaya satu pekerjaan berbeda dengan biaya pekerjaan lain dan harus ditelusuri secara terpisah.

Untuk sistem produksi pesanan, biaya diakumulasikan berdasarkan pekerjaan. Pada perusahaan pesanan, mengumpulkan biaya berdasarkan pekerjaan memberikan informasi penting bagi manajemen. Sekali pekerjaan selesai, biaya unit dapat diperoleh dengan membagi jumlah biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi.  Dalam mengilustrasikan perhitungan harga pokok pesanan, kita akan mengasumsikan pendekatan pengukuran biaya normal. Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang sebenarnya dibebankan pada pekerjaan bersamaan dengan tariff overhead yang ditentukan sebelumnya. Namun, bagaimana biaya-biaya ini sebenarnya dibebankan pada berbagai pekerjaan merupakan isu pusat. Untuk membebankan biaya-biaya ini, kita harus mengidentifikasi tiap pekerjaan dan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang berhubungan dengannya. Sebagai tambahan, beberapa mekanisme harus ada untuk mengalokasikan biaya overhead pada tiap pekerjaan. Dokumen yang mengidentifikasi tiap pekerjaan dan mengakumulasikan biaya produksinya adalah lembar harga pokok pesanan. Dalam sistem akuntansi manual, lembar harga pokok pesanan merupakan dokumen. Pengumpulan semua lembar harga pokok pesanan membentuk arsip barang dalam proses (work in process-WIP). Sistem harga pokok pesanan harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang dikonsumsi oleh tiap pekerjaan.
Biaya bahan baku langsung dibebankan pada pekerjaan dengan menggunakan dokumen sumber yang dikenal sebagai  formulir permintaan bahan baku. Formulir ini menanyakan penjelasan, jumlah, dan biaya unit untuk bahan baku langsung, dan yang paling penting, nomor pekerjaan. Dengan menggunakan formulir ini, departemen akuntansi biaya dapat memasukkan jumlah biaya bahan baku langsung secara langsung pada lembar harga pokok pesanan. Jenis data ini berguna untuk mempertahankan pengendalian yang baik pada persediaan bahan baku perusahaan. Tidak ada usaha yang dibuat untuk menelusuri biaya bahan baku lain seperti perlengkapan, pelumas, dan lain-lain, pada pekerjaan tertentu.
Tenaga kerja langsung juga harus dihubungkan dengan tiap pekerjaan tertentu. Alt dengan mana biaya tenaga kerja langsung dibebankan pada pekerjaan individu adalah dokumen sumber yang dikenal sebagai tiket waktu. Saat karyawan bekerja pada pekerjaan tertentu, ia mengidentifikaasi namanya, tarif upah, jam bekerja, dan nomor pekerjaan. Tiket waktu digunakan hanya untuk tenaga kerja langsung. Karena tenaga kerja tidak langsung tidak umum bagi semua pekerjaan, biaya ini merupakan bagian dari overhead dan dialokasikan menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya.
Pekerjaan dibebankan biaya overhead dengan menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Secara khas, jam tenaga kerja langsungmerupakan ukuran yang digunakan unutk menghitung biaya overhead. Misalnya, asumsikan perusahaan telah mengestimasi biaya overhead untuk tahun mendatang $ 900.000 dan kegiatan yang diharapkan adalah 90.000 jam tenaga kerja langsung. Tariff yang ditentukan sebelumnnya adalah $ 900.000/90.000 jam tenaga kerja langsung = $ 10 per jam tenaga kerja langsung. Karena jumlah jam tenaga kerja langsung yang dikenakan pada pekerjaan diketahui dari tiket waktu pembebanan biaya overhead pada pekerjaan hanya pada saat tarif yang ditentukan sebelumnya dihitung.
Perhitungan Biaya Unit. Sekali pekerjaan selesai, jumlah biaya produksinya dihitung, pertama dengan menjumlahkan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dan kemudian menjumlahkan jumlah individu ini. Jumlah keseluruhannya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi untuk memperoleh biaya unit.

Sistem Biaya Proses
Suatu sistem proses dicirikan oleh sejumlah besar produk homogeny yang melalui satu seri proses, dimana tiap proses pertanggungjawaban pada satu atau lebih operasi yang menghasilkan produk satu langkah mendekati penyelesaian. Jadi, suatu proses merupakan suatu seri kegiatan (operasi) yang saling berhubungan untuk menghasilkan suatu tujuan spesifik. Arus biaya untuk sistem harga pokok proses pada dasarnya serupa dengan perhitungan sistem harga pokok pesanan. Terdapat dua perbedaan kunci. Pertama, suatu sistem harga pokok pesanan mengakumulasi biaya produksi berdasarkan pekerjaan dan sistem harga pokok proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan proses. Kedua, untuk perusahaan manufaktur, sistem harga pokok pesanan menggunakan satu proses akuntansi, sedangkan sistem harga pokok proses mempunyai kerja pada akuntansi proses di semua proses.
Biaya transfer masuk merupakan (dari sudut pandang proses yang menerimanya) jenis biaya bahan baku. Hal ini benar karena proses selanjutnya menerima unit setengah jadi yang harus menjadi subyek kegiatan produksi lebih lanjut, yang terdiri lebih banyak tenaga kerja langsung, lebih banyak overhead, pada sejumlah kasus, tambahan bahan baku. Meskipun sistem perhitungan harga pokok proses memiliki lebih banyak tugas dalam akun barang dalam proses dibandingkan sistem pesanan, sistem tersebut merupakan sistem yang lebih sederhana dan lebih murah. Dalam sistem harga pokok proses, tidak ada pekerjaan individu dan tidak ada lembar harga pokok pesanan. Tidak perlu untuk menelusuri bahan baku pada pekerjaan. Lebih lanjut, tidak  terdapat kebutuhan untuk menggunakan tiket waktu untuk membebankan biaya proses. Karena para tenaga kerjasecara khas pada keseluruhan shiftnya. Mereka bekerja dalam suatu proses tertentu, tidak diperlukan penelusuran tenaga kerja secara rinci. Bahkan, pada banyak perusahaan, biaya tenaga kerja merupakan persentase yang demikian kecil dari biaya proses keseluruhan sehingga biaya tenaga kerja langsung dikombinasikan dengan biaya overhead, menciptakan kategori biaya konversi.
Laporan Produksi
            Dalam perhitungan harga pokok proses, biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan departemen untuk suatu periode waktu. Laporan produksi merupakan dokumen yang mengikhtisarkan kegiatan produksi yang terjadi dalam departemen proses untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan produksi juga berfungsi sebagai dokumen sumber yang mentransfer biaya-biaya dari akun barang dalam proses dari departemen sebelumnya ke akun barang dalam proses departemen selanjutnya. Pada departemen yang menangani tahap akhir pemrosesan, laporan produksi berfungsi sebagai dokumen sumber untuk mentransfer biaya-biaya dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi.
Laporan produksi menyediakan informasi mengenai unit fisik yang diproses dalam suatu departemen dan juga mengenai biaya produksi yang berhubungan dengannya. Karenanya, laporan produksi dibagi menjadi bagian informasi unit dan bagian informasi biaya. Laporan produksi menelusuri arus unit melalui departemen, memperlihatkan perhitungan biaya unit, dan menyatakan pembagian biaya departemen untuk periode yang dilaporkan.
Biaya Unit
            Secara prinsip, perhitungan biaya unit dalam sistem proses sangat sederhana. Pertama, hitung biaya produksi untuk departemen proses untuk suatu periode waktu tertentu. Kedua, hitung keluaran dari departemen proses untuk periode waktu yang sama. Terakhir, biaya unit untuk proses dihitung dengan membagi biaya-biaya periode tersebut dengan keluaran periode tersebut. Sementara ciri-ciri dasar tampak  relatif sederhana, rincian perhitungan harga pokok proses actual sedikit lebih rumit. Sumber utama kesukaran berhubungan dengan bagaimana biaya dan keluaran suatu periode didefinisikan saat menghitung biaya unit dari tiap proses. Adanya persediaan barang dalam proses memperumit difinisi biaya dan keluaran yang diperlukan untuk perhitungan biaya unit.
Ciri-Ciri Dasar Perhitungan Harga Pokok Berdasarkan Proses:
  1. Unit homogen melalui suatu rangkaian proses yang serupa
  2. Tiap unit pada tiap proses menerima persentase biaya produksi yang sama
  3. Biaya produksi diakumulasikan berdasarkan proses untuk periode waktu tertentu.
  4. Terdapat akun barang dalam proses untuk setiap proses.
  5. Arus biaya produksi dan ayat jurnal terkait secara umum sama dengan perhitungan harga pokok pesanan.
  6. Laporan produksi departemen merupakan dokumen kunci untuk penelusuran biaya dan kegiatan produksi
  7. Biaya unit dihitung dengan membagi biaya departemen selama suatu periode dengan keluaran periode tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Kami